23 Mar 2017

Hanya Karena dari Madrasah, Mereka Ditolak Ikuti Olimpiade Sains Nasional


Selama ini keberadaan madrasah dipandang sebelah mata. Padahal, madrasah bisa juga melahirkan seorang pemenang lomba Olimpiade Sains Nasional. Seperti prestasi tiga Madrasah Ibtidaiyah yang sayangnya dijegal untuk maju ke tingkat provinsi hanya karena statusnya sebagai madrasah.

Ketiga madrasah yang membanggakan itu antara lain MI Al Bidayah di Desa Candi, Kecamatan Bandungan juara pertama mata pelajaran (mapel) matematika; MI Wonokasihan Jambu juara pertama mapel IPA; dan MI Kalirejo, Ungaran Timur, sabet juara ketiga mapel IPA.

Penolakan ketiga madrasah ini disampaikan langsung oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang. Institusi ini beralasan, petunjuk teknis dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar hanya membolehkan peserta OSN tingkat provinsi dari sekolah umum.

“OSN dilaksanakan pada 24 Februari lalu di UPTD Tuntang. Kita bersaing dengan seluruh SD/MI se-Kabupaten Semarang. Setelah pengumuman juara, kita semua dikumpulkan. Saat itu disampaikan bahwa mohon maaf, dari MI hanya sampai di tingkat kabupaten,” kata Kholid Mawardi, kepala MI Al Bidayah, Senin (9/3/2015) siang.

Merasa didiskriminasi, para guru pembimbing dari ketiga MI tersebut berusaha memprotes panitia. Pihaknya juga berupaya mencari tahu kebenaran juknis tersebut melalui kepala seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Semarang, Muhtadi. Namun Muhtadi menyampaikan bahwa di juknis Dirjen Pendidikan SD memang disebutkan bahwa OSN tingkat provinsi hanya diikuti oleh perwakilan SD.

Kini para guru dan murid pun hanya bisa pasrah. Walaupun para siswa berharap dapat membuktikan kemampuannya hingga OSN tingkat pusat.

“Reaksi kita ya alhamdulillah tapi innalillahi. Alhamdulillah menjadi juara menyisihkan SD-SD unggulan di Kabupaten Semarang. Innalillahi, karena prestasi anak-anak kita ‘dibegal’ sampai kabupaten,” ungkap Kholid didampingi pengurus Yayasan Al Bidayah, Said Riswanto.

Masalah ini pun mendapat tanggapan dari Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Ia menegaskan akan menelusuri penolakan terhadap ketiga MI tersebut untuk ikut dalam OSN tingkat provinsi. Pernyataan itu disampaikan politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini lewat akun Twitternya.

“Kemenag lagi telusuri kasus 3 Madrasah Ibtidaiyah yang berhasil juarai Olimpiade Sains Nasional (OSN) tapi tak bisa maju ke tingkat berikutnya,” tulisnya melalui akun @lukmansaifuddin, Selasa (10/03) pagi.

Diskriminasi terhadap MI tidak hanya dalam hal prestasi. Menurut Said yang juga anggota komisi B DPRD Kabupaten Semarang itu, selama ini, pemerintah juga telah mendiskriminasi madrasah dalam hal alokasi anggaran untuk sarana dan prasarana.

“Tidak hanya masalah OSN, dalam hal sarpras (sarana dan prasarana, red) kita juga dianaktirikan. Kita lebih banyak mandiri ketimbang bantuan dari pemerintah. Harapannya anak-anak MI ini ke depan tetap bisa berkompetisi hingga tingkat nasional. Pendidikan dasar itu kan SD-MI, ujian sekolah juga SD-MI, tapi kalau OSN kok dibedakan?” tanya Said. (Diposkan By Kabarumat.com )

PENGOBATAN GRATIS DALAM RANGKA HUT KE 39 JASA MARGA





Cirebon-Artha Media. Kurang lebih 500 Masyarakat Desa Astnajapura-Kec. Astanajapura-Kab. Cirebon, melakukan pengobatan Gratis yang diselenggarakan pihak Jasa Marga bekerjasama Puskesmas Astanajapura dan Pemerintahan Desa Astanajapura. Dari hasil pantauwan dilapangan, acara pengobatan Gratis ini dilaksanakan sejak pagi hari, dimulai pukul 08.30 WIB yang  bertempat dihalaman Kantor Kuwu Desa Astanajapura-Kec. Astanajapura-kab. Cirebon. Menurut keterangan yang disampaikan oleh General Manager SDM Umum, Zakaria, menuturkan kepada Artha Media bahwa Acara Pengobatan ini dalam Rangka Hut PT. Jasa Marga yang ke 30. Dan acaranya sendiri dilaksanakan secara serentak di 20 tempat seluruh Indonesia, yang salah satunya adalah di Desa Astanajapura  ‘’ini adalah salah satu Agenda rutin yang dilaksanakan oleh PT. Jasa Marga, bukan saja dalam program pengobatan Gratis, namun banyak program lainnya, seperti pembuatan MCK, penyediaan ATK ( Alat tulis kantor-Red ) maupun perbaikan Kursi-kursi Sekolah, jadi semua program yang kami lakukan disesuaikan dengan lokasi dan kebutuhan Warga sekitar, harapan kami, semoga Program yang kami lakukan dapat bermanfaat bagi warga sekitar, namun karena keterbatasan, kami pun mohon maaf jika terdapat banyak kekurangan ‘’ ungkap Zakaria, menuturkan kepada Artha Media.   Hal senadapun disampaikan oleh Kuwu Desa Astanajapura, Abdul cholik diruang kerjanya, bahwa Acara pengobatan Gratis ini sangat membantu Masyarakat, walaupun jumlahnya dibatasi, namun tetap pihak Pemdes mengapresiasi Acara tersebut  ‘’memang jika dibandingkan dengan jumlah penduduk kami, ini sangat jauh perbandingannya, Jumlah Warga Astanajapura kurang lebih 7000 Jiwa, itu yang mempunyai Hak pilih, sementara program yang digulirkan oleh pihak Jasa Marga diperuntukan bagi 500 Warga, jadi kamipun agak kerepotan dalam memilah-milah Warga mana yang benar-benar berhak menerima Program pengobatan Gratis ini, tetapi alkhamdulillah, semuanya bisa teratasi dengan baik ‘’ungkap Abdul Cholik.  Sementara itu, sebagai salah satu yang bertanggungjawab dalam permasalahan obat-obatan dan Medis, Dokter. Jaenal, Kepala Puskesmas Astanajapura, menuturkan, bahwa dirinya sangat bangga dengan antusias Warga yang begitu peduli dengan kesehatan  ‘’ salah satu Cermin pesatnya sebuah Pemerintahan atau kehidupan Warga, adalah dengan salah satunya peduli akan kesehatan, karena dengan mengutamakan kesehatan, maka segala aspek kehidupan dengan sendirinya akan berjalan dengan baik, saya selaku Kepala Puskesmas Astanajapura, mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh rekan-rekan perawat dan lainnya, terlebih lagi kepada para dokter yang telah membantu terlaksananya acara ini, karena saya sendiri dibantu oleh tiga Dokter, yaitu, Dokter Erik, Dokter Tedy  dan Dokter Nurul ‘’ ujar Dokter Jaenal, menuturkan. ( Ags )

21 Mar 2017

WARGA ENAM KECAMATAN SAMBUT BAIK PEMBAGIAN PAKET SEMBAKO




Cirebon-Artha Media.  Raut kegembiraan tergambar jelas menghias wajah beberapa Warga yang menerima pembagian paket sembako dari Dinas Sosial Kabupaten  melalui Istri Bupati Kabupaten Cirebon, yang dipusatkan di Kantor Kecamatan Astanajapura-Kab. Cirebon.  Antusias Warga sudah terlihat sejak Pagi Hari. Mereka penerima sembako adalah Orang tua yang memiliki Anak yang kondisi kesehatannya tidak sempurna ( Kecacadan Berat ) hal ini pula yang menjadi perhatian khusus dari Istri Bupati Kab. Cirebon yang akrab disapa Ibu Ayu. Menurut informasi yang diperoleh dari Kasi Trantrib Kecamatan Astanajapura, bahwa pembagian paket sembako, berupa tiga karung beras, dua kardus mie instan dan kelengkapan lainnya seperti gula, minyak, susu dan sabun. Paket tersebut diterima oleh Warga dari Eman Kecamatan  “ pembagian Paket Sembako ini memang dikhususkan bagi orang tua yang memiliki Keluarga atau Anak dengan kecacadan berat, dan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon dan Dinsos Kab. Cirebon “ungkap H.Abd. Azid, Kasi Keamanan dan Ketertiban  Kecamatan Astanajapura.    Disela Kunjungannya , yang sekaligus memberikan santuan dalam bentuk Paket sembako tersebut, Ibu Ayu menuturkan kepada Artha Media, bahwa dirinya sangat peduli dengan kondisi  yang saat ini terjadi, khususnya bagi Anak yang menderita Cacad Berat  “ Saya sangat terenyuh menyaksikan kondisi Putra-putri bangsa yang kondisinya, maaf, kurang sempurna, namun ketidak sempurnaan tersebut adalah sebagi tanda, bahwa mereka adalah Anak-anak yang Hebat, karena itu, saya berpesan kepada seluruh Orang tua, untuk senantiasa menjaga dan merawatnya dengan penuh kasih sayang “ ungkap Ibu Ayu.   Pembagian Paket Sembako ini sendiri sebelumnya pada hari yang sama telah dilakukan Ibu Bupati di  Wilayah Barat (Palimanan-Red ) sebanyak 16 Kecamatan dan 29 Desa, sedangkan untuk Wilayah timur, 6 Kecamatan dan 19 Desa.  Lebih lanjut, Ibu Ayu mengungkapkan, bahwa Program Pemerintah Daerah bukan saja seputar kesehatan, namun Pendidikan dan peningkatan taraf Perekonomian Warga pun menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Cirebon  “ kami pun bersama Dinas Sosial melakukan berbagai program yang bertujuan untuk lebih peduli akan kondisi Masyarakat, seperti adanya Program Rutilahu, santunan untuk Lansia dan Yatim piyatu, juga melaksanakan berbagai pelatihan dan kursus keterampilan bagi Warga. Inilah salah satu program kami, selain itu, tujuan saya turun langsung kelapangan, agar Masyarakat tau dan mengenal istri Bupati Kabupaten Cirebon itu siapa, karena ada pepatah, tak kenal maka tak sayang “ ungkap Ibu Ayu.( Ags ) 

20 Mar 2017

JULUKAN KOTA SERIBU LOBANG PANTAS DISANDANG PEMDA KAB. CIREBON





Cirebon-IndoMedia.  Seakan tuli dan dibiayarkan jalan – jalan umum berlobang  bahkan kerap menimbulkan para pengguna jalan Raya. Hal ini pula yang terpantau oleh Artha Media. Dari pantauwan yang dilakukan. Jalan berlobang dan berbahaya ini sudah terlihat sejak memasuki Kecamatan Lemahabang-kabupaten Cirebon. Tepatnya pas di penutupan pintu Kereta api Sindanglaut  hingga memasuki Wilayah Desa Sigong Kec. Lemahabang. Entah ini disengaja atau dibiarkan oleh Dinas terkait, yang pasti dengan adanya jalan berlobang ini sangat membahayakan bagi para pengguna Jalan Raya, khususnya pengendara bermotor.   Menurut keterangan yang disampaikan oleh salah seorang Warga Desa Sigong, yang kebetulan setiap hari melewati jalan tersebut, Kholid, menuturkan, bahwa dengan jalanan yang berlobang ini kerap kalai terjadi kecelakaan   ‘‘disini sering sekali kang, para pengendara motor yang terjatuh karena menghindari lobang, bahkan mereka kerap kali mengambil jalan ditepian, karena untuk menghindari lobang, apalagi kalo musim hujan, lobangnya kan tidak terlihat ‘‘ ungkap Kholid.   Dari pantauwan Artha Media, memang jalanan tersebut sangat parah, dan sering kali para pengguna jalan berebut  untuk mengendarai kendaraannya di tepi jalan, seperti yang terlihat tepat di Depan Salah satu Sekolah Swasta ( SMA NU-Red )  jika hal ini tetap dibiarkan, maka akan berapa banyak lagi korban pengguna jalan yang tak menikmati Haknya sebagai  Pengguna jalan.  ( Ags )

18 Mar 2017

KUWU DESA SIGONG LANTIK SEKERTARIS DESA BARU





Cirebon-Indomedianewsc. Setelah sekian lama kekosongan perangkat Desa (Sekdes) di  Desa Sigong-Kec.Lemahabang-Kab.Cirebon, akhirnya pada Hari Jum’at  17 Maret 2017. Kuwu Desa Sigong, Mulyadi, melaksanakan Acara pengangkatan sekaligus pengukuhan Sek Des baru, yang sebelumnya dijabat oleh saudara Rahmat, dan saat ini digantikan oleh Sek Desa yang baru, yaitu, Darmin.  Dari keterangan yang disampaikan oleh Kuwu Desa Sigong, bahwasanya terjadinya pergantian Sek Des ini karena Sek Des yang sebelumnya ( Rahmat-Red ) saat ini telah menduduki jabatan baru sebagai salah satu Staf Tata Usaha di Departemen Agama yang berada di Pabuaran Lor. Dengan adanya kekosongan tersebut, maka dilakukan pengangkatan Sek Des Baru, yang sebelumnya menjadi tenaga honorer di salah satu Sekolah Dasar  “Bapak Rahmat sekarang menjadi Staf TU di salah satu Departemen Agama, dan kebetulan penggantinya, Bapak Darmin, sebelumnya menjadi  tenaga Horoner di salah satu sekolah Dasar, dengan adanya pergantian tersebut, diharapkan pemerintahan Desa Sigong semakin lebih baik lagi “ungkap Kuwu Mulyadi.    Dalam Acara pengambilan Sumpah tersebut, dihadiri pula oleh Unsur Muspika Kecamatan Lemahabang, Perangkat Desa dan tokoh Masyarakat setempat.   Dalam Wawancara yang dilakukan Artha Media dengan Sekretaris Desa yang baru, menuturkan, bahwa program prioritas yang akan dilakukan adalah meningkatkan pelayanan terhadap Masyarakat dengan memanfaatkan komputerisasi atau dunia digital  “Saya akan menerapakan dan memanfaatkan aplikasi CDC yaitu memaksimalkan pelayanan terhadap Masyarakat berbasisi Komputer, jadi harapannya program ini akan mempercepat segala urusan atau keperluan Warga, dan tentunya semuanya akan terwujud dengan adanya dukungan dari seluruh Lembaga desa dan Masyarakat itu sendiri “ ungkap Darmin, menuturkan kepada Artha Media.   Dengan telah dilaksanakannya pengangkatan dan sekaligus pengambilan sumpah terhadap Sek Des yang baru ini, Pemerintahan Desa sigong semakin bersinergi dalam segala hal, dan SDM yang ada semakin profesional khususnya dalam peningkatan pelayanan terhadap Masyarakat. (Ags)