22 Feb 2017

Penanganan Banjir, Kota Bandung Fokus pada Dua Hal Ini



 
Bandung - Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam menangani persoalan bencana banjir yang hingga sekarang ini masih melanda di beberapa wilayah kota.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya antara lain berupaya menangani masalah tersebut dengan sudah dimasukannya pengendalian banjir kepada program jangka pendek dan jangka panjang.

"Tahun ini kita tetap fokus pada pengendalian banjir, seperti jangka pendek, masih fokus kepada penyelesaian perbaikan drainase yang menjadi rutinitas. Itu terus kita lakukan," kata Ridwan di Balai Kota Jalan Wastukancana Kota Bandung, Selasa (21/2/2017).

Menurut dia, perbaikan drainase telah menjadi rutinitas yang selalu dilakukan Pemkot Bandung. Target berikutnya adalah dengan mulai menggarap proyek besar seperti pembangunan danau retensi di delapan titik.

"Yang danau ini sedang lelang semuanya. Jadi memang, target kita untuk pengendalian banjir agak besar adalah membangun kantung-kantung air yang masuk dalam program jangka panjang," ucapnya.

Ridwan menambahkan, dirinya sudah mengultimatum dinas terkait untuk bisa menyelesaikan pembangunan delapan danau retensi paling cepat di Agustus atau selambat-lambatnya di September mendatang.

"Itu untuk mengantisipasi musim hujan Oktober, karena dulu kan kejadiannya Oktober. Nah saya sudah wanti-wanti yang namanya danau-danau jumlahnya delapan itu harus sudah beres sebelum Oktober," ujar dia.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Agoes Sjafroedin mengamini perihal tersebut. Kota Bandung, disebut dia masih berfokus kepada pengerjaan revitalisasi drainase di sejumlah titik sudut kota.

"Masih, kita masih fokus perbaikan drainase melanjutkan pekerjaan di tahun 2016. Selain itu, tol air, rumah pompa juga kita lanjut," kata Agoes.

Seperti tol air di kawasan Bandung Timur Gedebage, dia menuturkan bahwa pengerjaan tersebut sudah masuk pada tahap 90 persen. Kini, hanya tinggal melanjutkan pembangunan rumah pompa.

"Target kita akhir bulan ini seluruh proses pengerjaan Gedebage sudah beres. Tinggal memasang rumah pompa saja. Mudah-mudahan mencapai target," ucapnya

Forum Kabupaten Bandung Sehat DInilai Mampu Ciptakan Kualitas Lingkungan



Bandung - Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Barat dan Kabupaten Bandung mendukung Forum Kabupaten Bandung Sehat (FKBS) pada tahun 2017. PMI menilai FKBS dinilai dapat menciptakan meningkatkan kualitas lingkungan baik fisik, sosial, budaya dan mengembangkan ekonomi masyarakat.

"PMI siap mendukung FKBS tahun ini sebagai mitra pemerintah daerah. FKBS dinilai dapat membantu menciptakan dan meningkatkan kualitas lingkungan baik fisik, sosial, budaya dan mengembangkan ekonomi masyarakat. Dan kami siap mengabdi,” kata Sekertaris PMI Jabar Kombes Pol. Purn Ruhanda, disela acara Penutupan Bulan Dana dan Musyawarah Kerja PMI 2017 di Gedung Korpri Soreang, Selasa (21/2/2017).

Ruhanda mengatakan, dukungan PMI kepada FKBS bisa mempersuasif masyarakat akan terciptanya Kabupaten Bandng sehat, bahkan menurutnya capaian bulan dana PMI untuk tahun 2017 bisa meningkat.

"Saya harap dukungan ini selain berdampak positif bagi terwujudnya Kabupaten Bandung Sehat, juga bisa meningkatkan capaian bulan dana PMI tahun ini,”ujarnya.

Ketua Bulan Dana PMI Kabupaten Bandung Kurnia Dadang Naser menambahkan, kesiapannya kembali untuk menjadi ketua pada 2017. Dia berharap ke depannya ada output yang lebih jelas dalam pemanfaatan hasil bulan dana ini, khususnya untuk gerakan kemanusiaan yang lebih luas. Pemanfaatan bulan dana ini pada gerakan kemanusiaan. Dari 31 kecamatan 16 diantaranya berpotensi bencana.

"Sehingga, salah satu kegiatan PMI itu selain penanggulangan bencana,yakni ikut mengembangkan bagaimana masyarakat itu peduli terhadap lingkungan sebagai upaya prefentif terjadinya bencana,” ujar Nia.

Program FKBS tahun ini, lanjut Nia, berdasarkan kawasan dan permasalahan khusus akan dulakukan 4 tatanan, yakni kawasan pemukiman sarana prasarana umum, pariwisata sehat, ketahanan pangandan gizi juga kawasan kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri.

“Hal inilah yang akan menjadi tanggung jawab sekaligus menjadi tantangan bagi para pengurus PMI, sebagai dukungan dalam menunjukan pengabdian pada masyarakat melalui 4 tatanan tadi,”katanya.

Nia melanjutkan, PMI Kabupaten Bandung telah bekerja keras dalam rangka pencapaian target bulan dana PMI tahun 2016. Seluruh jajaran PMI dengan dukungan semua pihak, memperoleh kenaikan capaian dana setiap tahunnya.

"Capaian bulan dana PMI mengalamai kenaikan setiap tahunnya. Pada 2015 tercatat sebesar Rp.1.369.083.000, terkumpul, kemudian pada 2016 dana terkumpul Rp.1.525.918.000, dari target 1,5 M,"ujarnya.

Nia melanjutkan, transparansi penggunaan bulan dana tentu saja harus juga diketahui. Pada penyerapan bulan dana 2016 ini, beberapa gerakan kemanusian yang dilakukan PMI diantaranya penanggulangan bencana banjir, longsor, puting beliung dan kebakaran.

“Dana yang dikumpulkan, digunakan untuk pelayanan sosial kesehatan masyarakat yakni siaga ambulans 24 jam di posko Markas, siaga PP Ambulans pada saat Hari Raya Idul Fitri dan Tahun baru, siaga PP dan kegiatan-kegiatan lainnya,” katanya.  ( Rangga/By Jek )

21 Feb 2017

KARANGTARUNA PRINGGANDANI LAKUKAN BAKTI SOSIAL PASKA BANJIR




Cirebon-Indomedianewsc. Dampak dari terjadinya banjir yang melanda Desa Kanci Kec.Astanajapura-Kab. Cirebon, beberapa hari yang lalu , meninggalkan sisa sisa sampah dan barang yang rusak akibat dari adanya banjir tersebut. Mengingat adanya tumpukan sampah yang menggunung dan berkumpul di pinggir jalan raya, maka dengan rasa kebersamaan dan kepedulian atas musibah tersebut,  Pengurus Karangtaruna Pringgandani Desa Kanci dan Pemerintahan Desa setempat, dibantu oleh beberapa Masyarakat, melakukan pengangkutan sampah yang berada persis dipinggir jalan raya Kanci. Menurut keterangan yang disampaikan oleh Ketua Karangtaruna Pringgandani, Budi Fernando ditengah kesibukannya membersihkan sisa-sisa banjir tersebut, menjelaskan, bahwa pihaknya dan Pemerintahan Desa dibantu Masyarakat, secara bersama-sama melakukan bersih-bersih dan mengangkut sampah tersebut agar tidak terlihat  kumuh  “ Alkhamdulillah, kami beserta perangkat Desa dan Warga setempat, dengan kesadaran bersama melakukan bersih-bersih sampah yang diakibatkan oleh banjir beberapa hari yang lalu, namun tentunya kami sangat mengharap adanya perhatian dari Pemerintah untuk segera memberikan bantuan kepada Warga Desa Kanci yang terkena musibah banjir, karena sampai saat ini bantuan dan perhatian dari pemerintah belum kunjung datang “ ungkap Budi Fernando,. Sementara itu, menurut keterangan yang disampaikan oleh salah seorang tokoh Masyarakat Desa setempat, Toyib, menuturkan bahwa sebab terjadinya banjir ini karena kurang maksimalnya drenase atau pembuangan air yang terlalu sempit  “ seharusnya, Pemerintah, dalam hal ini PSDAP Cimanis segera melakukan pembenahan terhadap saluran pembuangan Kanci WD 12 kanan, dengan cara pelebaran dan pengerukan, karena sudah kurang lebih tiga tahun, saluran atau pembuangan tersebut dibiarkan, jadi ini pula yang menyebabkan timbulnya banjir “ jelas Toyib menuturkan.  Dari keterangan yang disampaikan oleh salah seorang Perangkat Desa yang akrab disapa Lugu Cilik, menuturkan kepada Indomedia, bahwa pihak Desa telah melayamgkan surat kepada Dinas terkait ( PSDAP ) untuk segera melakukan perbaikan saluran pembuangan air, namun sampai saat ini belum juga dilaksanakan  “ kami Pemerintahan Desa sudah beberapa kali melayangkan Surat kepada pihak PSDAP Cimanis, namun entah mengapa sampai saat ini permohonan kami seakan tidak ditanggapi, mungkin kalo pembuangan benar, bencana ini tidak terjadi. Selain itu kami pun sangat menyayangkan bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Kab. Cirebon yang nilainya sangat tidak sesuai dengan Musibah yang menimpa Warga kami, dan jelas ini dilemma bagi kami “ keluh Lugu Cilik.  Keluhan Pemerintahan Desa setempat pun mendapat dukungan dari Karangtaruna Pringgandani  “ Kami sadar problem yang dihadapi oleh Pemerintah Desa, sembako atau bantuan yang diterima sangat tidak sesuai dengan korban Banjir, dan ini seharusnya menjadi perhatian khusus dari Dinas atau instansi terkait, jangan sampai Masyarakat diadu dengan Pemerintahan Desa. “  tegas Ketua Karangtaruna, Budi Fernando.  ( Ags )

KUWU KANCI DAN KUWU CITEMU SAYANGKAN INFO LIMBAH YANG TAK TRANSPARAN




Cirebon-adanya isu tentang limbah PLTU I yang disabotase menyebabkan Kuwu dari dua Desa, yaitu Kuwu Desa Citemu-Kec. Mundu dan Kuwu Desa Kanci Kec Astanajapura merasa telah dikebiri Haknya. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Kuwu Desa Citemu, Supriyadi diruang kerjanya  “ kami sangat menyayangkan adanya pengajuan Limbah PLTU yang hanya melibatkan dua Desa, yaitu Desa Waruduwur dan Desa Kanci Kulon, yang semestinya melibatkan empat Desa, sesuai dengan SKB ( Surat Keputusan Bersama –Red ) seputar pembagian hasil dari pelelangan Limbah, ini tentunya tidak bisa dibiarkan “ tegas Kuwu Supriyadi .  hal senadapun disampaikan oleh Kuwu Desa Kanci, Lilis. S saat ditanya perihal permasalahan limbah PLTU, dirinya sangat menyayangkan adanya penandatanganan SKB yang hanya melibatkan dua Desa  “ dari sejak awal, tiap kali limbah tersebut mau dikeluarkan, selalu melibatkan Kuwu empat Desa, bahkan hal tersebut sudah dituangkan melalui MOU, tetapi kenapa sekarang tiba-tiba hanya dua Desa, ada apa ini, yang pasti kami sangat menyayangkan, jika manajemen PLTU hanya melibatkan dua Desa, karena ini sudah jelas menyalahi aturan. Dan pada intinya, kami akan mempertanyakan kepada pihak PLTU, jika permasalahan limbah ini tidak segera diselesaikan “  ungkap Kuwu Lilis.  Bahkan sebelum permasalahan limbah ini muncul, sempat beredar adanya isyu tentang penandatangan kuwu yang dipalsukan, tetapi setelah wartawan melakukan kroscek, ternyata tidak ada pemalsuan, hanya saja, yang semula SKB tersebut ditandatangani oleh empat Kuwu, sementara saat ini hanya ditandatangani oleh dua Kuwu, yaitu Kuwu Kanci Kulon dan Kuwu Waruduwur, hal tersebut seperti yang disampaikan oleh salah seorang tokoh Masyarakat desa kanci Kulon, Sukasa  “ tidak ada itu yang namanya tanda tangan palsu, kami memang membuat SKB (Surat Keputusan Bersama ) perihal Limbah PLTU, hanya dilakukan oleh dua Kuwu, dan buktinya ada semua, jadi sekali lagi, saya tegaskan tidak ada pemalsuan tanda tangan “  tegas, Sukasa sembari menunjukan bukti SKB kepada Wartawan. Pada dasarnya, Kuwu yang tidak dilibatkan dalam SKB merasa telah dirampas haknya, dan itu akan menimbulkan permasalahan dikemudian hari, karena pada dasarnya, sebagai penyangga PLTU, terletak di empat Desa, yaitu, Kanci Kulon, Waruduwur, Citemu dan Desa Kanci . ( Ags )