16 Feb 2017

Tim Saber Pungli OTT 3 PNS Disdukcapil Cirebon



CIREBON,– Tim satuan petugas sapu bersih pungutan liar (Satgas Saber Pungli) Kabupaten Cirebon Jawa Barat mengamankan lima orang dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Cirebon, Selasa (14/2/2017).
Ketua Tim Kelompok Kerja Penindakan Saber Pungli, AKP Joni, menyebutkan, dalam OTT tersebut, petugas membawa sejumlah berkas yang berisi antara lain, data-data, akta kelahiran, dan akta kematian.
Pihaknya juga membawa lima orang, tiga sebagai PNS antara lain S, NAR, AS, satu orang honorer yakni EV, dan satu Kepala Dusun Desa Tangkil dengan inisial, TD.
“Modus para pelaku ini, mereka menerima uang untuk mempercepat proses akta kelahiran dan kematian. Ada juga yang sifatnya kolektif tanpa antrian, langsung masuk staf. Satu akta rata-rata Rp 50.000 padahal tidak ada tarif. Total uang tersebut sebanyak sekitar Rp 900.000,” ujar Joni di kantor polisi.
Dia menyebutkan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan. Ada beberapa kemungkinan penanganan kasus dengan kategori tindakan pungli, tindakan tipikor, atau lainnya.
“Sementara, sejumlah ruang kita sterilkan, dan akan kita dalami dan periksa ulang,” kata Joni.
Sebelumnya sejumlah anggota Satgas Saber Pungli melakukan pemeriksaan pada dua buah mobil yang diparkirkan di halaman samping kantor Disdukcapil.
Petugas tidak menemukan banyak barang bukti, kecuali sejumlah berkas dari dalam dua mobil tersebut. Pasca pemeriksaan petugas juga membawa sejumlah tumpukan berkas, yang kemudian dimasukan ke dalam mobil milik polisi.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Cirebon, Mochamad Syafrudin, menyampaikan, satgas saber pungli melakukan pemeriksaan terkait pelayanan yang diberikan pada masyarakat. Syafrudin mengaku tidak dapat memberikan banyak keterangan karena masih dalam pemeriksaan.
“Tim Saber Pungli datang dan mereka melakukan pendalaman terkait pelayanan. Kita tunggu saja hasilnya. Kami berharap tidak ada penyimpangan terhadap pelaksaaan pelayanan kedinasan. Karena selama ini kami berusaha melakukan tugas sesuai aturan yang berlaku,” kata dia.
Selain membawa berkas, tim satgas saber pungli juga memasang garis polisi pada sejumlah ruang kerja antara lain, ruang data, ruang kepala seksi, kepala bidang, dan juga kepala dinas.
( Ags/By-Kompas )

12 Feb 2017

ALIANSI MASYARAKAT KANCI KULON GELAR GIAT MINGGU BERSIH



Astanajapura-Jajaran Aliansi Masyarakat Desa Kanci Kulon, beserta Perangkat Desa dan Masyarakat setempat, pada Hari Minggu 12 Februari 2017 melaksanakan kegiatan bersih-bersih tempat pemakaman umum yang berada di Desa Kanci Kulon-Kec.Astanajapura-Kab. Cirebon.Menurut informasi yang disampaikan oleh Ketua Aliansi, Sukasa dan didampingi oleh Waketum Aliansi, Sukadi, menuturkan kepada KC, bahwa kegiatan ini merupakan kepedulian antara Forum Aliansi, Pemerintahan Desa dan Masyarakat dalam melaksanakan bersih-bersih “Kami beserta Pemerintahan Desa dan Masyarakat setempat. Melaksanakan acara bersih-bersih tempat pemakaman umum,dengan tujuan agar TPU tersebut tidak terlihat kumuh, dan Program bersih-bersih ini dilaksanakan diempat Pemakaman Umum, yaitu, Makam Demang, Makam Maja, Makam sijambu dan Makam Patoman, acara ini sendiri akan dilaksanakan dua kali dalam setiap bulannya, ini merupakan Agenda rutin Aliansi “Tutur Sukasa, Ketua Aliansi Kanci Kulon. Sementara itu, kegiatan Bersih-bersih ini mendapat sambutan baik dari Pemerintahan Desa Kanci Kulon, hal tersebut disampaikan oleh Kaur Kesra Desa Kanci Kulon,Mujahidin “Kami tentu sangat menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan oleh pengurus Aliansi, dan harapan kami program tersebut dapat dilaksanakan sesuai Agenda. Yaitu dua kali dalam setiap Bulannya, ini adalah bentuk kerja sama antara Pemerintahan Desa, Masyarakat dan Lembaga Aliansi Masyarakat Desa Kanci Kulon“ jelas Mujahidin menuturkan. Dalam kegiatan Bersih-bersih makam tersebut, diikuti oleh kurang lebihnya seratus Warga yang begitu antusias dalam melaksanakan acara tersebut. Senada dengan itu, salah seorang tokoh Masyarakat, Nurkamad, sangat merespon dan berterimaksih kepada Pengurus Aliansi, Pemerintah Desa dan Masyarakat “ inilah ciri Gotong royong dan teradisi yang hampir punah, oleh karenanya, kami selaku Masyarakat sangat berterimakasih kepada seluruh anggota Aliansi yang sangat peduli dengan keberadaan lingkungan setempat, terlebih lagi Pemakaman yang kadang luput dari perhatian kita “tegas Nurkamad. ( Ags )

9 Feb 2017

SESOSOK MAYAT DITEMUKAN DI SELOKAN UPT PSDA CIMANIS




Lemahabang-Indomedianewsc. Sesosok mayat ditemukan di lingkungan kerja UPT PSDA Cimanis yang berlokasi di jalan Pabrik Gula Sindanglaut, desa Cipeujeh wetan-Kec. Lemahabang-Kab.Cirebon. bermula dari adanya laporan Masyarakat setempat, tentang ditemukannya sesosok Mayat yang terlentang di selokan Perairan UPT PSDA Cimanis. Saat wartawan datang kelokasi kejadian beserta jajaran Kepolisian Sektor Lemahabang, diperoleh keterangan, bahwa Mayat tersebut bernama Emo, Warga Dusun Manis RT 02 RW 02 Desa Greged-Kec. Greged Kab. Cirebon. Berdasarkan  informasi yang diperoleh dari salah seorang rekan kerjanya, Rahiman, Warga Sindangkasih, menuturkan, bahwa dirinya dan korban saat itu diminta oleh pihak UPT PSDA untuk menebang pohon yang tumbang beberapa hari yang lalu dan menimpa gedung perkantoran PSDA Cimanis. Saat itu, menurut Rahiman, si Korban ( Emo-Red ) pamit pada dirinya untuk buang air kecil, namun setelah ditunggu beberapa lama, korban tidak kelihatan batang hidungnya, maka dirinya mencari keberadaan Emo, tapi ternyata di ( Emo-Red ) telah tergeletak didalam saluran pembuangan air “ saya kaget kang, karena saat itu korban tidak mengeluh apa-apa, tetapi entah kenapa korban telah berada di dalam solokan, karena takut, maka saya menghubungi warga setempat untuk melaporkan kepada pihak kepolisian “ ungkap Rahiman.menurut informasi yang disampaikan oleh Kepala UPT PSDA Cimanis, Saefuddin, menuturkan, bahwa benar pihaknya meminta bantuan saudara Emo untuk menebang pohon yang tumbang terkena angina, namun belum juga dilakukan pemotongan, tiba-tiba ada laporan bahwa ditemukan mayat disolokan, yang ternyata itu adalah saudara Emo. “ kami juga kaget, karena Almarhum belum memulai kerja memotong kayu, baru sarapan, dan tiba-tiba sudah menjadi mayat “ ungkap Saefuddin. Sementara dari Dinas Kesehatan terdekat, dalam hal ini Puskesmas sindanglaut, melalui petugasnya yang melakukan pengecekan terhadap korban, menuturkan, bahwa tidak terdapat adanya luka maupun penganiayaan, “ kami tidak melihat adanya luka maupun penganiyayaan, mungkin si korban memiliki riwayat sakit, tetapi kamipun tidak bisa menyimpulkan sakit apa-apa, karena harus dilakukan autopsy dan menanyakan langsung kepada keluarga terdekat “ tutur Dr. Ida petugas dari Puskesmas Lemahabang.dalam peristiwa yang terjadi pada Hari Kamis 9 Februari 2017 sekitar pukul 11 . diduga Korban memiliki Riwayat Penyakit, namun dari keterangan yang disampaikan oleh Kapolsek Lemahabang, Komisaris Polisi Nanang. S menuturkan kepada Wartawan “ seharusnya untuk mengetahui apa penyebabnya, memang harus dilakukan Autopsi, namun karena pihak Keluarga tidak menginginkannya, dan langsung ingin menguburkan jenajah, maka kami tidak memaksa, tetapi yang pasti, tidak didapat adanya tanda-tanda penganiayaan atau sejenisnya terhadap korban” jelas Kompol Nanang. S ( Ags )

6 Feb 2017

PEMAHAMAN TERTIB BERLALULINTAS DILAKUKAN JAJARAN POLANTAS LEMAHABANG





Cirebon-Indomedianewsc. Memberikan pemahaman dalam tertib berlalu lintas sudah semestinya dilakukan sejak dini, hal tersebut pula yang dilakukan oleh Satuan Lalulintas Polsek Lemahabang-kabupaten cirebon. Didampingi langsung oleh Panit Lantas Polsek Lemahabang, Iptu Elevando, memberikan pengarahan dan pemahaman kepada Siswa-Siswi RA Al-Hamid Desa cipeujehkulon-Kec. Lemahabang-Kab. Cirebon. Menurut keterangan yang disampaikan Panit Lantas Lemahabang  IPTU Elevando, Bahwa pihaknya sangat berterimakasih atas kunjungan Siswa-siswi, Pendidik dan Wali Murid RA Al-Hamid yang dengan penuh semangat datang ke Polsek Lemahabang, yang bertujuan untuk mengenal Rambu-rambu lalulintas ‘’ Kami selakuk jajaran Kepolisian republik Indonesia, khususnya Polisi Lalulintas, sangat bangga dengan semangat dan antusian Siswa-siswi RA Al-Hadid dalam menyimak arahan yang diberikan oleh Anggota Polantas seputar aturan dan pemahaman rambu-rambu Lalulintas, semoga ini merupakan langkah awal dan pembekalan bagi Generasi Muda untuk lebih taat terhadap Hukum dan peraturan yang berlaku, khususnya dalam berlalulintas ‘’ Ungkap IPTU Elevando menuturkan kepada Wartawan. Dari pantauwan Wartawan, para Siswa-siswi tersebut bukan saja diperkenalkan masalah Rambu-rambu Lalulintas, tetapi mereka pun diajak berkeliling sekitar kantor Polsek dan bahkan diajak berkeliling dengan menggunakan mobil unit Lantas Polsek Lemahabang. Raut wajah kegemberian terkesan dari wajah para Generasi muda ini, bahkan mereka terkesan begitu bangga dengan berpakaiyan seragam Kepolisian Republik Indonesia. Sementara itu, menurut keterangan yang disampaikan oleh Kepala RA Al-Hamid, Uswatun Khasanah, dirinya sangat senang melihat kegembiraan yang terpancar dari raut wajah Anak didiknya yang berjumlah sebanyak 60 Anak ‘’ kami sangat senang meliat rona wajah anak-anak, dan kita bisa lihat sendiri, mereka sangat serius dalam menyimak arahan dari Ibu-ubu Polwan, semoga Program ini akan terus berlanjut, dengan harapan anak-anak kita lebih mengenal sosok Polisi terlebih lagi aturan-aturan dijalan Raya ‘’ungkap Uswatun Khasanah. ( Ags )

29 Jan 2017

KUWU DESA KANCI SAYANGKAN ADANYA ISU BANTUAN LISTRIK




Astanajapura-KC. Beredar isyu di Masyarakat Warga Desa Kanci Kulon Kec.Astanajapura-Kab.Cirebon seputar adanya konfensasi berupa Pembayaran listrik Gratis sebesar Rp.150.000 per-KK ( Kartu Keluarga-Red ) menimbulkan berbagai sepekulasi dan asumsi yang beragam. Dan dengan adanya isu Bantuan Langsung Tunai Bayar Listrik sebesar Rp.150.000 dalam setiap tahun tersebut, mengakibatkan keresahan yang berdampak kepada Pemerintahan Desa Kanci. Hal tersebut disampaikan oleh Kuwu Desa Kanci, Lilis kepada KC diruang kerjanya “ kami Pemerintahan Desa Kanci menyayangkan adanya Isyu tentang Bantuan Langsung Tunai berupa pembayaran listrik dengan nominal tersebut, ini semua dampak dari adanya selebaran yang berkembang di Desa Kanci Kulon, dan berdampak kepada Masyarakat Desa Kami, banyak Warga yang menayakan hal tersebut, ini tentunya membuat kami khawatir akan timbulnya gejolak di Masyarakat “ ungkap Kuwu Lilis. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kuwu Lilis mengintruksikan seluruh jajarannya untuk memberikan informasi dan pemahaman kepada Warganya agar tidak mudah terprofokasi oleh adanya informasi yang belum pasti tersebut .bahkan Kuwu Kanci menuturkan, pihaknya bertanya-tanya tentang bantuan tersebut, andaikan benar Warga Desa kanci Kulon memperoleh bantuan tersebut, patut dipertanyakan dari pihak mana yang memberikan Bantuan tersebut, jangan sampai dengan adanya Bantuan yang tidak jelas, akan menimbulkan permasalahan dikemudian hari “ kami Pemerintahan Desa Kanci sampai saat ini belum ada satu pihakpun yang menghubungi kami tentang adanya Bantuan tersebut, jika memang ada, kami sudah pasti mengumumkannya kepada Masyarakat, dan hal ini pula yang menyebabkan beberapa bulan yang lalu terjadi pengrusakan Kantor Desa, semuanya bermula dari adanya informasi yang tidak jelas dan ditumpangi pihak-pihak yang tidak menginginkan kondusifitas di Desa Kanci “ tegas Kuwu Lilis.Dari pantauwan KC, memang benar ada informasi yang berkembang di Masyarakat, bahwa Masyarakat Desa kanci Kulon akan memperoleh Bantuan Langsung Tunai, berupa biaya Listrik sebesar Rp.150.000 per KK, dan uang tersebut akan diterima Warga pada tanggal 5 Februari 2017.Kini Masyarakat sedang menanti apakah hal tersebut benar, atau hanya isapan jempol belaka. Kita tunggu (Kc )

20 Jan 2017

PEMBANGUNAN SUTET TIMBULKAN GEJOLAK WARGA




Cirebon-Artha Media. Tidak selalu dan tidak selamanya sebuah tujuan baik berdampak baik pula terhadap Masyarakat, hal ini pula yang terjadi di Kabupaten Cirebon khususnya bagian timur. Polemik Sutet kerap menimbulakan persoalan yang hingga mengakibatkan bermunculan berbagai penilaiyan, dari mulai Kesehatan Warga yang akan terganggu, hingga terhentinya mata pencaharian para petani dan merosotnya perekonomian Wilayah. Menyikapi timbulnya permasalahan tersebut, Kepala Divisi Pengawasan Industri GMBI Distrik Cirebon Raya, Adi Rohadi, menuturkan kepada Artha Media, sebenarnya Warga tidak menolak bentuk Pembangunan apapun, asalkan segala sesuatunya ditempuh dengan mekanisme yang baik “ kami selaku Masyarakat tentunya sangat mendukung Program Pemerintah, tetapi Pemerintah atau pihak Pengusaha ataupun apa namanya semestinya paham akan prosedur yang harus dilakukan, kenapa kerap timbul gejolak di Masyarakat, karena para pemangku kebijakan tidak melakukan mekanisme atau aturan dan prosedur yang sesuai, kerap kali mereka hanya memikirkan keuntungan tanpa mempedulikan Hak Warga dan dampak dari adanya sebuah pembangunan, itu yang sangat kami sayangkan “ Tegas Adi Rohadi.dari pantauwan Artha Media, penolakan adanya pembangunan sutet tersebut  dilakukan oleh Warga Desa Kanci, hal tersebut terbukti dengan terpasangnya spanduk penolakan Sutet, hal ini dikuatkan oleh komentar salah seorang tokoh Pemuda Desa Kanci, Deden kepada Artha Media “ Ini adalah sudah kesekian kalinya pihak pengusaha atau penguasa yang terkesan tidak mau ambil peduli dengan kehidupan Warga yang terkena Dampak Sutet. Kami dan mungkin Pemerintahan Desa pun tidak akan menolak adanya sebuah Pembangunan yang bertujuan demi perkembangan sebuah Wilayah, tetapi alangkah baiknya, jika segala sesuatunya dilakukan dengan aturan dan libatkan Masyarakat sekitar, untuk diajak dialog, jangan selonong Boy saja, mereka ( Pegusaha-Red ) tidak akan merasakan dampak selanjutnya, karena jika proyeknya selesai, mereka tinggal menikmati keuntungan, tetapi Masyarakat yang terkena dampak, akan merasakan pengaruh sebuah Pembangunan dalam jangka panjang, jadi kami hanya menuntut, libatkan Masyarakat, dan laksanakan sesuai prosedur, jika hal tersebut diabaikan, maka Kami Masyarakat Desa Kanci khususnya dan Masyarakat umumnya akan melakukan penolakan secara tegas “ ungkap Deden.pada beberapa pekan lalu, pihak perwakilan Pengusaha Pembangunan, yaitu PT.Tanjung Jati Power Company, pernah mengadakan pertemuan yang bertempat di Kantor Kecamatan Lemahabang-Kab Cirebon, menurut keterangan yang disampaikan oleh pihak Konsultan,Joko Edi Santosa, bahwa pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan pemahaman kepada Masyarakat tentang pelaksanaan jaringan Transmisi 500 KV, dan akan menampung segala persoalan yang disampaikan oleh Masyarakat “ kami akan berusaha melakukan yang terbaik, dan jika terdapat  permasalahan, maka kami akan menempuhnya dengan jalan Musyawarah Mufakat “ Jelas Joko.dari berbagai informasi yang diperoleh, bahwa persoalan sutet ini bukan saja terjadi di Desa Kanci, bahkan di Desa Pengarengan-Kec. Pangenan, persoalan sengketa tanah masih menjadi persoalan yang belum terselesaikan, seperti yang disampaikan oleh Ketua BPD Desa Pengarengan, Hadi “ di Desa kami tanahnya masih menjadi sengketa, jadi kami mohon kepada pihak yang berkepentingan, untuk menyelesaikan sengketa tersebut, setelah selesai, lakukan pembayaran kepada Warga yang berhak, jangan segala sesuatunya hanya diakhiri dengan janji yang tak pasti” pinta Hadi, tegas kepada pihak PT.Tanjung Jati Power Company. ( Ags )