6 Jan 2017

PETANI HANYA DIBERI JANJI PALSU



 
KARAWANG, Indomedianewsc - Tragedi kemanusiaan kian tiada habisnya, mengundang rasa keprihatinan terhadap sesama hingga harus mengelus dada. Bagai jatuh tertimpa tangga, nasib pilu itu kini dialami oleh ratusan petani blok Kutatandingan Kampung Kiarahayam, Desa Wanajaya Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten Karawang, yang kini mengungsi di Runsunawa Adiarsa Karawang.
Pasalnya, pemerintah yang sedianya berjanji untuk menanggung segala kebutuhan sehari-hari ratusan petani di tempat tersebut kini ingkar janji. Kebutuhan ratusan petani kini tidak lagi disuplay lagi oleh Pemerintah Karawang. Setidaknya lebih dari sepekan petani terpaksa harus pontang panting demi menghidupi kebutuhan sehari-harinya.
Ketua Serikat Telukjambe Bersatu Mama Nuryaman mengatakan, beberapa waktu lalu Pemerintah Karawang melalui Bupati dr Cellica Nurrachadiana berjanji akan bertanggungjawab dalam pemenuhan kebutuhan pokok terhadap ratusan petani Kutatandingan, tetapi setelah berjalan beberapa pekan, tiba-tiba dengan tanpa alasan pihak terkait yang sebelumnya diperintahkan itu menarik bantuan logistik kepada ratusan petani.
"Pasokan makanan itu dicabut sejak tanggal 27 Desember 2016," ungkapnya, Selasa (3/1/2017), disela-sela sidang Ekspesi 11 Petani Kutatandingan di PN Karawang.
Sebelumnya, kata maman, pemerintah sempat memberikan uang sebesar Rp 1,5 juta per hari untuk biaya hidup sehari-hari kepada ratusan petani yang berada di rumah susun Adiarsa,  tetapi bantuan berupa uang itu tak berlangsung lama, bantuan uang tersebut dicabut tanpa alasan.
Kini, ratusan petani Kutatandingan terpaksa menelan pil pahit janji Pemda karawang. Bertambah beban kepedihan mereka, hingga harus meminta belas kasihan seorang dermawan yang  sudi membantunya.
Sebelumya memang bantuan bagi korban konflik agraria ini dibebankan pada pemerintah daerah melalui Dinas Sosial Kabupaten Karawang atas dasar intruksi dari Kemensos. Hal itu supaya Pemda Karawang bertanggungjawab terhadap rakyatnya yang sedang berkonflik mempertahankan hak atas tanahnya yang dirampas oleh PT Pertiwi Lestari.
Ratusan warga yang tinggal di rumah susun Adiarsa ini adalah metrka yang dipukul mundur oleh centeng PT Pertiwi Lestari, sekitar setengah tahun yang lalu. Hingga akhirnya ratusan petani juga mengalamai intimidasi oleh pihak keamanan yang sengaja disewa oleh PT Pertiwi Lestari untuk melakukan penyerangan terhadap petani.
Kini, mereka terusir dari tempat tinggalnya dan akses tanahnya, yang memaksa mereka harus meminta suaka perlindungan ke Lembaga Bantuan Hukum di Jakarta, hingga mereka hidup selama beberapa bulan di Jakarta saat itu. (**)
Warga Kutatandingan menjenguk keluarga mereka yang ditahan di Pengadilan Negeri Karawang, Selasa (3/1/2017), setelah melakukan perlawanan mempertahankan hak tanahnya. ( Rangga/Indo/By
KarawangNews.com

5 Jan 2017

PISAH SAMBUT CAMAT ASTANAJAPURA




Cirebon- Pergantian tampuk kepemimpinan disuatu Instansi merupakan sesuatu hal yang lumrah. Tak terkecuali dengan pergantian pimpinan di sebuah Kecamatan. Hal ini pula yang terjadi di Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon. Pada Hari Kamis 5 Januari 2017, terjadi pergantian Camat Astanajapura, yang semula dijabat oleh Drs. Imam Santoso dan saat ini dijabat oleh Camat Ir. M. Iing Tdjudin yang semula menjadi Camat Karangwareng. Dalam acara pisah sambut tersebut, dihadiri oleh seluruh unsur Muspika, termasuk Kapolsek Astanajapura dan Danramil Astanajapura. Dalam sambutannya, camat Imam berpesan kepada Camat yang baru untuk senantiasa meningkatkan kinerja dan melanjutkan Program kerja Kecamatan agar lebih baik lagi “ saya berpesan kepada Camat yang baru, untuk lebih meningkatkan kinerja dan tidak segan untuk turun langsung dilapangan, agar tidak hanya menerima laporan dari bawahan yang belum tentu kebenarannya. Selain itu saya pun memohon maaf kesemua pegawai Kec Astanajapura, para Kuwu dan tentunya Masyarakat Astanajapura, yang mungkin selama saya menjadi Camat di Kecamatan Astanajapura, banyak terdapat kesalahan “ ungkap Camat Imam yang telah mengabdi di Kecamatan Astanajapura hamper tiga tahun lamanya. Perpisahan memang terkadang membuat suasana haru, hal inipun terjadi dalam pisah sambut tersebut, Camat Imam hampir takuasa menahan air matanya karena harus meninggalkan kecamatan Asjap yang telah dibinanya selama kurun waktu hampir tiga tahun tersebut. Sementara itu Camat baru Kec Astanajapura, Ir. M.Iing Tadjudin dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa dirinya akan berusaha sebaik mungkin untuk melanjutkan program Camat yang terdahulu dan meningkatkan kinerja seluruh jajarannya “ saya akan melanjutkan Program pak Camat imam, dan tentunya saya butuh sokongan dan dukungan dari semua pihak, karena mungkin dalam segi pengalaman saya dan Camat Imam sangat jauh, saya masih butuh pembelajaran dan Bimbingan dari semua pihak, termasuk dari para Kuwu, Kapolsek, Danramil dan semua Unsur yang terkait “ jelas Camat yang akrab disapa Pak Iing. Acara pisah sambut itu sendiri disisipi informasi yang disampaikan oleh Kapolsek Astanajapura Ajun Komisaris Polisi, Subagyo. “ saya menginformasikan kepada seluruh Masyarakat yang akan membuat SKCK, bahwa sesuai Peraturan Pemerintah, saat ini dikenakan Biaya sebesar Rp. 30.000. yang pada mulanya sebesar Rp.10.000 dan ini bukan aturan Kepolisian, tetapi aturan dari Pemerintah. Selain itu kamipun atas Nama Instansi Kepolisian, mengajak semua lapisan Masyarakat, baik Sipil maupun lainnya, untuk selalu mengedepankan Dialog dan Musyawarah jika terdapat perbedaan, hingga di Kecamatan Astanajapura ini tercipta iklim yang aman dan Kondusif “ tegas Akp. Subagyo. Dengan terjalinnya kerjasama dari semua pihak, tentunya sangat menyokong kemajuan suatu Daerah, hal tersebut pun disampaikan oleh Ketua Forum Kuwu Kec. Astanajapura. Edi Suhaedi “ kami mengharap kepada Bpak Camat yang baru untuk selalu berkomunikasi dengan para Kuwu dan unsur lainnya, demi memajukan Wilayah Kec. Astanajapura dan terlebih lagi kami sangat mengharap adanya bimbingan dan pembinaan dari Bpk Camat, dan akhirnya, kami atas Nama Kuwu di Kec Astanajapura mengucapkan selamat jalan Bapak Imam Santoso dan selamat datang Bapak Iing Tadjudin “ tutur Kuwu Edi. Acara pisah sambut pun diakhiri dengan penyerahan cindera mata yang diberikan oleh Para Kuwu, Pengurus PKK dan instansi lainnya kepada Camat Drs. Imam Santoso. ( Ags ).