Tampilkan postingan dengan label budaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label budaya. Tampilkan semua postingan

26 Nov 2023

Bebarik Kanci Kulon " warga berebut gunungan"

INDOMEDIANEWS- Berbagai cara dilakukan dalam mewujudkan rasa syukur kepada sang pencipta atas segala nikmat dan berkah.
salah satunya melalui pelaksanaan bebarik atau sedekah bumi yang digelar Pemerintah Desa Kanci kulon, kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
sedekah bumi atau bebarik merupakan kegiatan rutin tahunan, bukan semata ucapan syukur atas segala nikmat, namun merupakan upaya untuk melestarikan budaya adi luhung.
hal ini disampaikan kuwu Kanci kulon, subandi, usai acara puter desa.

"sebuah pelestarian budaya adi luhung harus tetap kita jaga, melalui bebarik atau sedekah bumi merupakan wujud rasa syukur atas segala nikmat dan berkah bagi seluruh warga Masyarakat, karena bebarik ini tidak semata peringatan tahunan namun yang lebih dalam hikmah dari bebarik adalah silaturahmi antar warga semakin terjalin, selain itu tentunya merupakan warisan bagi generasi muda agar tidak melupakan budaya dan tradisi walaupun jaman telah berubah" tuturnya. sabtu, 25/11/2023.

bebarik sendiri menurut Subandi diisi dengan berbagai kegiatan, diawali dengan tahlil bersama, arak-arakan, ditutup dengan pagelaran wayang purwa.

"tradisi pagelaran wayang purwa, arak-arakan hingga tahlil bersama merupakan kesatuan yang tidak dapat terlepaskan, termasuk didalamnya ada acara gunungan yang berisi hasil bumi, dari mulai buah-buahan hingga bermacam sayuran, dimana gunungan tersebut diiring keliling desa dan berahir di halaman kantor desa, setelah selesai diarak keliling desa dengan sepontan warga setempat berebut hasil tani yang ada digunungan tersebut, hal ini dipercaya akan menghasilkan berkah dengan berharap hasil tani berikutnya akan semakin melimpah, yang pasti melalui sedekah bumi ini tradisi lokal dan agama tidak dapat terpisahkan, dalam artian antara dunia dan akherat harus seimbang, semoga kedepannya kesejahteraan semakin baik yang tentunya atas ijin dan ridlo dari sang maha pencipta, Allah SWT" pungkasnya (1c)

19 Jun 2023

Sosok Dibalik Lestarinya seni “SINTREN” Cirebon- Jawa Barat

INDOMEDIANEWSC - Seiring perkembangan Teknologi dan modernya segala aspek instrumen dalam kehidupan berkesenian, merupakan sesuatu yang tidak mudah untuk tetap menjaga, melestarikan bahkan mengembangkannya. 
suatu Peninggalan seni yang merupakan warisan bernilai tinggi dan mutlak harus kita jaga agar berkesinambungan sebagai regenerasi apik tanpa putus dan terhenti di tengah himpitan ruang yang kian menyempit dan tergerus roda peradaban yang semakin mencemaskan. 
terdorong oleh rasa peduli dan dalamnya cinta terhadap seni warisan Leluhur , seorang Pelaku seni di Kabupaten Cirebon ,bernama Usep Saefudin yang akab dipanggil Kang Usep, menyambut Kedatangan kami  untuk wawancara ringan di kediaman sekaligus sanggar seni nya di  Desa Lemah Abang Kulon Kecamatan Lemah abang, Kabupaten Cirebon

Kang Usep merupakan sosok sederhana yang exentric  telah mampu merawat serta terus berupaya untuk melestarikan Budaya seni  yang salah satunya adalah seni  Sintren yang mempesona hingga kini. 
Tidak sedikit perjalanan Kariernya di dunia seni Sintren Ini mendapat Perhatian dari Berbagai Pihak , baik Pihak Pemerintah Melalui Instansi Terkait di Bidang Seni dan Budaya ,juga dari Pihak lainnya seperti dari komunitas pencinta Seni dan banyak lagi Simpatisan yang tak dapat disebutkan satu persatu. 
Kecintaannya terhadap Seni Budaya Cirebon Terkhusus Seni "SINTREN" yg berbasis Tarian ini telah membawanya kedunia  nyata yg penuh warna, Sintren merupakan Bentuk Tarian dengan sarat filosofi nan religius yang luhur .
Keterpanggilannya pada Pelestarian Seni Budaya ini berawal dari Keprihatinannya dengan kondisi pelaku Seni yang berada di Keraton Kacirebonan sekitar pertengahan tahun 2003, Melihat Kekurangan dan keterpurukan serta tak berdayanya Para Pelaku seni di Keraton tersebut dirasa sangat membutuhkan Perhatian serius dan tidak boleh ditunda-tunda lagi , 

"ini sangat menghawatirkan" tuturnya.

Tentu saja Untuk mengupas Tentang apa itu SINTREN dan bagaimana Pertunjukan serta segala hal yang berkenaan dengan seni SINTREN Khas Cirebon ini, tentulah tidak akan bisa dimuat dalam sepenggal kisah dibalik sosok Tokoh ini, ada banyak artikel dan Tulisan mengenai Sintren yang lebih spesifik, namun di sini kami  hanya menceritakan ulang apa yang Beliau Tuturkan saat Kami diberi kehormatan untuk mewawancarainya di sela-sela Jeda dari melatih anak didik peserta di Padepokan seni budaya milik nya . 

Kiprahnya di Dunia pelestarian seni Budaya ini diawali kala disuatu hari Kang Usep Berkunjung ke Keraton Kacirebonan,  entah mengapa serasa jiwanya terpanggil dan bagaikan mendapat bisikan untuk sungguh merawat dan melestarikan Budaya seni warisan leluhur , seakan ada suara yang seolah ada bagaikan hembusan angin yang membawa pesan dan pesan itu seolah menepi di Telinga hingga mengetuk pikiran dan membangunkan Hati untuk ikhlas melakukan terobosan dan upaya maksimal . 

di pertengahan 2003 disaat itu titik awal langkah dan niatnyai terbentuk dengan kuat tertanam dalam jiwa seakan adalah hianat bagi diri jika tidak menjalankan Panggilan ini, Entah mengapa dalam Sintren ini seolah ada Ruh atau semacam pesan kehidupan yang terus mengusik hati dan merayu nalar . 

"Alhamdulillah Pihak Keraton Kacirebon pun turut memberi Support serta dukungan yang Positif dan menaruh perhatian yang sangat nyata, terlebih Pihak Keraton pun Merasa berkewajiban melestarika Budaya seni Adiluhung warisan Kemulyaan dari Para Leluhur Kota Wali ini" jelasnya 

Perlahan namun Pasti , Keyakinan atau optimisme terus menguatkan Sosok Kang Usep Saefudin dalam  kobaran semangat  bagi pelestarian existensi seni SINTREN Cirebon ini.   

Singkat cerita setelah sekian Lama Kang Usep Saefudin ini menggeluti dan memberikan Pelatihan atau bertindak sebagai Koreografer dalam latihan2 Tarian Sintren Bagi Berbagai Pertunjukan dalam agenda Resmi Keraton ataupun Pihak-Pihak rekanan Keraton Bahkan Perorangan yang membutuhkan Pertunjukan Sintren ini kerap terisi dengan nyaris sempurna.
Akhirnya Hasil tak menghianati Usaha, istilah ini menghampiri Sepak Terjang Kang Usep Saefudin Hingga Terendus Pihak-pihak Terkait yang berhubungan dengan Lembaga atau Instansi Negara yang Subjeknya adalah Pemerhati serta pemelihara seni  budaya Tradisonal sebagai Warisan Tak Benda, Pengahragaan demi Penghargaan terus diraihnya serta Permintaan dari Berbagai Kalangan Untuk Pentas Pertunjukan kian mengalir,  Prestasi pun mulai bersinar ketika Berhasil meraih Juara 1 Tingkat Provinsi Jawa Barat dalam Rangka Event EPITEK , Juara 2  se Jawa Barat di event  SLB yang diselenggarakan di Kota Tasik Malaya, serta Kang Usep  Berhasil menginisiasi hingga mendapatkan Predikat SINTREN nya sebagai WARISAN BUDAYA TAK BENDA INDONESIA (WBTBI)

"akan Terus Kami Perjuangkan Sampai saat nya memperoleh Predikat INTANGIBLE CULTURAL HARITAGE List UNESCO" harapnya ( Suherman)

14 Okt 2022

Bebarik Desa Buntet " Tradisi adi luhung"

INDOMEDIANEWSC- Tradisi atau Budaya adi luhung perlu dipertahankan agar tetap lestari  dan menjadi kebanggaan generasi muda yang hampir terkikis oleh perubahan zaman.
Salah satu Budaya adi luhung yang terus dipertahankan adalah Bebarik atau sedekah bumi yang dilaksanakan warga Masyarakat dan Pemerintahan Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
Ratusan Masyarakat memadati Area Pemakaman Leluhur setempat (Ki Ageng Sela Rasa-red) yang berlokasi di Dusun 3 Blok Dauansela, Desa Buntet, Jum'at 14/10/2022.

Dalam keterangan yang disampaikan Kuwu Desa Buntet, Edi Suhaedi, Pelaksanaan Bebarik atau sedekah bumi merupakan ungkapan Rasa syukur atas segala Nikmat yang telah Allah berikan.

"Selain sebagai ungkapan rasa syukur, acara bebarik pun diisi dengan do'a bersama di area pemakaman ki Ageng Sela Rasa yang intinya mendoakan para sesepuh dan leluhur dengan harapan kehidupan kita senantiasa mendapat kebaikan,  baik secara lahir maupun batin" tuturnya.

Dengan bebarik atau sedekah bumi, diharapkan jalinan silaturahmi tetap terjaga dan persatuan antar warga tetap terawat.

"Silaturahmi bisa terjalin dengan berbagai cara, oleh karenanya kami mengajak semua pihak untuk tetap menjaga tradisi dan Budaya para leluhur agar tidak sirna oleh perkembangan jaman, disini kami semua bermunajat kepada Allah Sang Maha pencipta, memohon kesejahteraan , kedamaian dan kemakmuran, selain kami melaksanakan acara Do'a bersama acara bebarik di meriahkan dengan pagelaran wayang kulit, bahkan di Desa Buntet, bebarik dilaksanakan dua kali dalam setiap tahunnya, pertama di Dusun 3 dan kedua di Dusun 1, yang InsyaAllah akan dilaksanakan pada Bulan 11, semoga pelaksanaan tahun ini berjalan dengan Aman , damai dan sesuai harapan bersama" pungkasnya.(1c)

24 Sep 2022

Ikuti Pojok Dolanan "Anak SD Tidak Kenal Congklak dan Patok Lele "

INDOMEDIANEWSC- Raut muka Moza (10) siswi SDN 3 Klayan Kecamatan Gunungjati Kabupaten Cirebon  terlihat ceria. Ia terlibat dalam kegiatan pojok dolanan, yang diselenggarakan oleh Lesbumi PCNU Kabupaten Cirebon dan Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Kabupaten Cirebon, Sabtu 24 September 2022. 

Walaupun ceria, Moza terlihat kebingungan, saat mencoba untuk bermain congklak. Beberapa kali, ia salah menggerakan biji congklak dan malah mengisi lubang milik lawan. 

Apa yang terjadi pada Moza, mungkin mewakili anak-anak di Indonesia saat ini. Tidak sedikit anak-anak yang tidak lagi mengenal permainan tradisional. 

Saat ditanya, Moza juga mengaku tidak begitu mengenal permainan congklak, apalagi, cara memainkan permainan tradisional yang sebenarnya cukup dikenal itu. 

"Nggak ngerti cara mainnya. Belum pernah main," ujar Moza. 

Moza juga mengatakan, bahwa dirinya baru tahu ada permainan bernama dam-daman. Bocah kelas 5 Sekolah Dasar (SD) ini, baru mengenalnya di kegiatan pojok dolanan ini. 

Ia sendiri merasa terhibur dan senang, saat bisa memainkan sejumlah permainan tradisional yang baru ia kenal itu. Moza mengaku lebih sering bermain HP dibandingkan bermain mainan tradisional. 

"Lebih sering mainan HP, dam-daman dan congklak baru main disini," kata Moza. 

Hal serupa juga disampaikan Reza, siswa SD ini juga tidak mengenal patok lele atau glatik. Ia mengaku baru tahu permianan menggunakan kayu itu, dalam kegiatan pojok dolanan. 

Menurut Reza, ia lebih mengenal permainan engklek, tarik tambang. Namun untuk permianan tradisional yang dimainkan dalam kegiatan ini, ia mengaku banyak tidak kenal. 

"Cuma kenal engklek. Kalau patok lele enggak kenal," ujar Reza.


Ketua Lesbumi PCNU Kabupaten Cirebon, Baequni mengatakan, bahwa kegiatan pojok dolanan ini, merupakan bagian dari rangkaian acara pelantikan Pengurus PCNU Kabupaten Cirebon masa khidmah 2022-2027. 

Menurut Baequni, kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan dan mengingatkan kembali tentang permainan anak yang hampir punah di Indonesia. 

"Sekarang banyak anak-anak yang lebih memilih bermain HP. Oleh karena itu, pojok dolanan untuk kembali mengenalkan dan melestarikan dolanan tradisional," kata Baequni. 

Dalam kegiatan tersebut, para peserta mengikuti lomba engklek, egrang, dam-daman, congklak, patok lele, tulup, bola bekel dan lainnya.(1c)

10 Jun 2022

Dalang Wadon Golek Cepak " Sosok generasi muda berprestasi"

INDOMEDIANEWSC- Pemerintah Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, menggelar pertunjukan wayang golek cepak dengan menampilkan Dalang Wadon, Sri Komariah, asal Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura. Jum'at 10/06/2022.

Gadis belia kelahiran 21 April 2001 yang mewarisi darah seni dari  Ayahnya,  yang saat ini duduk dibangku kuliah semester 7 Institut Bunga Bangsa Cirebon ini, merupakan juara 1 pelajar pelopor tingkat Kabupaten Cirebon Bidang Agama Sosial dan Budaya 2022.

Acara yang dihadiri para Kuwu dan para kader Sekecamatan Astanajapura tersebut diharapkan sebagai cikal bakal tumbuhnya seni budaya lokal yang hampir terkikis oleh perkembangan jaman, hal ini disampaikan Camat Astanajapura, H.Suharto, saat memberikan sambutan di sela pagelaran wayang yang dilaksanakan di pendopo setempat.

" kami bangga memiliki sosok generasi muda yang mencintai seni budaya, hususnya dalam seni pedalangan, apalagi dalangnya adalah seorang gadis belia yang merupakan warga asal dari Desa Buntet, Dalang wanita yang masih duduk di bangku kuliah ini meraih predikat juara 1 pelajar pelopor tingkat kabupaten dalam bidang Agama, Sosial dan Budaya, ini tentunya menjadi sesuatu yang sangat luar biasa, oleh karenanya, kami akan mendukung sepenuhnya dan akan mengusulkan kepada pihak Kabupaten agar sosok wanita berprestasi ini bisa tampil dalam berbagai Acara, diharapkan prestasi yang telah diraih Sri komariah ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya" tuturnya.

Sementara itu, Ayahanda dari  Sri Komariah, yang merupakan Dalang Wayang Golek Cepak , Ki Etom Hidayat (79 tahun) sangat bangga atas prestasi yang diraih putrinya tersebut.

" Kami tentunya sangat bangga dengan apa yang telah diraih Sri, harapannya apa yang telah diraih mampu dijadikan tauladan dan motifasi bagi generasi muda lainnya agar tetap melestarikan Budaya adi lihung agar tidak punah tergerus perkembangan jaman yang perlu disikapi dengan bijak dengan tetap berpegang pada kearifan lokal" ujarnya

Senada hal tersebut disampaikan Dalang Wadon, Sri Komariah.

" ini merupakan satu langkah awal yang menandakan bahwa wanita pun memiliki kemampuan untuk berkarya, terlebih dalam segi seni pedalangan, sudah menjadi kewajiban bagi generasi muda untuk tetap melestarikan Budaya adi luhung, semoga dengan adanya momen Cirebon Katon, bisa meningkatkan Budaya yang ada di setiap Desa, tentunya kami sangat memohon kepada pihak Kabupaten Untuk memperhatikan dan mendukung para budayawan dan pecinta seni, agar warisan leluhur ini tetap lestari di pertiwi tercinta ini" tuturnya.

Dengan dilaksanakannya pentas wayang golek cepak dengan dalang wadon tersebut, mendapat apresiasi dari Kuwu Buntet, Edi Suhaedi.

" kami sangat bangga dengan prestasi yang diraih ananda Sri, dengan apa yang telah diraihnya juara 1 diharapkan mampu memicu semangat generasi muda untuk terus berkarya, hanya  saja harapan saya untuk ananda Sri agar tidak mudah puas dengan prestasi yang telah diraih dan pihak Kabupaten lebih memberikan perhatian husus bagi para pelaku seni dan Budaya" tuturnya. (1c)






13 Sep 2021

Bupati Cirebon " Jaga Budaya dengan baik"

INDOMEDIANEWSC- Bupati Cirebon, Drs. H Imron M.Ag mengajak semua masyarakat Kabupaten Cirebon agar bisa menjaga kebudayaan yang ada di daerahnya dengan baik. 

"Kita sebagai generasi penerus supaya bisa menjaga adat seni budaya yang sudah melekat di daerah kita lebih baik lagi, karena kebudayaan seperti Festival adat Mapag Sri di Indonesia khususnya di Kabupaten Ciriebon sangat melekat di masyarakat, " kata Imron, saat menghadiri acara Mapag Sri di Kecamatan Mundu, Sabtu (11/9/2021). 

Imron mengatakan, secara umum adat Mapag Sri ini untuk melestarikan nilai-nilai budaya di masyarakat serta ucap syukur masyarakat atas  hasil alam pemberian Allah SWT selama ini. 

"Saya mengajak kepada  masyarakat  harus bisa memperbaiki dan melestarikan alam agar bisa bersahabat dengan  kita.  Jangan  sampai alam kita rusak. Kalau alam dirusak maka alam pun akan marah kepada kita, sehingga alam ini tidak bisa membawa manfaat terhadap kita  kedepannya," ujarnya. 

Imron menjelaskan, sebuah adat budaya yang ada di daerah menjadi daya tarik para wisatawan domestik maupun mancanegara.  Sebab, banyak orang melihat suatu daerah maupun negara dilihat dari pariwisata, adat budayanya.

"Orang pertama yang dilihat itu ciri khas seni budaya dan pariwisatanya. Kalau negara tidak mempunyai budaya dan seni mereka tidak akan melihat itu. Kami berharap kepada masyarakat dan Pemerintah khususnya kecamatan harus bisa melestarikan budaya yang ada di daerahnya," ungkapnya. 

Imron menjelaskan, di Kabupaten Cirebon ada satu desa yang masuk dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia. Bahkan desa tersebut mempunyai seni budaya yang bisa dilombakan di tingkat nasional. 

"Kemarin ada Menparekraf datang ke Desa Gegesik Kulon. Desa tersebut masuk dalam 50 besar nominasi Desa Wisata tingkat nasional, " katanya. 

Imron mengucapkan banyak terimakasih kepada unsur panitia dari masyarakat dan pemerintah Kecamatan Mundu yang sudah mengadakan kegiatan festival adat Mapag Sri. 

"Semoga kegiatan Mapag Sri  dilaksanakan secara berkelanjutam. Karena dengan adanya kegiatan ini ada sejumlah manfaat salah satunya ajang silahturahmi kita bisa berkumpul dan menggenal sekaligus bisa melestarikan nilai budaya yang ada di daerahnya," katanya.

Sementara itu, Camat Mundu, Anwar Sadat, usai Acara menuturkan, Bahwa Budaya mencerminkan kearifan yang hakiki.

" Mapag Sri merupakan salah satu Budaya adiluhung yang harus senantiasa dilestarikan, ini merupakan bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang Allah berikan, semoga dengan lestarinya seni budaya dan kearifan lokal  yang terjaga baik, semakin meningkatkan rasa cinta terhadap Nusa Bangsa dan tetap menghargai para leluhur" ujarnya. (1c)

11 Sep 2021

Noka Miliki Peran Penting untuk Majukan Sektor Pariwisata di Kabupaten Cirebon

INDOMEDIANEWSC-  Bupati Cirebon Drs.H. Imron, M.Ag menghadiri gelaran grand final Event Kreatif Pasanggiri Nok Kacung (Noka) Kabupaten Cirebon 2021 di Studio Kaliandra, Graha Pena Radar Cirebon, Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (10/9/2021) malam.

Bupati Cirebon mengatakan, nok dan kacung ini memiliki peran penting untuk memajukan sektor pariwisata di Kabupaten Cirebon. Saat ini, wisatawan luar masih sebagian besar hanya mengenal wisata ziarah makam Sunan Gunung Jati, batik dari Trusmi, dan Empal Gentong saja.

Padahal, lanjut Bupati Cirebon, Kabupaten Cirebon punya banyak potensi menarik dari sektor pariwisata, salah satunya yakni Desa Gegesik Kulon yang masuk ke dalam 50 desa untuk bersaing dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) oleh Kemenparekraf.

"Peran dari nok dan kacung ini harus bisa mengenalkan seluruh destinasi wisata yang ada. Akan ada efek kalau wisata kita maju, salah satunya kesejahteraan masyarakat," kata Bupati Cirebon.

Setelah terpilih nanti, kata Imron, nok dan kacung ini harus mampu meningkatkan wawasan. Sehingga nantinya, mereka bisa bersaing dengan putra putri terbaik dari daerah lainnya dalam ajang serupa.

"Lewat kalian, Kabupaten Cirebon harus dipandang sebagai daerah maju. Berdasarkan sejarah, Kabupaten Cirebon ini merupakan pusat peradaban sejak zaman dahulu," kata Imron.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon, Avip Suherdian mengatakan, pencarian nok dan kacung ini dilakukan sejak Juni 2021 dengan jumlah peserta audisi sebanyak 72 orang.

Setelah melalui tahap seleksi, sebanyak 10 orang calon nok dan 10 calon kacung masuk ke dalam babak grand final. Di dalam tahap ini, puluhan orang tersebut harus mengikuti sejumlah rangkaian tes.

"Hasil dari grand final ini akan menghasilkan lima pasang nok dan kacung, pertama nok dan kacung pinilih, nok dan kacung wakil satu, nok dan kacung wakil dua, nok dan kacung persahabatan, favorit, serta nok dan kacung photogenic," kata Avip. (DISKOMINFO)

4 Sep 2021

Lemahabang Expo 2021 " tingkatkan wisata Daerah"

INDOMEDIANEWSC- Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon, menggelar acara 'Lemahabang Expo 2021'.

Kadisbudparpora Kabupaten Cirebon, Avip Suherdian mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya promosi pariwisata. 

"Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari berbagai wilayah, kami terus lakukan promosi. Salah satunya melalui festival," katanya usai membuka acara Lemahabang Expo 2021 di pendopo Kecamatan Lemahabang, Jumat (3/9/2021).

Avip menjelaskan, dalam festival kali ini, ditampilkan berbagai kesenian daerah, agar wisatawan tertarik dan berkunjung ke Kabupaten Cirebon.

 "Dalam mempromosikan wisata, perlu adanya peran serta seluruh pihak. Tak terkecuali, desa itu sendiri. Karena, banyak potensi desa yang harus dikembangkan untuk dijadikan tempat wisata dan kami siap support, guna menarik wisata dari berbagai Daerah," jelasnya.

Masih dikatakan Avip, adanya tempat wisata, dengan sendirinya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Salah satunya, dengan berjualan cinderamata maupun yang lainnya.

 "Kami terus berupaya maksimal dalam mempromosikan wisata daerah. Baik kesenian, tempat wisata maupun hal lain yang menjadi daya tarik wisatawan," ujarnya.

Dirinya mengharapkan, dukungan seluruh pihak dalam membangkitkan kesenian dan tempat wisata, agar dikenal hingga ke tingkat nasional. 

"Semoga melalui festival ini, mampu mendongkrak kepariwisataan Kabupaten Cirebon," harapnya. 
Pembukaan expo  sendiri diisi dengan berbagai seni tari, salah satunya adalah seni tari jaipong  ciung wanara (1c)

27 Jul 2021

Seniman Cirebon tuntut keadilan

Indomedianewsc- Nasib seniman diujung tanduk' mungkin kata ini sangat tepat ditengah kondisi pandemi yang entah sampai kapan akan berakhir.
Kegelisahan dan keresahan disampaikan salah seorang seniman yang merasakan keresahan dan kegetiran yang hanya bisa dikeluhkan tanpa mampu untuk berbuat banyak

"Kami  para seniman sudah lama terbelenggu dan hanya memiliki keinginan tanpa bisa berbuat, bagaimana tidak, bidup kami itu bergantung pada pentas atau panggung, namun saat pandemi ini kami  sangat kebingungan, disatu sisi kami harus menghidupi keluarga, sementara lahan kami untuk berkarya dan mengais rejeki seakan dirantai oleh sebuah aturan yang namanya PPKM" keluh H. Tofik  ( Pembina FKSB Cirebon )
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, bahwa seniman pada hakekatnya bukanlah pengemis yang merengek dan meminta belas kasih, namun seniman adalah sosok Manusia yang berkarya dan bekerja dengan hati

" tidak usahlah kita terlalu banyak wacana tentang bagaimana menghadapi pandemi, jika semuanya hanya wacana tanpa adanya solusi terbaik, kami para seniman meminta adanya ketegasan dan perhatian dari Pemerintah tentang kelangsungan hidup kami, toh kami pun mempunyai Hak yang sama untuk hidup, kami paham saat ini kita dalam situasi pandemi, namun bukan berarti karya kami harus dimatikan dan kami hanya disuguhkan dengan kata sabar dan sabar" lanjutnya.

Bahkan dirinya menyoroti kebijakan PPKM yang terkesan tebang pilih 

" Seniman dilarang mentas atau manggung dengan alasan bisa mengundang kerumunan, tetapi bagaimana dengan aktifitas yang ada di pasar moderen atau tradisional, apakah kerumunan hanya berlaku bagi kami, termasuk dilarangnya kami untuk melaksanakan ibadah secara berjamaah, apakah ini adil, sementara anak kami menangis dan merintih meminta rupiah, sedangkan langkah dan karya kami dibelenggu" pungkas H. Tofik (1c)

20 Jun 2021

Kecamatan Astanajapura Gelar pentas seni dengan tetap laksanakan Prokes

Indomedianewsc- Gelar seni budaya peringatan Hari Jadi Kab Cirebon.
Bentuk penghargaan kepada pelaku seni agar tidak terhenti walau di tengah pandemi. 

Disbudparpora Kabupaten cirebon menyelenggarakan pentas seni yang dilaksanakan pada Jum'at malam 18/06/2021 bertempat di  halaman Kantor Kecamatan  Astanajapaura Kabupaten Cirebon dengan tetap menerapkan prokes.

Dalam sambutannya, Camat Astanajapura, H.M. Iing Tadjudin, menuturkan, bahwa pelaksanaan pestas seni merupakan salah satu bentuk penghargaan kepada para pelaku seni yang selama ini terdampak oleh keberadaan pandemi covid-19.

"Pandemi ini telah membuat berbagai aspek kehidupan terpuruk, salah satunya adalah para pelaku seni, oleh karenanya kami mencoba untuk sedikit meringankan beban mereka sekaligus membangkitkan semangat bagi kita semua, bahwa pandemi bukan menjadi penghalang untuk tetap berkreasi, dengan catatan tetap melaksanakan protokol kesehatan sebagai salah satu bentuk memutus mata rantai penyebaran pandemi covid-19" ujarnya.

Lebih lanjut Iing , menuturkan

"Acara pentas seni ini adalah  program dari pihak Disbudparpora, kami hanya diminta untuk menyediakan tempat dengan tetap melaksanakan prokes, oleh karenanya undangan pun sangat terbatas dan acara yang dilaksanakan di ruang terbuka ini hanya berlangsung dari pukul 19.30 sampai 23.00 wib" tuturnya.

Acara pentas seni yang menampilkan berbagai kreasi seperti pertunjukan tari topeng, jaipong, Angklung  dan ditutup dengan pagelaran wayang kulit tersebut dihadiri tidak lebih dari 50 tamu undangan dan mewajibkan para undangan untuk memakai masker termasuk menjaga jarak 

"Kami tegaskan corona ini masih ada bahkan Astanajapura masuk dalam zona merah, oleh karenanya kami menghimbau kepada semua pihak untuk tetap mentaati prokol kesehatan, diantaranya adalah membiasakan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumanan dan mengurangi mobilitas, namun sekali lagi kami berharap, Corona ini jangan dijadikan alasan untuk tidak berkreasi dan berkarya" pungkas Iing. (1c)





25 Mei 2021

Halalbihalal Padepokan Puser Bumi Nusantara dan pengembangan Situs Sumur Keramat Mbah Muqoyyim

Indomedianewsc- Padepokan Puser Bumi Nusantara melaksanakan acara Halalbihalal dan peletakan batu pertama situs sumur keramat mbah Muqoyyim sekaligus pembekalan wawasan kebangsaan yang bertempat di Pondok Pesantren Al-Ishlah 2 Buntet, Kecamatan Astanajapura,Kabupaten Cirebon, Selasa 25/05/2021.

Acara yang dihadiri oleh berbagai Lembaga Kemasyarakatan, Paguyuban  maupun padepokan senusantara , dihadiri pula Mayjen TNI Purnawirawan  Tatang Zaenudin yang dudaulat sebagai Ketua Dewan Pembina PPBN ( Padepokan puser bumi Nusantara ).

Selain acara halalbuhalal sekaligus peletakan batu pertama situs keramat sumur mbah Muqoyyim, acara pun diisi dengan berbagai kegiatan, seperti pengobatan supranatural secara gratis, persembahan seni silat dari berbagai peguron, juga dulanjutkan dengan acara wawasan kebangsaan yang dipimpin langsung Mayjen Purnawirawan Tatang Zaenudin.

Dalam pemaparan wawasan kebangsaan tersebut, selain mengajak semua unsur untuk cinta tanah air, juga mengajak semua pihak untuk mengisi Negeri ini dengan hal-hal yang positif, dari hal perekonomian maupun sosial budaya yang berlandaskan norma Agama

" saya sangat bangga dapat hadir dalam acara ini, apalagi melihat sambutan yang sangat luar biasa dari mulai masuk kawasan Buntet hingga tempat pelaksanaan, yang unik adalah saat saya masuk kawasan Buntet Pesantren, saya diharuskan untuk melakukan goes, atau bersepeda, dan itu tentunya menjadi kesan tersendiri bagi saya " ujar Jendral yang berjiwa santri ini menuturkan.

Bahkan saat dirinya melakukan peletakan batu pertama pembangunan situs Sumur Keramat Mbah Muqoyyim , menuturkan

" Semoga dengan dipugar atau dibangunnya situs Sumur Keramat Mbah Muqoyyim ini bisa menjadi salah satu tempat atau situs wisata ziarah yang tentunya akan menambah pemasukan dan peningkatan perekonomian warga sekitar, ini dikarenakan situs Sumur Kramat Mbah Muqoyyim ini sudah kerap dikunjungi oleh para pejabat dari berbagai Daerah, dan saya sangat yakin, Keberadaan situs yang penuh keramat ini akan semakin banyak dikunjungi oleh berbagai masyarakat dari berbagai kalangan" jelasnya.

Dirinya berpesan kepada seluruh Keluarga besar Padepokan Puser Bumi Nusantara untuk terus menjalin persatuan dan persaudaraan, khususnya tetap menjalin silaturahmi dan tetap berpegang teguh pada norma Agama.

Sementara saat disinggung adanya keinginan dari berbagai pihak agar dirinya bersedia maju menjadi Orang Nomor satu di Republik ini, dengan diplomatis menjawab 

" saya ini tentara.jika ditanya siapkah untuk maju menjadi Orang Nomor satu di Republik ini, saya pastikan Siap, jangankan diminta maju untuk menjadi Calon Orang Nomor satu, diminta maju kemedan perang saja saya siap kok " tuturnya sembari tersenyum


Sementara itu, Sesepuh Padepokan Puser Bumi Nusantara sekaligus pemimpin Pondok Pesantren Al-Ishlah 2 Buntet, KH. Soleh Zuhdi , usai pelaksanaan Halalbihalal dan peletakan batu pertama pembangunan situs Sumur Keramat Mbah Muqoyyim, menuturkan

" saya ini awalnya merasa bingung, karena entah itu mimpi atau wangsit atau apa itu namanya, seakan saya ini diperintahkan untuk bebersih, sementara saya tidak mengerti apa makna bebersih tersebut, hingga singkat cerita, saya melakukan puasa, Sholat malam bahkan mencoba membaca kalam illahi, namun makna bebersih itu belum juga dapat dimengerti, hingga akhirnya Alkhamdulillah saya seakan diberi pemberitahuan secara batiniah, bahwa bebersih yang dimaksud adalah saya harus melakukan bebersih terhadap keberadaan Sumur Keramat Mbah Muqoyyim. Padahal sebelumnya sudah banyak para pejabat tinggi yang ingin membangun situs ini, namun karena mungkin belum jodohnya, Maka semuanya tidak tercapai.dan Alkhamdulillah, Keinginan dan harapan tersebut bisa terkobul saat ini, InsyaAllah dengan diadakannya acara Halalbihalal dan terus mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpegang pada ikatan silaturahmi, apa yang kita harapkan dapat dikobul oleh Allah, karena silaturahmi itu maknanya sangat luar biasa, dan yang perlu dicatat, bagaikan kita melihat terangnya sinar lampu, jika dari kedekatan maka kita akan merasa silau dan tidak dapat melihat jelas apa yang ada didepan kita, sama halnya dengan keberadaan situs keramat Sumur Mbah Muqoyyim, bagi masyarakat sekitar atau warga Cirebon mungkin kurang begitu maklum akan keberadaan sumur keramat ini, namun ternyata bagi warga luar wilayah ternyata banyak yang mengunjungi sumur ini karena dipercaya memiliki karomah atau secara umum bisa memenuhi hajat kita, namun tentunya semuanya kita kembalikan kepada Allah SWT" ujar pria keturunan Mbah Muqoyyim ini menuturkan.

Lebih lanjut Pria yang akrab disapa kang Zuhdi ini menuturkan

" Pertama kali adanya pesantren Buntet ini disini, dan pendirinya tiada lain adalah Mbah Muqoyyim, dan sudah selayaknya kita sebagai penerusnya untuk melestarikan dan melaksanakan segala ajarannya, Semoga dengan kita membangun kebersamaan melalui padepokan Puser Bumi Nusantara ini sebagai awal dari kembalinya satu rasa satu keinginan demi kemaslahatan ummat, oleh karenanya  padepokan puser Bumi Nusantara ini tidak melihat dan memandang kedudukan seseorang , karena itu bukan hak kita, yang utama adalah mari kita bersama memperkuat ukuah Islamiah dan saling peduli dengan sesama" pungkas KH. Soleh Zuhdi (1c)

29 Apr 2021

Tradisi bangun sahur dengan suguhan "Seni Reog" Desa Curugwetan

Indomedianewsc- Banyak cara dilakukan dalam mengisi kegiatan di Bulan Ramadhan, selain meningkatnya kegiatan keagamaan, seperti Tadarus Al-qur'an, Solat tarawih maupun pengajian umum lainnya .

Yang tidak dapat terlepas dari budaya Ramadhan adalah seni rereogan yang ada di Desa Curugwetan, Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon.

Dari keterangan yang disampaikan Kuwu Desa Curugwetan, Jaenudin' menuturkan kepada IM , Kamis, 29/04/2021

" Rereogan adalah salah satu tradisi yang ada di Desa Curugwetan, mereka para penggiat seni ini tidak hanya sebatas membangunkan warga disaat menjelang sahur, namun tetap berusaha untuk melestarikan seni reog ini agar tidak pudar ditelan zaman, dan Alkhamdulillah, saat ini sudah mulai regenerasi jadi para pemainnya tidak melulu didominasi oleh mereka yang telah lanjut usia, namun anak mudanyapun turut serta memperagakan beberapa alat seni yang ada, baik itu berupa keningan, gendang reog maupun gong besar" tuturnya.

Lebih lanjut Jaenudin, menjelaskan, bahwa tradisi membangunkan warga melalui seni reog ini berlangsung saat bulan puasa dumulai

" Rereogan ini akan dimainkan disaat memasuki bulan Ranadhan, khususnya menjelang atau membangunkan sahur Warga Masyarakat, mereka ini secara ikhlas berkeliling dari blok ke blok, dari gang ke gang tanpa meminta imbalan, namun demikian, karena ini sudah merupakan tradisi, maka biasanya di pertengahan Bulan Ramadhan para pemain rereogan akan mendatangi setiap rumah dan meminta sumbangsihnya dari para warga, dan biasanya berupa beras dengan tidak ada nilai yang di tentukan dalam arti lain seikhlasnya, dengan adanya seni reog ini kami masyarakat merasa terbantu disaat menjelang sahur, dan yang lebih lagi, seni ini jangan sampai pudar , kita harus melestarikannya secara bersama-sama" pungkas Jaenudin.(1c)

16 Apr 2021

Situs makam panjang Belawa " Acapkali ada penampakan harimau "

Indomedianewsc - Keberadaan salah satu tempat yang dikeramatkan tidak terlepas dari keyakinan dan kearifan budaya lokal.

Salah satunya adalah keberadaan makam panjang yang berlokasi di Blok A RT 02 RW 01 Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang,  Kabupaten Cirebon.

Menurut informasi yang disampaikan kasi Kesra Desa Belawa,  Yayat,  menuturkan,  bahwa keberadaan makam panjang merupakan salah satu peninggalan jaman dahulu yang dipercaya oleh masyarakat sebagai salah satu makam keramat

" secara pasti saya tidak mengetahui persis,  namun makam panjang ini dipercaya oleh warga sebagai salah satu makam keramat,  makam ini ditandai dengan tunggul berupa pohon jati yang usianya sudah ratusan tahun,  dan makam ini sendiri panjangnya kurang lebih 4 meter dimana setiap tahunnya diadakan acara pagelaran di sekitar area makam sebagai tanda syukur dan tolak bala " ujarnya.

Bahkan dalam berbagai informasi yang diperoleh,  Masyarakat sekitar setiap tahunnya khususnya pada tanggal 17 Agustus selalu menggelar ritual berupa pertunjukan seni jaipongan yang sebelumnya terlebih dahulu diadakan tawasulan.

Keberadaan babad makam panjang tersebut dibenarkan oleh Kuwu Desa Belawa, Kamon Haryanto.

" Seingat saya sejak masih kecil,  acara tahunan selalu diselenggarakan dengan menampilkan pertunjukan jaipongan,  konon katanya jika acara tersebut tidak dilaksanakan maka akan banyak warga masyarakat yang kesurupan,  bahkan pada jaman dulu tiap kali pertunjukan diadakan,  para pengunjung atau masyarakat selain berjaipongan dengan penari juga dibarengi dengan berminum minuman tuak,  dan itu sudah merupakan tradisi,  namun Alkhamdulillah,  saat ini disaat acara pertunjukan dimulai,  tidak ada lagi warga yang mabuk mabukan atau minum tuak seperti sebelumnya" jelas Kamon. 

Lebih lanjut dirinya menjelaskan

" ini merupakan sebuah kearifan lokal yang harus dilestarikan,  agar tidak hilang dari sejarah yang ada di Desa Belawa, keberadaan makam panjang yang letaknya tidak terlalu jauh dari Kantor Desa Belawa,  diharapkan akan terus terjaga oleh seluruh generasi muda " pungkasnya. 

Keberadaan makam panjang yang kerap memperlihatkan sosok  seekor macan ini acapkali disaksikan oleh warga sekitar, benar atau tidaknya kepercayaan yang telah berlangsung lama kita kembalikan pada Allah SWT.  (1c) 

11 Okt 2020

Kuwu Dedi Setiawan Memberikan Bantuan Alat Seni Hadroh



Indomedianewsc - Kelompok Hadroh atau Rebana Majelis Taklim Nurul Iman Dusun Banyusrep Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Mendapat bantuan alat Hadroh dari Kuwu Dedi Setiawan berupa genjring santri atau rebana .

Penyerahan dilakukan oleh kuwu Dedi Setiawan kepada lurah Maska di Kantor desa Banjarwangunan Kecamatan Mundu, yang turut disaksikan RT Kasdi dan perangkat desa setempat.

Dikatakan kuwu Dedi, adanya bantuan ini diharapkan kelompok Hadroh yang telah berjalan dapat berkembang maju dalam seni musik Islami di desa ini.

“Semoga dengan terbentuknya Hadroh ini, potensi musik Islami yang ada di kampung Banyusrep dapat berkembang maju sesuai harapan kita semua,” ungkapnya. Kamis (08/10/2020).

Sementara itu Lurah Maska dan RT Kasd, menuturkan,atas namai Kampung Banyusrep mewakili masyarakat memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada jajaran Pemerintah desa, atas bantuan yang telah diberikan kepada kelompok Hadroh seni Islam di dusunnya.

“Saya bersyukur dan berterima kasih banyak kepada pak kuwu Dedi Setiawan, dengan bantuan ini diharapkan pembinaan terhadap seni seni Islami berkembang di desa Banjarwangunan ini,” harapnya. (1c)

1 Okt 2020

Secara resmi Acara mauludan ditiadakan

Indomedianewsc - Pemerintah Kabupaten Cirebon secara resmi tidak merekomendasikan pelaksanaan muludan, disejumlah lokasi di Kabupaten Cirebon tahun ini. 

Berdasarkan Surat Edaran (SE) yang ditandatangani langsung oleh Bupati Cirebon, Drs H Imron, M.Ag, Pemkab Cirebon melarang kegiatan muludan, demi menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat. 

Karena melihat perkembangan penyebaran corona virus di Kabupaten Cirebon, berdasarkan angka pertambahan kasus, menunjukkan tren semakin naik. 

"Sehingga potensi penyebaran dan penularan covid 19 semakin tinggi," ujar Imron, Rabu 30 September 2020.

Oleh karena itu, Irmon mengatakan, dengan tidak mengurangi rasa khidmat dan menjunjung tinggi nilai luhur budaya, Pemerintah Kabupaten Cirebon, meniadakan kegiatan muludan yang dilakukan rutin setiap tahun, pada masa pandemi covid 19 ini. 

Dalam surat tersebut juga dituliskan, bahwa pelaksanaan kegiatan ritual adat istiadat di lingkungan setempat, hanya bersifat internal dengan memperhatikan protokol kesehatan. 

"Muludan hanya dilaksanakan bersifat internal dan tetap melaksanakan protokol kesehatan, " ujar Imron. (2a)

21 Sep 2020

Sejarah Pesantren Buntet. KH.Soleh Zuhdi teruskan peninggalan Mbah Muqoyyim

Indomedianewsc -Pondok Buntet Pesantren, yang berada di wilayah Timur Cirebon, didirkan oleh Mbah Muqoyyim 1750. Pendirian Pesantren ini merupakan sebuah bentuk kekecewaan Muqoyyim yang sebelumnya menjabat sebagai penghulu di Keraton Kanoman Cirebon. Karena keberpihakan pihak keraton terhadap kolonial Belanda, Muqoyyim akhirnya memilih untuk keluar dari keraton dan mendirikan pesantren Buntet.

Mbah Muqoyyim memiliki hubungan yang sangat dekat dengan keraton. Jika merunut kebelakang, Ayah dari Muqoyyim yaitu Abdul Hadi, merupakan putra dari pasangan Pangeran Cirebon dan Anjasmoro, putri dari Lebe Mangku Warbita Mangkunegara. Abdul Hadi tinggal di keraton dan mendapatkan pendidikan ketatanegaraan dan juga pelajaran Islam.

Mbah Muqoyyim juga sempat tinggal di keraton. Hidup bersama kedua orang tuanya, Muqoyyim mendapatkan pendidikan yang cukup baik dari guru maupun orang tuanya. Bukan hanya pendidikan agama Islam dan ketatanegaraan saja, melainkan ilmu kedigdayaan juga dia pelajari. Melalui proses itulah, selain memiliki kemampuan dalam segi ilmu pengetahuan, Muqoyyim juga dikenal dengan Kiai sakti mandraguna.

Perpisahan Muqoyyim dengan keraton berawal saat adanya upaya Devide et impera (Politik Memecah Belah) yang dilakukan oleh Belanda kepada Keraton Kanoman.

Selain itu, Kekecewaan Mbah Muqoyim menjadi cukup memuncak setelah melihat bangsawan keraton terjebak dalam aturan Belanda. Banyak diantara mereka malah berprilaku bertentangan dengan syariat Islam dan malah meniru hal.-hal. jelek yang dilakukan oleh bangsa Belanda, seperti dansa dan mabuk-mabukan

Mbah Muqoyyim awalnya mendirikan Pesantren Buntet di kampung Kedung Malang Desa Buntet Kecamatan Astanajapura Cirebon. Beliau membangun rumah yang sangat sederhana dan juga langgar (Musholla) dan beberapa kamar santri. Saat beliau memberikan pengajian, ternyata banyak menarik masyarakat untuk bergabung belajar mengaji kepada beliau.

Belanda yang mengetahui kegiatan dan keberadaan Muqoyyim, langsung melakukan serangan dan percobaan penangkapan. Karena informasi tersebut sudah bocor, Mbah Muqoyyim akhirnya bisa menyelamatkan diri bersama sahabat dekatnya yaitu Kiai Ardi Sela menuju Desa Pesawahan Sindanglaut yang letaknya ± 10 Km dari Pesantren Buntet. Namun, pesantren yang sudah didirikannya hancur dibombardir oleh belanda. Peristiwa inilah yang menjadikan Mbah Muqoyyim sempat berpetualang ke wilayah pemalang dan akhirnya kembali ke Cirebon untuk membangun lagi pesantren Buntet di wilayah yang berbeda, yaitu di Blok Manis, Depok Pesantren Desa Mertapada Kulon.     KH. Soleh Zuhdi adalah turunan ke tujuh dari Mbah Muqoyyim. ( Putra dari K.Zuhdi ) saat ini meneruskan pesantren yang pertamakali didirikan di Buntet, Kecamatan Astanajapura , Kabupaten Cirebon. Saat ini KH. Soleh Zuhdi mendirikan Pesantren yang diberi nama Ponpes Al-Ishlah dibawah Yayasan Ibnu Zuhdi.( Dilansir dari berbagai sumber )

Ponpes Al-Ishlah dan Keraton Kasepuhan peringati Hari Perdamaian Dunia

Indomedianewsc - Dalam rangka memperingati hari perdamaian Dunia. Ponpes Al-Ishlah , Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, bekerja sama dengan Keraton Kasepuhan menggelar Lomba Menggambar dengan tema Perdamaian.  Selain lomba menggambar , kegiatan lainnya adalah Lomba Hadroh, khitobah dan perlombaan lainnya, yang nantinya prmenangnya akan di tampilkan di Keraton Kasepuhan.            

Dalam perbincangan dengan  IM, sesepuh Ponpes Al-Ishlah KH. Soleh Zuhdi , menuturkan. Senin, 21/09/2020 " Sesuai dengan Nama Ponpes kami Al-Ishlah yang artinya perdamaian, maka momen peringatan Hari Perdamaian Dunia inipun kami jadikan sebuah momen perdamaian yang harus kita pertahankan dengan tetap menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan ' ujarnya. 
Lebih lanjut dirinya menuturkan, Acara ini diikuti oleh beberapa santri dari berbagai Pesantren lainnya. "  Kami berharap kepada seluruh elemen masyarakat untuk mencintai kedamaiyan, karena Islam itu Rahmatan lilalamin, yang cinta damai, jangan ada lagi stetmen bahwa santri itu teroris, santri itu radikal, karena kami yakin dibawah pendidikan kami yang Ahlusunnah waljamaah, tidak ada sifat radikal apalagi lebih dari itu, karena itu tadi, Islam adalah Agama yang cinta damai, dan hal itu kami tanamkan kepada seluruh santri " tuturnya.

Disela perbincangan tersebut, KH. Soleh Zuhdi menegaskan bagi generasi muda.   " Ciptakan perdamaian dimanapun kalian hidup, karena sebaik baiknya manusia adalah yang memberi manfaat bagi Orang lain, jadilah pelopor perdamaian karena damai itu indah " pungkasnya. (1d)

14 Sep 2020

Keberadaan Andeskar Desa Karangwangi Meniti Masa Depan Anak Bangsa

Indomedianewsc -. Dilatarbelakangi rendahnya budaya literasi seperti membaca dan menulis masyarakat, sekarang ini terlebih dengan adanya kemajuan teknologi seperti smartphone atau gadget mendorong mahasiswa Anak Desa Karangwangi (ANDESKAR) Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon mendirikan Rumah Baca Lebak Askara. Senin (14/09) Menurut salah satu mahasiswa andeskar, intan, mengatakan “Terbentuknya Rumah Baca Lebak Aksara itu dikarenakan berawal dari kondisi Blok Lebak yang dimana penduduknya sangat sedikit dan rendah akan pendidikan akhirnya saya berniat menggagas rumah baca ini dengan harapan nantinya akan ada pelopor-pelopor baru yang mampu berkontribusi pikiran dan ilmunya. Baik diranah desa ataupun kebermanfaatan diluar dalam menyikapi masalah putus sekolah atau bahkan penanganan pembelajaran secara non formal untuk para anak jalanan dan akhirnya Rumah Baca ini diurus bersama dan menjadi organisasi independen yang pengurusnya sendiri berasal dari beberapa mahasiswa anak desa Karangwangi (ANDESKAR) Lalu dengan melihat kondisi saat ini sedang pandemi covid-19 diharapkan semua pengurus dan relawan rumah baca mampu mendampingi kesulitan belajar dirumah yang dianjurkan oleh pemerintah “ ujarnya. Fokus rumah baca bukan hanya tentang pendidikan formal akan tetapi merambah pada pengembangan produktifitas setiap mahasiswa khususnya mahasiswa andeskar untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bernilai pembelajaran namun mampu membantu meningkatkan perekonomian setempat seperti membuat produk kerajianan tas dan bercocok tanam. Tujuannya sendiri adalah Untuk membangkitkan dan meningkatkan minat baca masyarakat sehingga tercipta masyarakat yang cerdas dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian menjadi sebuah wadah pengembangan SDM khususnya di Desa Karangwangi serta mendukung peningkatan kemampuan aksarawan baru dalam pembrantasan buta aksara sehingga tidak menjadi buta aksara kembali. Lebih lanjut dirinya menuturkan “Buku-buku ini sendiri dapat sumbangan dari pengurus dan beberapa tokoh masyarakat karena kita membuka open donasi bagi yang ingin menyumbangkan bukunya. Alhamdulillah respon dari masyarakat cukup baik dan didukung juga oleh pemerintah desa karangwangi bahkan banyak yang berminat menitipkan anaknya untuk belajar membaca dirumah baca ini “ Tutur Intan Rumah baca ini sendiri tidak hanya untuk warga desa Karangwangi saja tetapi juga terbuka untuk umum dan untuk para relawan bacanya juga terbuka tidak hanya terpaku pada mahasiswa andeskar. Harapan intan seluruh pengurus ke depan, rumah baca Lebak aksara ini benar-benar menjadi wadah yang menaungi para penghuninya & bisa menebar manfaat serta kebaikan bagi sekitarnya sesuai dengan namanya rumah yakni tempat pulang bagi para mahasiswa untuk mengabdikan diri & menjadi agen of change untuk lingkungan sekitarnya. rumah sebagai tempat berlindung bagi anak-anak yang putus sekolah atau tertinggal dalam hal pendidikan & pengetahuan pada umumnya, baca berarti rumah ini sebagai wadah diskusi kajian dan bahkan sebagai media untuk membaca masyarakat & lingkungan sekitar sesuai kebutuhan zamannya. Sementara itu Kuwu Karangwangi Sukardi.SE mengatakan. Sangat mendukung sekali apalagi adanya wabah ini, para mahasiswa bisa membantu anak-anak sekolah yang tidak bisa membeli kuota internet. Harapan Sukardi mudah-mudahan dengan adanya Rumah baca desa karangwangi selangkah lebih maju, khususnya SDM anak-anak di desa karangwangi. ( 2a )

3 Sep 2020

Sultan Dan Camat Jamblang Berharap Pariwisata semakin digandrungi


             Foto : Sultan Kasepuhan bersama Muspika Kecamatan Jamblang saat adakan Rakor


Indomedianewsc-. Rapat Kordinasi (RAKOR) pengembangan Kawasan Wisata Terintergrasi Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon yang dihadiri oleh Sultan kasepuhan PRA. Lukman serta dinas terkait. Kapolsek dan Danramil. Kamis (03/09)

Camat Jamblang , Drs.H.Abadi.M.Si mengatakan “ Kami meminta dukungan kepada seluruh stekholder yang ada di kabupaten Cirebon maupun kota Cirebon, untuk  mengadakan Rapat Kordinasi (RAKOR) karena kami melihat bahwa kecamatan Jamblang ini mempunyai banyak potensi dimasing-masing desanya,  diharapkan nanti kedepannya dengan adanya rapat kordinasi dan kita undang juga stekholder yang terkait. Diantaranya  sultan dari keraton,  Pemda termasuk  forum bisnis dan seluruh kuwu juga masyarakat  guna mempercepat proses terwujudnya kawasan wisata yang terintegrasi. Memang langkah-langkahnya agak panjang tetapi kalau  tidak dimulai dari sekarang mau kapan lagi “ ujarnya.  Lebih lanjut dirinya menuturkan “maka dari itu kami canangkan, memang target kami  tinggi tapi tetap harus kami laksanakan ini kan sudah jelas dan outputnya yang terakhir dampak positifnya adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan kesejahteraannya. Alhamdulilah sudah ada dukungan dan dorongan dari pihak-pihak terkait tetapi kedepannya perlu ditingkatkan dan terutama instansi terkait seperti dinas koperasi dishub PUPR dan instansi lainnya,  diharapkan dengan adanya dukungan dari seluruh instansi terkait tingkat kabupaten bisa mempercepat terwujudnya kawasan wisata yang terintegrasi “ ujar H. Abadi

Sementara itu Sultan kasepuhan PRA.Lukman mengatakan   “ Saya mendukung pengembangan wisata yang terintegrasi di kecamatan Jamblang dimana pada tahun 2016 dahulu Sultan sepuh ke 14 sudah menjalin kerjasama dengan Kuwu sitiwinangun yaitu dengan memulai MOU dan alhamdulilah hari ini sitiwinangun sudah menjadi desa yang mandiri dan desa layak untuk menjadi kunjungan wisata dikarenakan disitu terdapat gerabah, dimana hal tersebut merupakan pelopor dari gerabah yang ada di Jawa barat. Dengan majunya desa sitiwinangun ini bisa menjadi pelopor desa-desa yang lainnya untuk menghidupkan sektor-sektor pariwisata yang ada di desanya.    Kita tahu bahwa Cirebon ini didukung oleh infrastruktur yang baik ,  yang harus kita lakukan adalah menarik wisatawan karena Cirebon ini tidak memiliki selain dari pariwisata dimana pendapatan kita terbesar dari sektor pariwisata. Oleh karena itu dengan adanya infratruktur kita harus mampu menarik dan meningkatkan Pariwisata yang ada,  agar mereka tidak hanya pulang pergi saja ke Cirebon,  syukur-syukur seperti kota-kota yang lain yang bisa menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Cirebon,  Oleh karena itu dengan membangun sektor pariwisata yang ada di cirebon mulai dari keratin, goa Sunyaragi kemudian Gunungjati dan sekarang di Jamblang tentunya akan membuat wisatawan itu banyak pilihan untuk berwisata di Cirebon. “ ujar Sultan Kasepuhan. (2a )

1 Sep 2020

Tawasulan Pesantren Al-Ishlah Buntet, dihadiri kalangan Ummat Non Muslim

                               Foto  : Para santri Al-Ishlah  saat Acara Tawasullan dan Zikir bersama


Indomedianewsc- Pondok Pesantren Al-Ishlah 2  Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, merupakan salah satu Pesantren yang mengedepankan  kebersamaan antar Ummat Beragama. Hal ini dibuktikan dengan adanya pelaksanaan  Sholawat Rutin syech Abdul  Kodir Al-jaelani yang diselenggarakan setiap hari Senin malam Selasa Ba’da Isya.
Menurut keterangan yang disampaikan Sesepuh Pondok Pesantren Al-Ishlah 2, KH. Soleh Zuhdi , Selasa 01/09/2020 dikediamannya, bahwa tujuan dilaksanakannya Sholawat dan zikir bersama ini agar kita semakin mendekatkan diri kepada Sang choliq  “ kita sebagai Manusia adalah Mahluk yang paling Mulya diantara Mahluk lainnya, oleh karenanya, sebagai Mahluk yang dimulyakan sudah sepatutnya jika kita senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, salah satunya dengan kita mengirimkan do’a atau tawasul yang dihaturkan kepada para NabiAllah, Para Sohabat, Alim Ulama dan seluruh Ummat Muslim, terlebih lagi bagi Orang Tua ataupun saudara kita yang telah mendahului kita menghadap kepada Illahi Robby “ terangnya.
Lebih lanjut saat ditanya tentang kehadiran Ummat selain Ummat Muslim di dalam setiap Pelaksanaan Tawasul tersebut dirinya menjelaskan   Mereka yang hadir dalam Acara Tawasulan tersebut memang bukan hanya dari kalangan Muslim, namun ada juga dari  kalangan Kaum Hindu, Budha maupun Katolik, dan kita sebagai Tuan Rumah tentunya harus menyambut mereka dengan baik, dan kalau ditanya mengapa mereka ikut rembug dalam Acara Tawasulan yang kami laksanakan, mungkin karena selain kedekatan secara pribadi, namun ada juga harapan yang sejalan dengan kita, yaitu kebersaman, karena Islam sendiri  adalah Rahmatan lil Alamin, jadi  Islam itu Rahmat bagi seluruh mahluk, maka tidaklah salah jika mereka hadir dalam Acara tawasulan tersebut, karena pada Hakekatnya kita ini sama dimata Allah, mungkin hanya keyakinan saja yang berbeda, selain dari pada itu, mungkin kedekatan mereka dengan kami karena mereka merasa nyaman  dan bisa saling bertukar fikiran, mungkin itu lah yang menyebabkan mereka saudara-saudara kita yang  Non Muslim  turut rembug dalam Acara rutin yang kami gelar setiap senin malam Selasa “ ujarnya.
Pondok Pesantren Al-Ishlah 2 sendiri,  selain  mengajarkan berbagai  Ilmu Agama seperti : Taman Pendidikan Al-qur’an,  Majlis Ta’lim, Majelis Dzikir, Pengajian Al-qur’an, Pengajian Kitab Kuning, Konsultasi Spiritual, bahkan memiliki Badan Usaha Milik Pesantren, termasuk Pusat Informasi Zakat, Infak dan sodakoh.  Yang diikuti oleh santri tetap maupun santri  sekitar yang dikenal dengan istilah Kalongan dengan jumlah keseluruhan sebanyak 180 santri.
 Dalam akhir perbincangannya, KH Soleh Juhdi  mengharapkan adanya kualitas santri yang mumpuni   “ selain kami membekali para santri dengan Ilmu Agama, kami pun memberikan pelajaran Khusus berupa Bahasa Inggris maupun Bahasa Arab, yang bertujuan agar mereka  setelah keluar dari Pesantren ini mampu mengamalkan Ilmunya secara maksimal, karena yang kami Tahu, Orang Luar Negeri, jika mengundang Penceramah atau pendakwah lebih suka  terhadap Orang Indonesia, dan ini tentunya  merupakan sesuatu yang sangat membanggakan, khususnya bagi kalangan Santri  dimasa kini dan masa yang akan datang  “ Pungkas KH. Soleh Zuhdi  ( 2b )