Tampilkan postingan dengan label Pesantren. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pesantren. Tampilkan semua postingan

6 Apr 2023

Sandiaga Uno, Dorong Santri Jadi Pengusaha Ekonomi Kreatif, Pemkab Cirebon Siap Bantu



 

Indomedianeswc : Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, mengajak para santri, untuk menggeluti usaha keonomi kreatif yang saat ini sedang berkembang.

Dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Nurul Huda Munjul Cirebon, Sandi mengajak para santri, untuk terlibat dalam usaha kreatif berbasis digital. Salah satunya, yaitu menjadi konten kreator.

Menurut Sandi, santri bisa membuat berbagai macam konten terkait keagamaan, seperti konten terkait akhlakul karimah dan Islam rahmatan lil alamin.

"Selain santri itu kuat agamanya, akan kita perkuat juga digitalisasinya," ujar Sandi di Cirebon, Rabu (5/4/2023).

Sandi juga berharap, ketika para santri bisa membuka usaha ekonomi kreatif, maka santri ketika keluar dari pesantren, bukan hanya mencari lapangan kerja, tapi juga membuka lapangan kerja.

Menurut Sandi, moment arus mudik dan arus balik, harus benar-benar dimanfaatkan oleh para pengusaha ekonomi kreatif. Apalagi kata Sandi, Cirebon ini bakal dilintasi oleh jutaan pemudik nanti.

"Harus bisa menangkap peluang dan bisa membuka lapangan kerja baru," kata Sandi.

Pak Sandiaga (Menteri Parekraf) datang bersama Bu Ayu (Wakil Bupati Cirebon) di sambut olehUst. Moh. Tobaristan (salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Munjul)

Sementara itu, Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih, siap mendukung program yang akan dilaksanakan oleh Menparekraf kepada para santri.

Menurut Ayu, kalangan muda saat ini, memang lebih condong memilih bekerja menjadi wiraswasta. Sedangkan sebelumnya, hampir semuanya memiliki orientasi untuk menjadi PNS.

Pemda Kabupaten Cirebon ujar Ayu, akan membantu dalam merealisasikan program ekonomi kreatif tersebut. Pihaknya siap memfasilitasi pelatihan untuk UMKM, membabtu proses perizinan usaha dan pengembangan usaha.

"Sejumlah dinas terkait, memiliki program untuk pengembangan ekonomi kreatif. Pemda Kabupaten Cirebon siap membantu," kata Ayu.

15 Mei 2021

Ponpes Al-Ishlah II Buntet Pesantren adakan Halal Bihalalal & Tahlil Akbar Bani Mansyur

Indomedianewsc- Pondok pesantren Al Ishlah II Buntet Pesantren Cirebon, pimpinan KH. Soleh Zuhdi yang akrab disapa Gus Sozu, yang beralamatkan di Jln. kH. Jawahir blok Sida Bagus Dusun 2 Desa Buntet Kecamatan Astanajapura Kab. Cirebon adakan acara Halal Bihalal dan Takbir Akbar Bani Masnyur, Jum'at (14/05).

Acara tersebut dihadiri oleh anak cucu buyut dari berbagai daerah seperti Benda Kerep, Gedongan, Buntet Pesantren, Kuningan, Brebes, Nanggela, Indramayu, dan lainnya.

Menurut Gus Sozu, acara tersebut digelar rutin setiap tahunnya pada tanggal 2 Syawal dengan diisi Tahlil Akbar di Makam Mbah Masnyur di  Komplek Pemakaman Gajah Ngambung Buntet Pesantren Cirebon.

Namun kali ini tidak seperti biasanya, dikarenakan faktor pandemi Covid-19. Jadi acara pada tahun ini yang hadir dibatasi dan tetap melaksanakan protokol kesehatan.

"Mbah Mansyur putra Mbah Soleh Zamzani, pendiri Pondok Pesantren Benda Kerep putra Mbah Mutaad Buntet Pesantren, keturunan beliau tersebar diseluruh Nusantara, dan rata-rata menjadi Kyai yang mempunya Peantren," Ujar Gus Sozu. Lebih lanjut dirinya menuturkan

"Acara Halal Bihalal dan Tahlil Akbar yang digelar setiap tahunnya di tanggal 2 Syawal sebagai sarana mempererat tali Silaturahmi antar keturunan dan juga sebagai  rasa Ta'zim terhadap kakek buyutnya yaitu Mbah Mansyur," Lanjut Gus Sozu

"Hal ini juga sebagai pengingat kita sebagai keturunan beliau bahwa kakek buyut kita adalah seorang ulama yang hebat dan Tawaddu, maka kita wajib menjaga dan meneruskan perjuangan beliau dalam berda'wah amal ma'ruf nahi mungkar," Paparnya

Gus Sozu juga menyampaikan, hal tersebut sebagai Rem, agar para keturunan menjaga untuk tidak betbuat sesuatu yang tidak baik, dan sebagai cucu harus mencontoh kebaikan-kebaikan Mbahnya.
Dan sebagai bentuk wujud syukur setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan diharapkan kedepannya prilaku dan rasa saling peduli antar sesama semakin tinggi terlebih antara ummat Muslim tanpa memandang kedudukan atau martabat seseorang. (1b)


15 Okt 2020

Kunjungan Bupati Cirebon ke Pondok Pesantren Nurul Huda Munjul

Bupati Imron sedang berbincang dengan Sesepuh Ponpest Nurul Huda Munjul

Indomedianewsc.com – "Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim" (HR. Muttafakun 'alaih dari Anas bin Malik r.a).” 

Hari Rabu (14/10/2020) kemarin, Bupati Cirebon Drs. H. Imron Rosyadi, M.Ag beserta rombongan mengharapkan panjang umur dan dilapangkan rezekinya dengan bersilaturahim ke Pondok Pesantren Nurul Huda Munjul Desa Munjul Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon. Kunjungan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kedekatakan emosional antara ulama dengan umaro (pemerintahan) agar terjadi sinkronisasi antar keduanya. 

Kunjungan ini tetap memperhatikan protokol kesehatan. Seluruh rombongan bupati dan tamu undangan yang hadir diwajibkan menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun atau sanitizer dan dalam keadaan sehat. 

Bupati bersama Kuwu Chaerudin dan Para kiai sedang keliling lingkungan Ponpest

Sesepuh Ponpes Nurul Huda Munjul K.H. M. Zaenal Muttaqien, Ketua Yayasan Nurul Huda Munjul Ust. Iyus Nursobah, S.E, M.Si, menyambut kedatangan Bupati secara langsung serta dihadiri oleh Camat Astanajapura Bapak M. Iing Tajudin dan Kuwu Desa Munjul Bapak Chaerudin. 

Seusai ramah tamah dengan para kiai dan tokoh masyarakat, Bupati Cirebon Drs. H. Imron Rosyadi, M.Ag berkeliling di lingkungan pondok dan sekolah yang ada di Munjul Pesantren. Agendanya dilanjutkan dengan berjamaah shalat ashar di masjid jami’ Nurul Huda dengan para santri, dan ditutup dengan memberi sedikit wejangan kepada para santri. 

“Kalian adalah generasi penerus bangsa, maka bersungguh-sungguhlah dalam Tolabul ‘Ilmi (mencari ilmu), gantungkan cita-cita kalian setinggi langit, jadilah manusia yang unggul dan jangan sampai kalian menyia-nyiakan kesempatan belajar ini dengan menyibukkan diri dengan waktu yang kurang bermanfaat”. tuturnya. (1d)

21 Sep 2020

Sejarah Pesantren Buntet. KH.Soleh Zuhdi teruskan peninggalan Mbah Muqoyyim

Indomedianewsc -Pondok Buntet Pesantren, yang berada di wilayah Timur Cirebon, didirkan oleh Mbah Muqoyyim 1750. Pendirian Pesantren ini merupakan sebuah bentuk kekecewaan Muqoyyim yang sebelumnya menjabat sebagai penghulu di Keraton Kanoman Cirebon. Karena keberpihakan pihak keraton terhadap kolonial Belanda, Muqoyyim akhirnya memilih untuk keluar dari keraton dan mendirikan pesantren Buntet.

Mbah Muqoyyim memiliki hubungan yang sangat dekat dengan keraton. Jika merunut kebelakang, Ayah dari Muqoyyim yaitu Abdul Hadi, merupakan putra dari pasangan Pangeran Cirebon dan Anjasmoro, putri dari Lebe Mangku Warbita Mangkunegara. Abdul Hadi tinggal di keraton dan mendapatkan pendidikan ketatanegaraan dan juga pelajaran Islam.

Mbah Muqoyyim juga sempat tinggal di keraton. Hidup bersama kedua orang tuanya, Muqoyyim mendapatkan pendidikan yang cukup baik dari guru maupun orang tuanya. Bukan hanya pendidikan agama Islam dan ketatanegaraan saja, melainkan ilmu kedigdayaan juga dia pelajari. Melalui proses itulah, selain memiliki kemampuan dalam segi ilmu pengetahuan, Muqoyyim juga dikenal dengan Kiai sakti mandraguna.

Perpisahan Muqoyyim dengan keraton berawal saat adanya upaya Devide et impera (Politik Memecah Belah) yang dilakukan oleh Belanda kepada Keraton Kanoman.

Selain itu, Kekecewaan Mbah Muqoyim menjadi cukup memuncak setelah melihat bangsawan keraton terjebak dalam aturan Belanda. Banyak diantara mereka malah berprilaku bertentangan dengan syariat Islam dan malah meniru hal.-hal. jelek yang dilakukan oleh bangsa Belanda, seperti dansa dan mabuk-mabukan

Mbah Muqoyyim awalnya mendirikan Pesantren Buntet di kampung Kedung Malang Desa Buntet Kecamatan Astanajapura Cirebon. Beliau membangun rumah yang sangat sederhana dan juga langgar (Musholla) dan beberapa kamar santri. Saat beliau memberikan pengajian, ternyata banyak menarik masyarakat untuk bergabung belajar mengaji kepada beliau.

Belanda yang mengetahui kegiatan dan keberadaan Muqoyyim, langsung melakukan serangan dan percobaan penangkapan. Karena informasi tersebut sudah bocor, Mbah Muqoyyim akhirnya bisa menyelamatkan diri bersama sahabat dekatnya yaitu Kiai Ardi Sela menuju Desa Pesawahan Sindanglaut yang letaknya ± 10 Km dari Pesantren Buntet. Namun, pesantren yang sudah didirikannya hancur dibombardir oleh belanda. Peristiwa inilah yang menjadikan Mbah Muqoyyim sempat berpetualang ke wilayah pemalang dan akhirnya kembali ke Cirebon untuk membangun lagi pesantren Buntet di wilayah yang berbeda, yaitu di Blok Manis, Depok Pesantren Desa Mertapada Kulon.     KH. Soleh Zuhdi adalah turunan ke tujuh dari Mbah Muqoyyim. ( Putra dari K.Zuhdi ) saat ini meneruskan pesantren yang pertamakali didirikan di Buntet, Kecamatan Astanajapura , Kabupaten Cirebon. Saat ini KH. Soleh Zuhdi mendirikan Pesantren yang diberi nama Ponpes Al-Ishlah dibawah Yayasan Ibnu Zuhdi.( Dilansir dari berbagai sumber )

Ponpes Al-Ishlah dan Keraton Kasepuhan peringati Hari Perdamaian Dunia

Indomedianewsc - Dalam rangka memperingati hari perdamaian Dunia. Ponpes Al-Ishlah , Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, bekerja sama dengan Keraton Kasepuhan menggelar Lomba Menggambar dengan tema Perdamaian.  Selain lomba menggambar , kegiatan lainnya adalah Lomba Hadroh, khitobah dan perlombaan lainnya, yang nantinya prmenangnya akan di tampilkan di Keraton Kasepuhan.            

Dalam perbincangan dengan  IM, sesepuh Ponpes Al-Ishlah KH. Soleh Zuhdi , menuturkan. Senin, 21/09/2020 " Sesuai dengan Nama Ponpes kami Al-Ishlah yang artinya perdamaian, maka momen peringatan Hari Perdamaian Dunia inipun kami jadikan sebuah momen perdamaian yang harus kita pertahankan dengan tetap menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan ' ujarnya. 
Lebih lanjut dirinya menuturkan, Acara ini diikuti oleh beberapa santri dari berbagai Pesantren lainnya. "  Kami berharap kepada seluruh elemen masyarakat untuk mencintai kedamaiyan, karena Islam itu Rahmatan lilalamin, yang cinta damai, jangan ada lagi stetmen bahwa santri itu teroris, santri itu radikal, karena kami yakin dibawah pendidikan kami yang Ahlusunnah waljamaah, tidak ada sifat radikal apalagi lebih dari itu, karena itu tadi, Islam adalah Agama yang cinta damai, dan hal itu kami tanamkan kepada seluruh santri " tuturnya.

Disela perbincangan tersebut, KH. Soleh Zuhdi menegaskan bagi generasi muda.   " Ciptakan perdamaian dimanapun kalian hidup, karena sebaik baiknya manusia adalah yang memberi manfaat bagi Orang lain, jadilah pelopor perdamaian karena damai itu indah " pungkasnya. (1d)

8 Sep 2020

Sultan Kasepuhan, PRA Lukman Dzulkaidin Hadiri Tawasull Di Ponpes Al-Ishlah 2 Buntet

PRA Lukman Dzulkaidin duduk berdampingan bersama KH Soleh Zuhdi
Indomedianewsc- Kegiatan rutin yang dilaksanakan Ponpes Al-Ashlan 2 Buntet, setiap Hari Senin Malam Selasa  adalah Zikir dan Tawasull Syech Abdul Qodir Al-jaelani.
Dalam pelaksanaan kegitan rutin tersebut, dihadiri  oleh Ratusan Santri maupun tamu dari berbagai Daerah, hadir juga Sultan Keraton Kasepuhan ke  XV, PRA  Lukman Dzulkaidin.
Dalam kesempatan tersebut, Sesepuh Ponpes Al-Ishlah 2, Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon,  KH Soleh  Zuhdi, mengharapkan, dengan adanya  Acara rutin Zikir dan Do’a bersama tersebut, akan semakin mendekatkan diri pada Sang Kholik        “ Acara Rutin yang dilaksanakan setiap Hari Senin Malam selasa tersebut, selain melakukan Zikir bersama , Tawasull Syech  Abdul Qodir Al-jaelani, juga diisi dengan penjabaran terkait kaidah Islami , termasuk juga didalamnya diisi dengan sesi Tanya jawab seputar Islam maupun hal lainnya yang dirasa perlu untuk diketahui, dan Alkhamdulilla, pada acara rutin yang kami laksanakan, hadir juga Sultan Kasepuhan XV, PRA Lukman Dzulkaidin, dengan hadirnya beliau ditengah-tengah kami, diharapkan kiprah  para Ulama dan Keraton  akan membawa sesuatu yang terbaik bagi seluruh kalngan “ ungkapnya. Ponpes Al-Ishlah, merupakan Pesantren yang tidak semata mengajarkan tentang Ilmu Agama, namun Ilmu Pengetahuan lainnya pun diberikan kepada Seluruh Santri sebagai salah satu  bekal dikelak kemudian Hari,  Bahkan Ponpes Al-Ishlah sendiri melayani  berbagai Keluhan Masyarakat  ( Spiritual ) yang  mungkin tidak diperoleh di tempat lain   “ kami pun memberikan pengertian dan pemahaman kepada seluruh kalangan tentang Spiritual,  karena menurut hemat saya, Spiritual itu perlu dimilki oleh semua Ummat, karena  sebagai  sarana penumbuh keyakinan akan adanya Tuhan, Allah SWT,  jadi jangan salah artikan tentang apa itu Spiritual , dan Kami sangat bersyukur, kegiatan rutin yang kami laksanakan tidak hanya diikuti oleh Kaum Muslim, bahkan selain Ummat Muslim pun turut hadir dalam acara kami, baik itu Ummat Hindu, Budha, bahkan Katolik, inilah Citra Muslim yang Rahmatan Lil alamin  , Agama Yang cinta damai dan Toleran terhadap Agama lain  “ pungkas KH Soleh Dzuhdi.
Sementara itu, salah seorang Jama’ah yang hadir dalam Acara tersebut, mahadi, menuturkan   “ Acara Tawasull dan Zikir bersama ini membuat kami merasakan kesejukan dan kedamaiyan, betapa indahnya Islam, dan betapa Indahnya kebersamaan, tentunya kami semua berharap, melalui Do’a dan Zikir, apa yang menjadi keinginan atau niat kita dikobul  Allah SWT “ ujarnya lirih.   ( 1c )

Haflah Ponpes Assalam semarak

indomedianewsc,-   Pondok Pesantren  (Ponpes) Assalam Desa Panongan Lor Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon, mengadakan Haflah untuk 450 orang  santri tingkat MTs, MA, dan SMK dengan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Assalam.

Pimpinan Ponpes Assalam 
K. Muhamad Arif Iskandar, S.pd.l, menyampaikan kegiatan Haflah bagi 450  orang santri di semua tingkatan tersebut belum lama ini diadakan tepatnya Minggu, (30/08/20), Dirinya berharap agar semua santri dapat melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi lagi, jadikan selama menjadi santri di pesantren sebagai gerbang awal menuju cita cita sesuai minat dan bakat para santri.

"Pendidikan itu sangat  mahal, bukan mahal dalam hal biaya,  melainkan mahalnya kesempatan, menurutnya  tidak semua orang punya kesempatan yg sama untuk bisa mendapat pendidikan yg layak," ujarnya kepada indomedianewsc, Senin (07/09/20).

Meskipun acara Haflah ditengah Pandemi Covid-19, namun kegiatan tersebut tetap semarak dan meriah, dan tentunya khidmat, dan tetap kedepankan protokoler kesehatan, dengan berbagai  acara yang diselenggarakan Ponpes Assalam dalam Haflah tersebut  Dirinya berharap dapat membawa keberkahan dan Ponpes Assalam semakin maju dalam segi pendidikan, serta segala hal lainnya.

"Ponpes Assalam dalam kegiatannya selalu membiasakan santrinya selalu berlomba-lomba berbuat kebaikan atau Fastabiqul Khairat. Sehingga, apa yang didapat santri, menjadi kebiasaan baik dan dapat terbawa hingga ke kehidupan bermasyarakat, dan hal tersebut menjadi sebagai bekal yang bermanfaat, minimal dilingkungan terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga," harapnya

Dalam Haflah tersebut tampak  para santri merasakan kebahagian dan betapa indahnya kebersamaan, bahkan pada puncak kegiatan para santri tampak terharu,  pasalnya  mereka akan sangat merindukan hal-hal seperti ini, karena mereka selain mendaptkan ilmu Ke Islaman tentu mereka juga mendapatkan banyak hikmah selama mereka mondok di Pesantren, seperti layaknya keluarga besar, pungkasnya (1e)

6 Sep 2020

Hadirnya Gedung Baru MWC NU Kapetakan Diharapkan menjadi Sentral Kegiatan KeAgamaan


Indomedianewsc-. Dalam waktu dekat, pengurus MWC NU Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon akan menempati kantor baru di  Depan balai Desa Pegagan Lor kecamatan kapetakan ,  Hadir dalam Acara tersebut  Kang wawan,  kang aziz , camat Kapetakan Carsono dan jajaran MWC NU kapetakan warga Nahdiyin kapetakan. Minggu (06/09)

Ketua Panitia pelaksana Karyan mengatakan. Pembangunan awal Gedung KBNU MWC NU ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh ketua NU Kapetakan Rois syuriyah ust.Abd.Manan S.pdi dan ketua Tanfid H.Akmad Junaedi Spd.Mpd. 

“ Dengan adanya gedung NU sebagai sentral kegiatan disamping juga sebagai sarana informasi dalam rangka membangun mental generasi yang punya pola pikir moderat sesuai dengan ajaran ahlussunah waljamaah dan menumbuh kembangkan kegotong royongan dalam rangka khidmat dan takdzim kepada masyayyik sebagai wadah kiprah Nahdiyin dalam menegakan ajaran ahlussunah wal jamaah di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara dibawah NKRI  dan ini juga sebagai salah satu prasyarat organisasi dan sebagai wadah aktivitas warga Nahdiyin diwilayah kecamatan kapetakan.” Ungkap Karyan.

Bahkan dalam keterangan lebih lanjut, Karyan , menuturkan  “Untuk pembangunannya sendiri dari para donatur warga Nahdiyyin dan Donatur yang tidak mengikat serta masyarakat kapetakan khususnya,  mudah-mudahan pembangunan gedung MWC NU ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar , syukur alhamdulillah antusias warga desa pegagan lor dan sekitarnya mensukseskan acara peletakan batu pertama gedung NU ini kami berterima kasih kepada warga dan para donatur yang sudah membantu untuk pembangunan gedung MWC NU ini  “ pungkas Karyan.  (2a)

4 Sep 2020

Sultan Kasepuhan XV PRA Lukman Dzulkaidin Bersilaturahmi Ke Pondok Pesantren Al-Ishlah 2 Buntet.

Foto : Doa Bersama Santri Ponpes Al-Ishlah bersama Sultan Kasepuhan XV PRA Lukman  Dzulkaidin Dipimpin  KH Soleh Dzuhdi ( Sesepuh Ponpes Al-Ishlah 2 )

Indomedianewsc -  Jaga Tradisi dan tatanan kehidupan merupakan salah satu keharusan  yang patut untuk dipertahankan.
Seperti halnya  menjaga dan melaksanakan Petuah Kanjeng Sinuhun Cirebon, Syec Syarif Hidayatullah ( Sunan Gunung Jati )
Hal ini disampaikan Sesepuh Pondok Pesantren  Al-Ishlah 2, Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, KH. Soleh Zuhdi, beberapa Hari yang lalu,  saat menerima kedatangan Sultan Kasepuhan,  Sultan Sepuh XV PRA. Lukman Dzulkaidin.
KH. Soleh Zuhdi, menuturkan bahwa kedatangan  PRA. Lukman Dzulkaidin ke Pesantrennya adalah  merupakan kali Pertama  dalam Rangka Silaturahmi   “ kehadiran beliau di Pesantren kami merupakan kali pertama yang dilakukan Sultan, mengawali Program  Keliling Silaturahmi ke Pondok-pondok Pesantren yang ada di Kota maupun Kabupaten Cirebon, dan kami tentunya sangat menyambut baik dengan  kehadiran dan keinginan Sultan untuk mempererat Silaturahmi dengan para Kiyai dan pengasuh Pondok Pesantren “ ujarnya.
Bahkan  Kiyai yang akrab di sapa Kang Soleh ini  lebih lanjut menuturkan   “ selain silaturhmi yang dilakukan Sultan,  InsyaAllah segera akan dilaksanakan Do’a bersama atau ngaji bareng dengan para pengasuh Pondok Pesantren, yang akan dipimpin secara bergantian oleh seluruh pengasuh Pompes yang ada di Kota dan Kabupaten Cirebon   “ tuturnya.
Dalam pertemuan yang dilaksanakan di Ruang Ponpes Al-Ishlah 2 tersebut, Sultan Sepuh PRA Lukman Dzulkaidin , sempat bertanya tentang sejatinya makna wejangan Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Jati, hakekatnya  makna Ingsun Titip Tajug lan Fakir Miskin.
Saat ditanya hal tersebut, KH Soleh  Zuhdi  menuturkan  “ Ingsun Titip Tajug Lan Fakir miskin , merupakan Wejangan Kanjeng sinuhun yang harus kita jaga dan laksanakan,  Titip Tajug, merupakan Simbul Agama, dimana maknanya kita Harus  mendekatkan diri kepada Allah SWT, melaksanakan Perintahnya dan menjauhi segala larangannya, terlebih lagi kita ini sebagai Wong Cirebon, yang mana terkenal dengan julukannya sebagai kota wali, sementara Fakir miskin adalah sosok yang harus kita perhatikan, lindungi , santuni dan kasihi, karena ini merupakan lumbung amal bagi kita semua,  inti dari semuanya adalah Beribadahlah kepada Allah, dan bersodakohlah, karena dengan Ibadah dan Sodakoh, akan membawa kita kepada sesuatu yang  membahagiyakan,  dan kami selaku Ulama , tidak akan ikut campur terlalu dalam terkait urusan keraton, hanya saja kami berpesan, Laksanakan amanah  dan  jadilah Pemimpin yang mampu menjadi pengayom bagi seluruh Kalangan,  semoga apa yang kita kerjakan dan lakukan saat ini, senantiasa  memperoleh ridho dan lindungan Allah SWT    pungkas Kang Soleh.
Dalam silaturahmi antara Sultan  Kasepuhan, PRA Lukman Dzulkaidin  dan KH Soleh Zuhdi  tersebut, banyak dibicarakan tentang Ihwal keberadaan Buntet Pesantren dan  sirsilah babad Cirebon.  ( 2b )   

3 Sep 2020

Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Targetkan masuk Lima Besar

Bupati Cirebon Drs.H.Imron Rosadi 

Indomedianewsc -Bupati Cirebon Drs H Imron, M.Ag, menargetkan kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dari Kabupaten Cirebon, untuk bisa meraih lima besar, dalam kegiatan MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat. Kamis (03/09

Imron menuturkan, bahwa kafilah MTQ dari Kabupaten Cirebon, harus bisa meningkatkan prestasinya, pada pelaksanaan MTQ ke 36 di Kabupaten Subang ini. 

"Tahun kemarin masuk tujuh besar, sekarang harus bisa masuk lima besar," ujar Imron, Kamis 3 September 2020.

Ia juga meminta kepada para kafilah dan pembina, untuk bisa bekerjasama agar bisa meningkatkan penampilan terbaiknya nanti. 

Mantan Kemenag Cirebon ini juga berpesan kepada para kafilan dan pembina dari Kabupaten Cirebon, untuk tetap memperhatikan kesehatannya, selama pelaksanaan MTQ berlangsung. 

"Jangan sampai performanya menurun gara-gara sakit," kata Imron. 

Terkait uang pembinaan untuk peserta yang bisa menjuarai lomba, Imron mengaku sudah membicarakan hal tersebut, jauh-jauh hari. 

Namun menurut Imron, karena adanya pandemi Covid-19, membuat sejumlah anggaran terpaksa harus dipotong. Hal tersebut berpengaruh juga terhadap nilai reward yang akan diberikan nanti. 

"Reward tetap akan kita berikan. Namun nominalnya memang tidak sama seperti rencana awal," kata Imron. 

Asisten Daerah (Asda) I Pemerintahan Kabupaten Cirebon, Hilmy Riva'i mengatakan, bahwa pada pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat tahun ini, Kabupaten Cirebon mengikuti sebanyak 7 cabang dan 45 golongan. 

"Alhamdulillah, Kabupaten Cirebon selalu bisa mengirimkan dutanya," ujar Hilmy. 

Adanya pandemi covid-19 ini, sempat mempengaruhi persiapan para kafilah dari Kabupaten Cirebon. Karena menurut Mujayin, biasanya ada beberapa tahap pembinaan yang dilaksanakan, sebelum pelaksanaan lomba berlangsung. 

Namun karena sejumlah anggaran dilakukan perubahan, membuat pembinaan peserta MTQ dari Kabupaten Cirebon ini, hanya bisa dilaksanakan satu kali saja. 

"Semoga saja tidak menurunkan semangat para peserta, untuk bisa meraih prestasi," katanya. 

Hilmy juga menegaskan, bahwa seluruh kafilah dari Kabupaten Cirebon, akan tetap melaksanakan protokol kesehatan, selama pelaksanaan MTQ berlangsung. (2a )

1 Sep 2020

Tawasulan Pesantren Al-Ishlah Buntet, dihadiri kalangan Ummat Non Muslim

                               Foto  : Para santri Al-Ishlah  saat Acara Tawasullan dan Zikir bersama


Indomedianewsc- Pondok Pesantren Al-Ishlah 2  Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, merupakan salah satu Pesantren yang mengedepankan  kebersamaan antar Ummat Beragama. Hal ini dibuktikan dengan adanya pelaksanaan  Sholawat Rutin syech Abdul  Kodir Al-jaelani yang diselenggarakan setiap hari Senin malam Selasa Ba’da Isya.
Menurut keterangan yang disampaikan Sesepuh Pondok Pesantren Al-Ishlah 2, KH. Soleh Zuhdi , Selasa 01/09/2020 dikediamannya, bahwa tujuan dilaksanakannya Sholawat dan zikir bersama ini agar kita semakin mendekatkan diri kepada Sang choliq  “ kita sebagai Manusia adalah Mahluk yang paling Mulya diantara Mahluk lainnya, oleh karenanya, sebagai Mahluk yang dimulyakan sudah sepatutnya jika kita senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, salah satunya dengan kita mengirimkan do’a atau tawasul yang dihaturkan kepada para NabiAllah, Para Sohabat, Alim Ulama dan seluruh Ummat Muslim, terlebih lagi bagi Orang Tua ataupun saudara kita yang telah mendahului kita menghadap kepada Illahi Robby “ terangnya.
Lebih lanjut saat ditanya tentang kehadiran Ummat selain Ummat Muslim di dalam setiap Pelaksanaan Tawasul tersebut dirinya menjelaskan   Mereka yang hadir dalam Acara Tawasulan tersebut memang bukan hanya dari kalangan Muslim, namun ada juga dari  kalangan Kaum Hindu, Budha maupun Katolik, dan kita sebagai Tuan Rumah tentunya harus menyambut mereka dengan baik, dan kalau ditanya mengapa mereka ikut rembug dalam Acara Tawasulan yang kami laksanakan, mungkin karena selain kedekatan secara pribadi, namun ada juga harapan yang sejalan dengan kita, yaitu kebersaman, karena Islam sendiri  adalah Rahmatan lil Alamin, jadi  Islam itu Rahmat bagi seluruh mahluk, maka tidaklah salah jika mereka hadir dalam Acara tawasulan tersebut, karena pada Hakekatnya kita ini sama dimata Allah, mungkin hanya keyakinan saja yang berbeda, selain dari pada itu, mungkin kedekatan mereka dengan kami karena mereka merasa nyaman  dan bisa saling bertukar fikiran, mungkin itu lah yang menyebabkan mereka saudara-saudara kita yang  Non Muslim  turut rembug dalam Acara rutin yang kami gelar setiap senin malam Selasa “ ujarnya.
Pondok Pesantren Al-Ishlah 2 sendiri,  selain  mengajarkan berbagai  Ilmu Agama seperti : Taman Pendidikan Al-qur’an,  Majlis Ta’lim, Majelis Dzikir, Pengajian Al-qur’an, Pengajian Kitab Kuning, Konsultasi Spiritual, bahkan memiliki Badan Usaha Milik Pesantren, termasuk Pusat Informasi Zakat, Infak dan sodakoh.  Yang diikuti oleh santri tetap maupun santri  sekitar yang dikenal dengan istilah Kalongan dengan jumlah keseluruhan sebanyak 180 santri.
 Dalam akhir perbincangannya, KH Soleh Juhdi  mengharapkan adanya kualitas santri yang mumpuni   “ selain kami membekali para santri dengan Ilmu Agama, kami pun memberikan pelajaran Khusus berupa Bahasa Inggris maupun Bahasa Arab, yang bertujuan agar mereka  setelah keluar dari Pesantren ini mampu mengamalkan Ilmunya secara maksimal, karena yang kami Tahu, Orang Luar Negeri, jika mengundang Penceramah atau pendakwah lebih suka  terhadap Orang Indonesia, dan ini tentunya  merupakan sesuatu yang sangat membanggakan, khususnya bagi kalangan Santri  dimasa kini dan masa yang akan datang  “ Pungkas KH. Soleh Zuhdi  ( 2b )