Foto : Doa Bersama Santri Ponpes Al-Ishlah bersama Sultan Kasepuhan XV PRA Lukman Dzulkaidin Dipimpin KH Soleh Dzuhdi ( Sesepuh Ponpes Al-Ishlah 2 ) |
Indomedianewsc - Jaga
Tradisi dan tatanan kehidupan merupakan salah satu keharusan yang patut untuk dipertahankan.
Seperti halnya
menjaga dan melaksanakan Petuah Kanjeng Sinuhun Cirebon, Syec Syarif
Hidayatullah ( Sunan Gunung Jati )
Hal ini disampaikan Sesepuh Pondok Pesantren Al-Ishlah 2, Buntet, Kecamatan Astanajapura,
Kabupaten Cirebon, KH. Soleh Zuhdi, beberapa Hari yang lalu, saat menerima kedatangan Sultan
Kasepuhan, Sultan Sepuh XV PRA. Lukman
Dzulkaidin.
KH. Soleh Zuhdi, menuturkan bahwa kedatangan PRA. Lukman Dzulkaidin ke Pesantrennya adalah merupakan kali Pertama dalam Rangka Silaturahmi “ kehadiran beliau di Pesantren kami
merupakan kali pertama yang dilakukan Sultan, mengawali Program Keliling Silaturahmi ke Pondok-pondok
Pesantren yang ada di Kota maupun Kabupaten Cirebon, dan kami tentunya sangat
menyambut baik dengan kehadiran dan
keinginan Sultan untuk mempererat Silaturahmi dengan para Kiyai dan pengasuh
Pondok Pesantren “ ujarnya.
Bahkan Kiyai yang
akrab di sapa Kang Soleh ini lebih
lanjut menuturkan “ selain silaturhmi
yang dilakukan Sultan, InsyaAllah segera
akan dilaksanakan Do’a bersama atau ngaji bareng dengan para pengasuh Pondok
Pesantren, yang akan dipimpin secara bergantian oleh seluruh pengasuh Pompes
yang ada di Kota dan Kabupaten Cirebon “
tuturnya.
Dalam pertemuan yang dilaksanakan di Ruang Ponpes Al-Ishlah
2 tersebut, Sultan Sepuh PRA Lukman Dzulkaidin , sempat bertanya tentang
sejatinya makna wejangan Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Jati, hakekatnya makna Ingsun Titip Tajug lan Fakir Miskin.
Saat ditanya hal tersebut, KH Soleh Zuhdi
menuturkan “ Ingsun Titip Tajug
Lan Fakir miskin , merupakan Wejangan Kanjeng sinuhun yang harus kita jaga dan
laksanakan, Titip Tajug, merupakan
Simbul Agama, dimana maknanya kita Harus
mendekatkan diri kepada Allah SWT, melaksanakan Perintahnya dan menjauhi
segala larangannya, terlebih lagi kita ini sebagai Wong Cirebon, yang mana
terkenal dengan julukannya sebagai kota wali, sementara Fakir miskin adalah
sosok yang harus kita perhatikan, lindungi , santuni dan kasihi, karena ini
merupakan lumbung amal bagi kita semua,
inti dari semuanya adalah Beribadahlah kepada Allah, dan bersodakohlah,
karena dengan Ibadah dan Sodakoh, akan membawa kita kepada sesuatu yang membahagiyakan, dan kami selaku Ulama , tidak akan ikut
campur terlalu dalam terkait urusan keraton, hanya saja kami berpesan,
Laksanakan amanah dan jadilah Pemimpin yang mampu menjadi pengayom
bagi seluruh Kalangan, semoga apa yang
kita kerjakan dan lakukan saat ini, senantiasa
memperoleh ridho dan lindungan Allah SWT
“ pungkas Kang Soleh.
Dalam silaturahmi antara Sultan Kasepuhan, PRA Lukman Dzulkaidin dan KH Soleh Zuhdi tersebut, banyak dibicarakan tentang Ihwal
keberadaan Buntet Pesantren dan sirsilah
babad Cirebon. ( 2b )