Foto : Zeki Mulyadi Aktifis anti korupsi cirebon |
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI sudah melimpahkan berkas, tersangka, dan barang bukti kasus suap, gratifikasi, serta TPPU mantan Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra, pada jumat kemarin. Melalui Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, penyerahan dari tim penyidik kepada Jaksa KPK tersebut dilaksanakan di Lapas Sukamiskin, Bandung.
Tentu kabar tersebut menjadi perbincangan hangat berbagai kalangan, termasuk kalangan aktivis anti korupsi di Kabupaten Cirebon. Salah satu aktivis, Zeki Mulyadi memberikan aspresiasi kepada pihak KPK. Menurutnya, tudingan miring kepada KPK dari sebagian masyarakat bahwa kasus TPPU akan berhenti, tidak terbukti.
"Banyak yang menduga kasus TPPU Sunjaya tidak akan dilanjut oleh KPK. Tapi semua kekhawatiran saat ini terbantahkan," kata Zeki, Minggu ini.
Zeki menjelaskan, pihaknya dan beberapa aktivis anti korupsi lainnya berharap, Saat sidang TPPU nanti, Sunjaya akan "bernyanyi" dipersidangan. Masalahnya, TPPU diduga melibatkan banyak orang. termasuk dugaan kalangan ASN terutama Pemkab Cirebon.
"Bukan rahasia umum lagi lah. Masyarakat sudah banyak tahu siapa ASN yang diduga terlibat dalam TPPU ini. Saya harap Sunjaya buka bukaan dan mereka juga ikut diseret," jelas Zeki.
Zeki juga mengaku kaget dengan pernyataan jaksa yang menyebutkan kasus suap, gratifikasi, serta TPPU Sunjaya mencapai nilsi Rp. 64 milliar. Ini membuktikan, selama menjabat keserakahan Sunjaya sangat luar biasa. Namun Zeki menduga, dalam melakukan kejahatannya, Sunjaya pasti tidak sendirian.
"Kami sebetulnya sudah punya data tentang siapa siapa yang diduga terlibat dalam kasus TPPU Sunjaya. Siap siap saja, yang merasa terlibat jangan duduk manis. Saya berharap mereka bisa satu sel dengan Sunjaya nanti," jelas Zeki.
Zeki menambahkan, pihaknya sangat berharap besar kepada KPK. Pasalnya, saat ini dirinya menilai hanya KPK garda terakhir yang bisa mengungkap kasus kasus korupsi. Sedangkan sampai saat ini, dirinya menduga masih banyak oknum pejabat Pemkab Cirebon yang korupsi, namun belum terungkap.
"Datanya sudah kami pegang semua. Pejabat mana saja yang terindikasi korupsi, kami punya. Kami akan terus intens berkomunikasi dengan KPK," tukas Zeki.