INDOMEDIANEWSC- Kondisi jalan yang baik, dambaan seluruh masyarakat dan pengguna jalan. Namun yang terjadi di jalan raya Kanci-Sindanglaut, tepatnya depan kantor Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon, sangat memprihatinkan. Terlihat, cekungan di tengah jalan usai perbaikan gorong-gorong.
Cekungan jalan di bekas perbaikan gorong-gorong sangat berdampak kurang baik bagi pengguna jalan, sehingga rawan terjadi kecelakaan. Bahkan, belum lama ini pengendara motor terjatuh dan mobil bak terperosok di tempat tersebut dan menimbulkan arus lalu lintas tersendat.
Menurut tokoh pemuda Kecamatan Astanajapura, Adi Rohadi, perbaikan gorong-gorong sangat diperlukan untuk mencegah genangan air. Namun kurang maksimal, sehingga genangan air masih terjadi dan yang lebih parah, bekas perbaikan gorong-gorong terdapat cekungan yang akan menimbulkan kecelakaan. "Diduga ada kesalahan perencanaan dan prosedur saat pengerjaan perbaikan gorong-gorong," katanya, Kamis 26/1/2023.
Pria yang akrab disapal Babon ini menjelaskan, dalam pelaksanaan perbaikan gorong-gorong tentunya ada pengawasan dari dinas terkait, agar lebih maksimal. Perbaikan gorong-gorong dan saluran ruas jalan ini kurang mengindahkan keselamatan pengguna jalan. Terlihat, jalan rusak usai perbaikan tersebut, sehingga rawan kecelakaan.
"Kami sangat mendukung segala bentuk pembangunan, namun pihak pelaksana atau yang bertanggung jawab terkait pembangunan pun harus paham dan patuh aturan, dalam hal ini berkewajiban untuk membenahi kembali jalan dari bekas pengerjaan. Sepertinya, pengawasan dari dinas DPUTR kurang maksimal sehingga menimbulkan cekungan di tengah jalan bekas gorong-gorong yang diperbaiki," jelasnya.
Babon menceritakan, pengguna jalan khususnya sepeda motor harus ekstra hati-hati ketika melewati jalan tersebut. Mengingat, jalan yang rusak, usai pemasangan gorong-gorong.
"Pihak kecamatan sudah berulang kali melaporkan ke DPUTR, akan tetapi belum ada perbaikan. Jika satu pekan mendatang belum juga ada perbaikan, masyarakat akan tanam pohon pisang di lokasi," tuturnya
Dirinya menambahkan, perbaikan jalan bekas proyek gorong-gorong ini sudah terjadi empat kali.
"Kerusakan jalan ini sudah empat kali terjadi. Artinya, jalan tersebut sudah diperbaiki tapi rusak lagi dan kalau dihitung sudah empat kali, maka besar kemungkinan ada yang salah saat perencanaan dan pengerjaan juga, pengawasan yang minim dari dinas terkait" ujarnya.
Dirinya mengharapkan, pelaksana proyek dan dinas terkait untuk memperbaiki jalan rusak dari bekas bekas proyek yang dilaksanakan.
"Semoga dalam waktu dekat, pelaksana proyek melakukan pengaspalan kembali jalan yang digali, agar jangan sampai ada pengendara motor yang terjatuh dan menimbulkan korban jiwa, akibat bekas galian yang membahayakan tersebut," harap Babon.
Sementara itu, Sekretaris Camat Astanajapura, Deni mengungkapkan, berulang kali pihak kecamatan komunikasi dengan DPUTR, namun hanya diperbaiki yang sifatnya sementara.
"Beberapa hari kemudian setelah ditambal pada cekungan jalan bekas gorong-gorong, kembali seperti semula (cekungan)," ungkapnya didampingi Anggota Satpol PP kecamatan setempat, Rudin. (1c)
0 $type={blogger}:
Posting Komentar