19 Apr 2022

Ki Buyut Mangun Tapa " senantiasa didatangi penziaroh"

Ada pepatah yang menyebutkan “tanpa cerita semua tak bermakna”. Pepatah tersebut sangat pas dengan lokasi wisata Alam di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Semua lokasi memiliki cerita tersendiri, termasuk di 1001 Tangga Manguntapa. Lokasi wisata alam ini dikembangkan sejak tahun 2017. Dikelola oleh kelompok Benda Langit, masyarakat Desa Singkup, Pasawahan, Kuningan. Dari lokasi berbukit batu ini disuguhkan panorama alam kota Majalengka, Cirebon, Kuningan dan Gunung Ciremai dari kejauhan. Lokasi 1001 Tangga Manguntapa memiliki situs dan legenda tersendiri yang cukup menarik.

Situs Ki Buyut Manguntapa, yang konon merupakan keturunan para wali yang menyebarkan agama Islam di tataran wilayah utara Gunung Ciremai. Juga terdapat air Kahuripan yang dikeramatkan dan dijaga oleh masyarakat sekitar desa Singkup. Beberapa orang yang berasal dari berbagai daerah terlihat sering berkunjung ke lokasi ini khususnya pada malam 1 Suro atau 1 Muharram. Cerita legenda yang beredar di masyarakat adalah tentang kepala singa. Berdasarkan cerita masyarakat, dahulu ada seorang yang gagah perkasa sakti mandraguna, “saciduh metu saucap nyata” (ucapannya mujarab). Namun karena kesombongannya merusak hutan yang ada di lokasi tersebut, ia kena petaka menjadi batu yang menyerupai kepala singa.

Keberadaan situs Ki Buyut Manguntapa dan kepala singa berada pada satu hamparan dengan 1001 Tangga Manguntapa. Lokasi dengan ketinggian 345-400 mdpl dapat membangkitkan sensasi tersendiri bagi pengunjung yang berkunjung. Tak jarang pengunjung datang untuk menikmati suasana sore, hingga munculnya bulan dan bintang, terkadang ada juga yang bermalam.

Situs dan legenda mengingatkan kita bahwa sejak lama alam ini mencoba menjaga keseimbangan diri dan bertahan dari gangguan apapun. Keberadaan manusia seharusnya bukan menjadi pengganggu, namun menjadi bagian dalam menjaga keseimbangan alam secara berkelanjutan. (2b)


0 $type={blogger}: