INDOMEDIANEWSC - Masyarakat terdampak penjemuran bulu ayam melaksanakan bermusyawarah di balai Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon. Hasilnya, pihak perusahaan bersedia untuk minimalisasi bau tak sedap.
Menurut tokoh pemuda Desa Japurabakti, Kecamatan Astanajapura, Qorib, bau tak sedap dari penjemuran bulu ayam sangat meresahkan masyarakat, sehingga perlu adanya solusi terbaik.
"Pihak perusahaan harus memperhatikan dampak polusi, bau tak sedap. Maka, perlu ada solusi terbaik dari perusahaan. Bau tak sedap yang ditimbulkan sangat luar biasa. Terlebih saat pagi hari," tuturnya, Selasa, 22/2/2022
Aktivis Cirebon Timur ini menjelaskan, dampak bau dirasakan warga Japurabakti dan Japurakidul, Kecamatan Astanajapura, Desa Rawaurip, Desa Pengarengan dan Desa Japuralor, Kecamatan Pangenan.
"Jika sampai satu pekan masih seperti itu (bau tak sedap), akan kami laporkan ke Polsek hingga Polda.karena Polusi yang ditimbulkan sangat kurang baik untuk kesehatan dan yang lebih parah, bagi anak-anak. Tidak ada suka maupun tak suka apalagi unsur politik. Saya di sini atas aspirasi masyarakat, supaya keberadaan penjemuran bulu ayam berdampak positip bagi masyarakat," jelasnya.
Masih dikatakan Qorib, dalam penentuan lokasi penjemuran bulu ayam harus memperhatikan dampak lingkungan dan mensejahterakan masyarakat sekitar.
"Dengan dijadikannya Cirebon Timur kawasan industri, harus mampu menyerap tenaga kerja lokal sebanyak mungkin dan tolong pertimbangkan matang-matang dampak lingkungan. Bila tak bisa realisasikan, akan berhadapan dengan masyarakat. Kami sangat mendukung adanya pabrik maupun sejenisnya, asalkan warga setempat diakomodir," ujarnya.
Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, Camat Pangenan, Bambang Setiadi mengungkapkan, pihak perusahaan diberi jangka waktu empat hari, terhitung hari ini, untuk minimalisasi bau tak sedap tersebut.
"Dalam musyawarah i dikatakan pihak perusahaan, akan menggunakan bahan kimia untuk minimalisasi bau tak sedap, bila masih saja terjadi, kami cek lokasi. Apakah benar dari pabrik tersebut atau tempat lain. Kalau bau tak sedap tak bisa diminimalisasi, sangat terpaksa digeser ke tempat lain," ungkapnya.
Sementara itu, pelaku usaha penjemuran bulu ayam, Lukman Hakim menuturkan, akan berusaha maksimal untuk minimalisasi bau tak sedap dari proses penjemuran bulu ayam.
"Rencananya, akan dibuatkan cerobong asap untuk minimalisasi bau tersebut dan kemungkinan besar, akan mengurangi bau hingga 80 persen. Keberadaan pabrik yang sudah beroperasi sekitar satu bulan, sehingga masih memerlukan banyak pembenahan," tuturnya.
Dirinya mengucapkan terima kasih atas saran yang membangun dan akan terus lakukan perbaikan, baik dari segi proses maupun yang lainnya, agar keberadaan perusahaan berdampak positip bagi masyarakat.
"Untuk tenaga kerja, kisaran 25 orang dan warga sekitar yang dilibatkan. Secara bertahap, kami lakukan pembenahan demi kenyamanan usaha," imbuh Lukman
Sementara itu, Kuwu Desa Japuralor, Kecamatan Pangenan, Mulyadi menambahkan, adanya informasi tersebut pihaknya langsung mendatangi lokasi penjemuran bulu ayam yang meresahkan warga desa setempat dan desa tetangga.
"Kami sudah menegur pihak perusahaan, agar minimalisasi bau tak sedap tersebut," tuturnya, singkat (1c)