INDOMEDIANEWSC - Akibat hujan deras dan tersumbatnya aliran air sungai singaraja, sebanyak 160 rumah warga Desa Tuk Karangsuwung, Kecamatan Lemahabang, kabupaten Cirebon, terendam banjir, minggu malam, 30/01/2022.
Dalam keterangannya, Kuwu Desa Tuk Karangsuwung, Azis, menuturkan, bahwa hujan deras terjadi sekitar pukul 19.00 sampai 23.00.
" hujan yang terjadi sekitar pukul 19.00 hingga 23.00 tersebut salah satu penyebab terjadinya banjir yang merendam rumah warga , dari data yang kami miliki, sekitar 160 rumah warga terendam banjir, khususnya yang berdekatan dengan pinggiran kali singaraja" tuturnya, senin, 31/01/2022.
Lebih lanjut Aziz, menjelaskan, bahwa penyebab banjir bukan saja dikarenakan terjadinya hujan, namun penyebab utamanya adalah pendangkalan sungai
" Sungai singaraja seharusnya segera dilakukan normalisasi atau pengerukan, jika ini dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan jika hujan turun banjir akan kembali terjadi, akibat adanya pendangkalan tersebut air sungai meluap dan merendam ratusan rumah warga hingga mencapai ketinggian 2, 2 meter, terlebih yang rumahnya berdekatan dengan pinggiran sungai" tuturnya.
Paska banjir, ratusan warga bersama pihak pemdes dan TNI, melakukan bersih-bersih, termasuk pengangkatan sampah yang berada tepat dibawah jembatan pulo undrus yang berlokasi di blok puloundrus, bahkan jembatan tersebut terendam hingga ketinggian 1 meter.
Ironisnya pengajuan pihak pemdes kepada Dinas terkait untuk pengerukan maupun normalisasi hingga saat ini tidak ada realisasi
" kami sudah berulangkali mengajukan kepada Dinas terkait untuk melakukan normalisaai maupun pengerukan sungai singaraja, sayangnya hingga saat ini belum terealisasi hingga banjir terus datang berulang" jelasnya.
Ironisnya, saat Kuwu berkomunikasi lewat telfon, dan mengeluh kepada pihak BBWS ( Ismail- red) mendapat sambutan kurang baik
" saya mengeluh kepada pak Ismail (BBWS- red) malah jawabannya tidak mengenakan ( anda ini sedang berhadapan dengan pejabat) ini jawaban yang saya rasa kurang elok, sementara saya sebagai Kuwu yang berhadapan langsung dengan warga, menurut hemat saya keluhan yang saya sampaikan merupakan sesuatu yang wajar " jelas Aziz.
Bahkan saat ada Dinas terkait yang memberikan bantuan, Kuwu menolaknya.
" saya menolak karena bantuan tersebut sifatnya hanya transit dan jumlah yang diturunkan tidak sesuai, masa bawa bantuan satu mobil, yang diturunkan hanya dua box, daripada jadi rebutan warga lebih baik saya tolak" pungkasnya. (1c)