25 Okt 2021

pilwu " antara sajen dan judi"


Penulis ; R. AGUS.S

Tidak lama lagi Pemilihan kepala Desa atau kuwu serentak akan dilaksanakan di Kabupaten Cirebon, tepatnya Tanggal 21 November 2021.

Ada sebuah ketentuan yang tidak tertulis, bahwa pilwu tidak terlepas dari persoalan klenik atau magij.

Betapa tidak, acapkali pilwu dilaksanakan hembusan aroma kemenyan menyengat dihampir seluruh penjuru empat mata angin

Entah ini sebuah tradisi atau kepercayaan yang telah terjadi sejak dulu, atau sebuah keniscayaan bahwa pilwu adalah sebuah ajang perebutan kekuasaan yang tidak bisa dilepaskan dari unsur magij dan kekuatan supranatural.

Dari tahun ketahun ada saja mitos atau kepercayaan yang selalu dihembuskan menjelang pelaksanaan pemilihan.

Dari berbagai fenomena yang ada, bahwa untuk tahun ini mitos yang kemungkinan akan terjadi bahan perdebatan adalah adanya nomor urut ganjil atau genap bagi sang pemenang.

Ada dua penafsiran terkait nomor ganjil genap.

Bagi sebagian mungkin menafsirkan, bahwa pilwu yang diikuti oleh dua calon, maka pemenangnya adalah mereka yang memiliki nomor ganjil, sementara jika calon lebih dari dua, maka pemenangnya adalah mereka yang memiliki nomor urut genap.

Sementara penafsiran lainnya menjelaskan, bahw pemenang pilwu untuk tahun ini adalah mereka yang memiliki nomor urut ganjil, terlebih lagi bagi calon kuwu definitif.

Dari dua paradigma diatas, mungkin ini hanya sebuah kiasan atau perkiraan yang belum tentu kebenarannya, namun ada satu hal yang harus menjadi keyakinan, bahwa sehebat apapun prediksi atau ramalan, Ketentuan semuanya ada di tangan Tuhan , Allah pemilik Hak atas sesuatu yang belum dan akan terjadi.

Terlepas dari nomor ganjil genap, ada sesuatu yang sampai saat ini masih banyak dipercaya oleh banyak kalangan, bahwa pilwu identik dengan hal gaib, baik itu diakui atau tidak, nyatanya kelenik masih ada di jaman sekarang yang konon sudah jaman moderen. Wallahua'lam...

Ironisnya lagi, ditengah menjelang pemilihan, banyak terjadi pergulatan yang dilakukan para pencari rupiah melalui perjudian yang menjagokan salah satu kandidat.

Hal ini mungkin sudah menjadi tradisi atau dijadikan sebuah tradisi yang semakin membuat ajang pilwu sebuah pergulatan yang multi kompleks.

0 $type={blogger}: