Indomedianewsc- hampir 10 tahun, Sariah (61 tahun) menempati rumah yang terbuat dari kayu dengan dinding berbahan triplek dan beratapkan asbes ditemani bersama 5 anaknya.
Sepeninggal suaminya 3 tahun lalu, perekonomian keluarga janda tersebut semakin terpuruk, Sariah ,mengaku sangat keberatan untuk menyekolahkan anak-anaknya, khususnya kedua gadis kembar yang hanya lulus Sekolah Dasar, karena untuk makan sehari-hari menggantungkan kiriman uang hasil dari kedua anaknya yang bekerja di Jakarta sebagai kuli bangunan.
“Selain dikirim anak kami yang kerja serabutan dijakarta, alhamdulillah untuk makan sehari-hari ada bantuan beras 10 kilogram setiap bulan dari PKH,” ungkap Sariah saat ditemui dikediamannya. Sabtu (24/4).
Dari pantauan IM, rumah yang berlokasi dikampung salam Desa Jatipancur Kecamatan Greged Cirebon tersebut masih berlantai tanah.
Menanggapi kondisi yang memprihatinkan tersebut, Pengusaha Galian C, Muhammad Bisri Robis sangat menyayangkan kurang pekanya Pemerintah Desa setempat, karena banyak cara untuk membantu rehab rumah yang hampir roboh tersebut.
“Seandai Pemerintah itu peka, dengan kondisi keluarga yang rumahnya tidak layak huni, bisa masuk program bedah rumah atau rutilahu,” kata pengusaha tambang galian C tersebut menegaskan.
Bisri mengaku akan memberikan informasi kondisi Ibu Sariah yang seorang janda yang mengalami kesulitan ekonomi dan rumahnya tidak layak huni kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kami sudah mencoba berkomunikasi dengan Wakil Gubernur Jabar dan diarahkan agar pihak pemerintah Desa agar mengajukan bantuan bedah rumah kepada Pemprov Jabar,” ungkapnya
Adapun untuk material khusus pasir, Bisri mengklaim siap untuk menyumbang secukupnya sampai jadi.
“Mudah-mudah Pemprov Jabar dapat memberikan bantuan dan untuk material pasir kami akan ikut menyumbang agar rumah tersebut segera bisa diperbaiki"" pungkas Bisri. (1c)
0 $type={blogger}:
Posting Komentar