Keseriusan wakil Rakyat ini dibuktikan dengan turun langsung kelapangan dan melakukan kajian singkat tentang bagaimana solusi terbaik agar tidak lagi terjadi banjir manakala hujan turun.
Kejadian langganan banjir yang terjadi di Desa Japura Bakti, Kecamatan Astanajapura , kabupaten Cirebon tersebut dikeluhkan Kuwu setempat, Haerudin
Dirinya menuturkan bahwa salah satu penyebab terjadinya banjir adalah setelah adanya jalan tol (SMR) Tol Kanci pejagan, hal ini disampaikan saat kunjungan Anggota DPRD Kabupaten Cirebon beserta rombongan di Desanya, Selasa, 29/12/2020
" Banjir yang terjadi di Desa kami ini sudah menjadi langganan, kami memang tidak menyalahkan secara mutlak bahwa penyebabnya adalah keberadaan Tol, namun pada kenyataannya salah satu penyebabnya memang setelah adanya tol Desa kami selalu menjadi langganan banjir, ini kan perlu dilakukan pembahasan yang mendalam" tuturnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan
" Kami sangat berterimakasih atas adanya kunjungan dari para wakil Rakyat beserta Rombongan yang langsung turun kelapangan dan memantau kondisi sungai Singaraja yang selalu meluap jika musim penghujan, oleh karena kami mengharap agar Dinas terkait segera melakukan berbagai cara agar Desa kami tidak lagi terkena banjir, salah satunya melalui normalisasi maupun pembuatan tanggul, termasuk betonisasi jalan, karena jika masih menggunakan aspal hotmik, sudah dipastikan jika musim penghujan jalan tersebut akan terkelupas dan tentunya sangat membahayakan pengguna jalan " tutur Haerudin.
Sementara itu, menanggapi adanya keluhan yang disampaikan Kuwu Desa Japurabakti tersebut, komisi 1 Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Fraksi PKB, R. Hasan Basori , menuturkan
"Terkait adanya keluhan yang disampaikan Kuwu, bahwa salah satu penyebab terjadinya banjir dikarenakan adanya tol, ini bersifat hipotesis atau pendapat warga yang perlu dilakukan kajian lebih mendalam agar tidak terjadi kesalahan tafsir, dan kami selaku Wakil Rakyat tentunya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari solusi terbaik agar banjir ini segera bisa ditangani , dan salah satu caranya adalah harus dilakukan duduk bersama antara pihak BBWS maupun PUPR, termasuk melibatkan pihak terkait lainnya " ujarnya
Bahkan dirinya menjelaskan, Bahwa yang bertanggungjawab Masalah Sungai adalah pihak BBWS
" Penanganan banjir memang perlu dilakukan pengkajian yang mendalam, selain mencari penyebab utamanya juga hal ini tidak terlepas dari persoalan sampah, dengan adanya persoalan tersebut, kami akan berusaha agar apa yang diharapkan Masyarakat agar tidak lagi terkena banjir bisa segera terealisasi, baik itu dilakukan normalisasi maupun hal lainnya" jelasnya.
Saat disinggung bahwa pihak Kabupaten Selalu beralasan keterbatasan Anggaran , dengan tegas Dirinya menuturkan
" Kalau bicara Anggaran, berapapun Anggaran yang ada tidak akan pernah cukup,namun hal ini bukan menjadi alasan, yang perlu dilakukan adalah penanganan yang terintegrasi" pungkasnya.
Disaat yang bersamaan, Camat Astanajapura, M.Iing Tadjudin , menuturkan
" Salah satu solusi terbaik dalam penangan banjir yang kerap terjadi di Japura Bakti ini adalah memfungsikan kembali tempat penampungan air yang ada di Desa tuk atau membangun tempat penampungan air baru, baik berupa waduk atau yang lebih besar dari embung, jika ini bisa terealisasi, selain bisa menampung air tatkala hujan tiba, juga bisa menyimpan air jika datang musim kemarau" jelasnya. (1c)
0 $type={blogger}:
Posting Komentar