indomedianewsc,- Penggagas sekaligus ketua gerakan Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA), KH Maman Imanulhaq, mendeklarasikan KITA Cirebon, di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Kopi Luhur, Kecamatan Argasunya Kota Cirebon, bersama puluhan pemulung dan relawan. Rabu (30/09/20).
KH Maman Imanulhaq menyampaikan KITA terus bergerak dalam politik kesadaran dan mengawal tujuan berbangsa dan bernegara.
"Setelah Jakarta, Medan, Jogjakarta, Bandung dan Banten, pada hari ini (red Rabu 30/09/2020), mendeklarasikan KITA Cirebon, tidak seperti pada umumnya saat melaksanakan acara deklarasi, KITA Cirebon unik mengadakan Deklarasi di TPA," ungkapnya
Selain itu kegiatan deklarasi KITA Cirebon ini hanya dihadiri secara fisik oleh 19 Pengurus KITA dan para pemulung di TPA Kopi Luhur Kota Cirebon, untuk mengantisipasi paparan Covid-19.
Lanjut Maman, bahwa persoalan masyarakat Indonesia bukan hanya menghadapi pandemi Covid-19, akan tetapi ada kemiskinan ekstrim, ketersesakan kota dan pengelolaan sampah.
“Kita butuh keseriusan, kecerdasan dan sikap gotong royong menghadapi patalogi sosial yang terjadi di tengah masyarakat," ujar tokoh muda NU sekaligus anggota DPR RI.
Sementara ketua KITA Cirebon A Muiz Syaeroji, yang juga merupakan putera ulama besar Babakan Ciwaringin, Cirebon, KH Syaeroji ini. mengatakan bahwa keragaman yang menjadi ciri khas Indonesia adalah anugerah yang harus dirawat agar bangsa ini terus melangkah maju, bergerak menjadi bangsa yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian.
“Semangat tauhid mengajarkan kita, bahwa bila kita yakin Allah satu, maka kita wajib bersatu,”
Kepengurusan KITA Cirebon yang meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kuningan, Majalengka, Indramayu dan Subang ini dipimpin oleh Majelis Hikmah Kiai Jamaluddin, Ketua Kebijakan Abdul Muiz Syeroji, Sekjen Rofahan dan Dewan Perwakilan Ade Duryawan. (1e).
0 $type={blogger}:
Posting Komentar