17 Sep 2020

persoalan pengaliran air Setu Patok harus segera diatasi secara bersama

Indomedianewsc– Waduk Setu Patok yang digunakan untuk pengairan lahan pertanian di Kecamatan Mundu, kerap menimbulkan persoalan, sementara  waduk Setu patok sendiri mengairi 12 Desa   yaitu Desa Mundu pesisir, Bandengan, Mundu Mesigit, Suci, Sinarrancang, Banjarwangunan, Setupatok, Pamengkang. Citemu, Penpen, Luwung dan Waruduwur .

Dari berbagai sumber yang diperoleh  IM, sepanjang irigasi tersier tersebut, kondisinya kerapkali  terjadi rebutan air  antar petani dari waduk Setupatok. Berdasarkan adanya permasalahan tersebut pihak desa Waruduwur mengadakan rapat Pembentukan Kelompok Petani Pemakai Air (P3A) mitra cai, petani tebu dan petani padi untuk menyelesaikan pembagian air waduk Setupatok di areal sawah, jangan sampai terjadi sengketa. Kamis (17/09/2020).

Menurut kuwu Desa Waruduwur, Yadi,   dibentuknya kelompok tani  adalah untuk kemajuan dan kesejahteraan para petani padi dan tebu di desanya.  Pihaknya membentuk P3A Bintang Sumber Air ini. sepakat untuk koordinasi dan komunikasi antar petani antar Pemdes agar berjalan kondusif, dan petani diharapkan dapat memajukan sektor pertanian baik petani padi atau petani tebu demi kesejahteraan bagi para petani berdaya guna dan bermanfaat bagi masyarakat desa Waruduwur dan sekitarnya." Ungkapnya.

Kuwu Yadipun, mengajak para petani untuk bersatu bersama-sama menjaga silaturahmi antar petani. Jadi adanya pembentukan P3A ini, bisa menganngkat ekonomi rakyat dan memupuk persaudaraan sesama petani. Harap Yadi.

Sedangkan Camat Mundu H. Anwar Sadat SH. melalui Kasi Eksbang Lina, mengharapkan pembentukan P3A Bintang Sumber Air sebagai langkah silaturahmi wadah para petani untuk saling koordinasi dan komunikasi. ”Jangan ada gontok gontokan dan perebutan air antar petani.” ujarnya. 

Ditambahkan Siti Aisyah atau Ade, kepala UPT Pertanian Kecamatan Mundu dan Pangenan memaparkan, dirinya sudah  berkoordinasi dengan instansi terkait untuk segera menyelesaikan permasalahan pembagian air, jangan sampai berlarut-larut. Karena, kalau tidak segera diatasi di khawatirkan terjadi keributan antar petani dan desa. Tandasnya (1c)

0 $type={blogger}: