29 Agu 2020

Pondok Pesantren Al-Ishlah 2 Buntet “Menyatukan Ummat dari Berbagai Agama”

Indomedianewsc-  Peringatan Tahun Baru Islam merupakan salah satu Momen terbaik bagi seluruh Ummat Muslim dalam melakukan Intropeksi diri dan membangun rasa kepedulian, khususnya bagi Anak Yatim.
Dalam Peringatan Tahun Baru Islam yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Ishlah 2 ,  Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon ,  tidak semata menyajikan berbagai kegiatan keAgamaan, namun  ada kegiatan Khusus , yaitu memberikan santunan kepada puluhan Anak Yatim sebagai Kado Istimewa  yang mereka terima.
Hal tersebut seperti yang dituturkan Ssepuh Pondok Pesantren Al-Ishlah 2,  KH. Soleh Zuhdi, kepada IM, Sabtu, 29/08/2020 dikediamannya   “ kenapa saya menyelenggarakan kegiatan Peringatan Tahun Baru Islam ini di 10 Muharam, ini dikarenakan, Hari ini merupakan Hari yang paling istimewa bagi seluruh Anak yatim, karena selain Peringatan Tahun Baru Islam, 10 Muharam juga merupakan Hari Raya nya Anak yatim, maka sangatlah tepat, jika kita disaat ini memberikan Santunan kepada mereka, karena pahalanya sangatlah berlipat, walaupun di Hari biasa juga sangat baik jika kita memberikan santunan kepada Anak Yatim, tetapi Hari ini merupakan Hari Istimewa  bagi siapapun yang memperhatikan dan menyantuni Anak Yatim “ ujarnya.
Pondok Pesantren  Al-Ishlah  2 sendiri  merupakan salah satu Pondok Pesantren di Kabupaten Cirebon, yang  menyelenggarakan berbagai kegiatan, diantaranya adalah :  Taman Pendidikan Al-qur’an,  Majlis Ta’lim, Majelis Dzikir, Pengajian Al-qur’an, Pengajian Kitab Kuning, Konsultasi Spiritual, bahkan memiliki Badan Usaha Milik Pesantren, termasuk Pusat Informasi Zakat, Infak dan sodakoh.
Acara Peringatan Tahun Baru Hijriyah sendiri diisi dengan berbagai Perlombaan, dari Mulai Lomba Khitobah dengan menggunakan Bahasa Arab maupun Bahasa Inggris, Hapalan Kitab Kuning, Pembacaan Qalam Illahi dan berbagai kegiatan keagamaan Lainnya, dengan peserta dari berbagai kalangan  dan Usia yang bertujuan agar para santri Lulusan Pesantren tersebut mampu berkarya di Kemudian Hari   “ Perlombaan ini bukan semata mencari siapa yang menjadi pemenang, namun lebih dititik beratkan pada pembinaan mental, karena mereka ini setelah berada dilingkungan secara umum, mampu dan berani untuk tampil dimuka umum dan mengamalkan seluruh Ilmu dan pengetahuaanya  demi kemaslahatan ummat “ lanjut pria yang akrab disapa Kang soleh.
Bahkan ada sesuatu yang unik di Pesantren Al-Ishlah 2 ini , karena setiap hari Selasa menyelenggarakan kegiatan Tawasul atau Manakib Syech Abdul Qodir Al Jaelani, dimana pengikutnya bukan semata dari kalangan Umat Islam   “ setiap Hari Selasa memang kami menyelenggarakan kegiatan   Manakib atau Tawasul Syeh Abdul Qodir Al Jaelani , yang pada awalnya hanya diikuti oleh Ummat Muslim, namun entah mengapa banyak Ummat  selain Muslim yang tertarik mengikuti Acara tersebut, mereka  dari Ummat Hindu, Budha dan katolik , turut serta dalam acara manakib yang kami selenggarakan, dan menurut saya itu merupakan hal yang baik, karena Islam adalah Agama yang toleran dan cinta damai, mungkin mereka tertarik karena kita memperlakukan mereka dengan baik, yang membedakan adalah hanya keyakinan, namun pada Hakekatnya kita sebagai Manusia adalah sama dimata Allah “ Ujar kiyai yang selalu terlihat rilex dan seakan tidak ada jarak dengan siapapun mengahkiri perbincangan dengan IM.  Pesantren  yang saat ini memiliki santri sejumlah kurang lebih 180 Anak didik ini berharap kedepannya Para santri Lulusan dari Al-Ishlah 2 ini mampu menjadi  Sosok Generasi muda yang Islami namun memiliki Keilmuan  yang mumpuni  dan Bisa menjadi Generasi penerus Bangsa yang berguna bagi Bangsa, Agama  dan Keluarga .  ( 1c )

0 $type={blogger}: