18 Agu 2020

Jangan Katakan Tidak pada Korupsi Jika Pribadi kita tak membenci Kurupsi

Cecep  . S   ( Perangkat Desa Curugwetan )

Ada saatnya kita membanggakan Pidato Para Pendiri Negeri, namun tak ada salahnya jika kita bercermin pada Pidato Penguasa Negeri lain yang mungkin itu lebih baik.
And so, my fellow Americans: ask not what your country can do for you, ask what you can do for your country John F Kennedy Kutipan pidato pelantikan John F Kennedy sebagai presiden ke-35 Amerika Serikat pada 20 Januari 1961 yang masih dapat disaksikan di John F Kennedy Presidential Library and Museum di Boston tetap inspiratif dan relevan untuk refleksi kita dalam kehidupan bernegara. Namun, sasaran utama pidato itu lebih tepat ditujukan kepada pejabat publik kita, terutama mereka yang bekerja di pemerintahan. Sebab, tidak sedikit di antara mereka yang berpikir pragmatis tentang apa yang dapat diperoleh dari negara ketimbang apa yang dapat dilakukan dan diabdikan untuk kemajuan negara dan kesejahteraan rakyat. Sumber pencaharian hidup Pola pikir itu berlaku umum di kalangan pejabat publik, yang menjadikan negara tidak lebih sebagai tempat untuk bekerja, mencari nafkah, dan sumber pencaharian hidup secara permanen. Bekerja di institusi negara dimaknai oleh pejabat publik sebagai usaha strategis untuk meningkatkan kesejahteraan diri dan keluarganya. Tidak heran jika kesejahteraan hidup di kalangan pejabat publik umumnya meningkat drastis ketimbang rakyat. Sementara pejabat publik memiliki akses ke aset-aset negara, rakyat tidak. Malah, rakyat sering kali lebih diingatkan tentang kewajiban-kewajibannya daripada dipenuhi haknya. Kewajiban yang sering kali diingatkan kepada rakyat adalah soal pajak. Filosofi dasarnya adalah bahwa negara dapat bertahan dan terselenggara jika rakyat taat dalam membayar pajak secara reguler. Ironisnya, uang pajak hanya sedikit sekali digunakan untuk memenuhi hak-hak rakyat dalam memperoleh pekerjaan serta penghidupan yang lebih layak dan sejahtera. Yang justru kita saksikan akhir-akhir ini adalah maraknya fenomena penyalahgunaan uang pajak untuk peningkatan kesejahteraan pejabat dan keluarganya, bukan untuk kesejahteraan rakyat. Penyalahgunaan itu sesungguhnya hanyalah salah satu di antara sekian banyak fenomena korupsi yang terjadi di hampir semua institusi negara, mulai dari pusat sampai daerah. Sekarang ini, korupsi bukan hanya tersentralisasi di kalangan pejabat publik di Jakarta seperti yang pernah terjadi pada rezim Orde Baru, melainkan juga terdesentralisasi di kalangan pejabat publik di pemerintahan daerah.. Terinspirasi oleh pidato Kennedy yang dikutip di awal opini ini, kita sangat berharap agar Para Penjabat  memberikan spirit yang kuat kepada pejabat publik tentang apa yang dapat mereka lakukan, berikan, dan abdikan untuk kemajuan negara dan kesejahteraan rakyat. Dalam mengemban misi pengabdian hidup itu, pejabat publik dapat memulainya dengan keteladanan moral yang jujur dalam penyelenggaraan negara. Keteladanan moral yang jujur tidak cukup dengan berkata ”tidak pada korupsi”. Akan tetapi, harus dipraktikkan dan dibiasakan dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara sehingga menjadi kebiasaan (habit), yang akhirnya tecermin dalam pemerintahan yang bersih dan baik. Namun, di balik kabar menggembirakan tentang kemajuan pemberantasan korupsi di negara kita, sesungguhnya tersingkap fenomena lain yang lebih membahayakan. Bahwa, praktik korupsi—bukan keteladanan moral yang jujur—kini justru sudah menjadi kebiasaan hidup di kalangan pejabat publik, mulai dari pusat sampai daerah. Karena itu, dengan sedikit mengubah kata-kata Presiden Amerika Thomas Jefferson pada 1800, ”I have sworn upon the altar of God, eternal hostility against every form of tyranny over the mind of man,” yang terpahat di patungnya di Washington DC, kita, rakyat Indonesia, meminta kepada pejabat publik untuk berjanji atas nama Tuhan dan mewujudkan janjinya itu dalam bentuk permusuhan abadi terhadap segala bentuk korupsi (eternal hostility against every form of corruption).

Bukan Katakan tidak untuk Korupsi, Tetapi Bersumpah atas diri kehadirat sang Maha Pencipta, Bahwa korupsi adalah Musuh Abadi dan kita pastikan Bahwa kita anti Korupsi..

0 $type={blogger}: