Susukanlebak. SC – Dampak dari Covid-19 sangatlah
berpengaruh pada penggunaan Dana Desa maupun Alokasi Dana Desa, betapa tidak,
selain adanya pemotongan pada Kisaran 30 sampai 35 % ternyata ada potongan
laiinya sebesar Rp. 10.000.000 ( DD ) dan
Rp.10.000.000 dari ADD yang pada kenyataannya potongan Khusus ADD lebih dari Rp.10.000.000.
Seperti yang disampaikan Kuwu Desa Curugwetan, Kecamatan
Susukanlebak, Kabupaten Cirebon, Jaenudim, kepada SC , Sabtu, 16/05/2020 “ kami dari pihak Pemerintahan Desa pada
prinsipnya mendukung adanya pemotongan Anggaran
baik dari DD/ADD yang pengalokasiannya diperuntukan bagi Warga Masyarakat yang terdampak Covid-19,
namun sayangnya ada Pemotongan Anggaran Awal , baik DD maupun ADD yang
masing-msing Rp. 10.000.000. khusus untuk DD selain ada potongan sebesar 30
sampai 35 % dari total Anggaran, yang lebih membuat kami kebingungan justru
adanya Pemotongan Anggaran Alokasi Dana Desa yang sebelumnya dianggarkan
sebesar Rp.10.000.000, tetapi pada kenyataanya lebih dari Rp.10.000.000, dan
itu baru kami ketahui setelah dilakukan penghitungan bersama Sekretaris Desa
kami, yang nyatanya untuk Desa Kami potongan Alokasi Dana Desa mencapai angka
Rp. 28.359.000, ini kan sesuatu yang patut kami pertanyakan, dan mungkin
terjadi pada Pemerintahan Desa lainnya “ ujar Jaenudin.
Ternyata hal yang sama dirasakan pula oleh Kuwu Desa
Belender, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon, Yunus, saat ditanya oleh
SC, terkait adanya informasi yang disampaikan Kuwu Desa Curugwetan, dirinya membenarkan “ kami juga merasa heran, kenapa ada
pemotongan Anggaran yang berasal dari Alokasi Dana Desa, yang pada awalnya
direncanakan Rp. 10.000.000 namun pada kenyataannya ternyata lebih dari itu,
untuk Desa kami saja potongan Anggaran dari ADD sebesar kurang lebih RP.
29.000.000, hal inilah yang sedikit membuat kami merasa kaget, disatu sisi kami
dihimbau untuk mengalokasikan Anggaran yang diperuntukan bagi Warga Masyarakat
yang terdampak Corona, namun disisi lain kami pun merasa kebingungan dengan
adanya pemotongan anggaran oleh pihak Pemkab Cirebon, dan yang lebih membuat
kami semakin merasa disudutkan oleh Warga adalah adanya tuntutan dan pertanyaan
Warga yang menanyakan kapan bantuan social tersebut disalurkan, sementara
Anggaran yang kami tunggu baik DD/ADD masih belum dapat dicairkan, kalaupun ada
Desa yang sudah mencairkan, mereka belum berani untuk menyalurkannya kepada
Warga Masyarakat karena Anggaran yang tersedia tidak sesuai dengan jumlah
Warga. Karena jika berbicara terdampak, semuanya pasti terdampak “ ujar
Yunus. ( Ags )
0 $type={blogger}:
Posting Komentar