18 Mei 2020

Potongan DD dan ADD Membuat Kuwu Merasa Heran

Susukanlebak. SC – Dampak dari Covid-19 sangatlah berpengaruh pada penggunaan Dana Desa maupun Alokasi Dana Desa, betapa tidak, selain adanya pemotongan pada Kisaran 30 sampai 35 % ternyata ada potongan laiinya sebesar Rp. 10.000.000 ( DD ) dan  Rp.10.000.000 dari ADD yang pada kenyataannya  potongan Khusus ADD lebih dari Rp.10.000.000.
Seperti yang disampaikan Kuwu Desa Curugwetan, Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon, Jaenudim, kepada SC , Sabtu, 16/05/2020  “ kami dari pihak Pemerintahan Desa pada prinsipnya mendukung adanya pemotongan Anggaran  baik dari DD/ADD yang pengalokasiannya diperuntukan bagi  Warga Masyarakat yang terdampak Covid-19, namun sayangnya ada Pemotongan Anggaran Awal , baik DD maupun ADD yang masing-msing Rp. 10.000.000. khusus untuk DD selain ada potongan sebesar 30 sampai 35 % dari total Anggaran, yang lebih membuat kami kebingungan justru adanya Pemotongan Anggaran Alokasi Dana Desa yang sebelumnya dianggarkan sebesar Rp.10.000.000, tetapi pada kenyataanya lebih dari Rp.10.000.000, dan itu baru kami ketahui setelah dilakukan penghitungan bersama Sekretaris Desa kami, yang nyatanya untuk Desa Kami potongan Alokasi Dana Desa mencapai angka Rp. 28.359.000, ini kan sesuatu yang patut kami pertanyakan, dan mungkin terjadi pada Pemerintahan Desa lainnya “ ujar Jaenudin.
Ternyata hal yang sama dirasakan pula oleh Kuwu Desa Belender, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon, Yunus, saat ditanya oleh SC, terkait adanya informasi yang disampaikan Kuwu Desa Curugwetan,  dirinya membenarkan  “ kami juga merasa heran, kenapa ada pemotongan Anggaran yang berasal dari Alokasi Dana Desa, yang pada awalnya direncanakan Rp. 10.000.000 namun pada kenyataannya ternyata lebih dari itu, untuk Desa kami saja potongan Anggaran dari ADD sebesar kurang lebih RP. 29.000.000, hal inilah yang sedikit membuat kami merasa kaget, disatu sisi kami dihimbau untuk mengalokasikan Anggaran yang diperuntukan bagi Warga Masyarakat yang terdampak Corona, namun disisi lain kami pun merasa kebingungan dengan adanya pemotongan anggaran oleh pihak Pemkab Cirebon, dan yang lebih membuat kami semakin merasa disudutkan oleh Warga adalah adanya tuntutan dan pertanyaan Warga yang menanyakan kapan bantuan social tersebut disalurkan, sementara Anggaran yang kami tunggu baik DD/ADD masih belum dapat dicairkan, kalaupun ada Desa yang sudah mencairkan, mereka belum berani untuk menyalurkannya kepada Warga Masyarakat karena Anggaran yang tersedia tidak sesuai dengan jumlah Warga. Karena jika berbicara terdampak, semuanya pasti terdampak “ ujar Yunus.   ( Ags )