10 Apr 2019

Pemerintahan Desa Beringin Sayangkan kinerja Perangkat Desa

Foto : Kuwu Desa Beringin
Pangenan . SC – Terjadinya pergeseran Posisi jabatan, meninbulkan persoalan atas kinerja Perangkat Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, kabupaten Cirebon. Berawal dari adanya informasi yang disampaikan salah seorang Warga Desa Beringin yang tidak bersedia dicantumkan identitasnya, terkait adanya dugaan 2 Perangkat Desa yang tidak melaksanakan Tugasnya ( Tidak Aktif ) selama kurun Waktu hampir empat bulan berturut-turut, menimbulkan tanda Tanya besar  “ saya tidak mengerti ada apa Kang, masa Perangkat Desa tidak aktif selama empat Bulan berturut-turut, tetap memperoleh Siltap, seharusnya ada tindakan tegas dari Kuwu “ ungkapnya. Terkait Informasi tersebut, SC melakukan Konfirmasi terhadap Kuwu Desa Beringin, Darkim. Saat ditanya terkait info tersebut, Dirinya menjelaskan kepada SC, Rabu, 10/04/2019  “ memang benar ada dua perangkat Desa Kami yang sudah empat Bulan tidak aktif di Desa, dan hal tersebut dibuktikan dengan Absensi yang ada. Ini berawal dari adanya perpindahan Jabatan, mereka pada Awalnya menduduki Jabatan sebagai Kaur umum dan Kaur Pemerintahan, karena adanya Evaluasi, maka keduanya dipindahkan dan menjabat sebagai Staf Desa. Sejak saat itulah keduanya tidak Pernah masuk Kantor, namun untuk Siltap tetap mereka menerimanya “ ungkap Darkim. Sementara saat disinggung mengenai Bengkok Desa, Darkim menjelaskan “ seharusnya Bengkok Desa segera dikembalikan kepada Pemerintahan Desa terhitung sejak adanya Perubahan Jabatan , yaitu Bulan Januari 2019, tetapi sampai saat ini Bengkok yang ada pada kedua staf tersebut belum dikembalikan ke Desa “ lanjut Darkim. Lantas bagaimana tindakan Kuwu terkait persoalan tersebut, apakah ada sangsi yang akan diberikan kepada 2 Perangkat tersebut, Darkim menegaskan  “ kita tunggu sampai Pesta Demokrasi selesai, apa dan bagaimana langkah yang harus ditempuh, yang terpenting saat ini Pemerintahan desa tetap berjalan dan kondusifitas lingkungan tetap terjaga “ pungkasnya ( Ags )

Perogram Pemerintah Tak berpihak Warga Miskin

Foto : Udin mengharap adanya keadilan
Lemahabang. SC – Banyaknya Program Pemerintah yang didengungkan berpihak kepada Warga Masyarakat Miskin, ternyata tidak seluruhnya benar. Selain banyaknya terdapat kesalahan Data, juga dipertanyakan bagaimana pola dan cara pendataanya. Hal tersebut seperti yang disampaikan Oleh Warga Blok Wage RT 3/4 Desa Sindanglaut, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon,  Udin Bakhrudi ( 48 Tahun ) dirinya menuturkan kepada Suara Cirebon, Rabu, 10/04/2019  “ terus terang saya tidak mengerti, sebenarnya bagaimana dan seperti apa Masyarakat yang berhak menerima bantuan dari Pemerintah, sementara yang saya lihat, banyak Masyarakat yang tergolong mampu menerima berbagai Program, seperti PKH, BPNT ataupun Rutilahu, sedangkan Masyarakat seperti saya tidak dapat apa-apa “ ungkap Udin, yang kesehariannya mencari nafkah dengan berjualan Siomay. Suami dari Dewi Budiarti ini hanya meminta kepada Pemerintah untuk benar-benar memperhatikan nasib Masyarakat Miskin  “ Kang, saya hanya berpenghasilan tidak lebih dari Rp. 80.000 perhari. Sedangkan saya memiliki 3 Orang Anak, yang ke 2 dan ketiga Masih sekolah, tetapi kami tidak pernah mendapatkan Manfaat dari digulirkannya Program BPNT/PKH. Dan bisa Akang lihat sendiri, tempat tinggal saya hanya berukuran 3x6 dan ditempati oleh 5 Orang. Ini kan jelas tidak adil, jangankan untuk PKH/BPNT, untuk Rutilahu saja sepertinya hanya sebuah keinginan. Kami sih Masyarakat kecil tidak menuntut banyak, hanya minta diperhatikan dan diperlakukan adil, jangan malah Orang Kaya yang selalu menikmati PKH/BPNT “ keluh Udin  ( Boim )

4 Apr 2019

Wanita Renta Usia 100 Tahun Mendapat Perhatian Salah seorang Caleg

Foto : Nana Kencana Wati Caleg DPRD Davil 6 Farksi Gerindra saat memberikan santunan kepada Wanita renta usia 100 Tahun
Karangwareng. SC – Tidak ada seorangpun yang ingin Hidup sebatangkara, Namun Takdir harus berkehendak. Hal ini terjadi pada seorang Wanita Renta, Rondasih, Warga Dusun 2 RT 001/003 Desa Karanganyar, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon.  Menurut Informasi yang disampaikan oleh Seorang Warga sekitar, Kusniah, kepada Suara Cirebon, Rabu, 03/04/2019, Wanita sebatangkara tersebut sudah berusia kurang lebih 100 Tahun  “ Nenek Rondasih diperkirakan usianya lebih dari 100 Tahun, namun sayangnya tidak memiliki sanak Keluarga, hingga akhirnya hidup sebatangkara dengan menenmpati sebuah Ruangan yang berukuran hanya 1 x 2 Meter persegi, itupun milik salah seorang Warga, bahkan untuk makan pun, kami dari Warga sekitar secara bergantian memberikaanya walau hanya ala kadarnya. Mirisnya lagi, nenek Rondasih tidak memiliki Data Kependudukan “ ungkap Kusniah. Terkait hal tersebut, salah seorang Calon Anggota Legislatif DPRD Kabupaten Cirebon, Davil 6, Nana Kencana Wati, yang mendengar adanya informasi dari beberapa awak Media langsung menuju kekediaman Nenek Rondasih, dirinya sangat merasa miris karena masih ada Warga Masyarakat yang luput dari Perhatian Pemerintah  “ saya datang kesini karena mendengar kabar dari rekan-rekan Media, ternyata apa yang saya lihat sungguh sangat menyedihkan, Wanita Renta yang hidup sebatangkara dan hanya menempati rumah yang sangat tidak layak untuk dikatakan sebagai tempat tinggal tersebut, seakan luput dari jangkauwan dan perhatian Pemerintah, entah ini siapa yang salah, apakah Pemerintahan Desa atau Pemerintah Kabupaten, karena seharusnya ada sinegritas antara Pemdes dan Pemkab, hingga tidak akan lagi kita melihat dan mendengar ada Masyarakat seperti Nenek rondasih ini “ ungkapnya. Lebih lanjut dirinya menuturkan, jika Allah berkehendak dirinya dipercaya untuk menjadi Wakil Rakyat, maka salah satu Prioritasnya adalah peningkatan SDM dan kemandirian Perempuan  “ Perempuan  adalah Sosok yang sangat kuat, namun banyak yang tidak menyadarinya, oleh karenanya, saya sebagai Kaum Perempuan akan berusaha semaksimal mungkin untuk  meningkatkan SDM sekaligus pengembangan Kepercayaan dan kemandirian Kaum Perempuan dalam mengisi kehidupan sehari-hari “ lanjut Nana Kencana Wati. Terkait persoalan yang menimpa Nenek Rondasih, dirinya meminta ijin kepada Warga sekitar untuk membawanya dan memeriksakannya kepada Pihak Kesehatan, karena dirinya menduga, Nenek tersebut menderita Tumor.  ( Ags )