R.Agus Syaefuddin ( Wartawan Suara Cirebon )
Cinta pasti tidak akan terlepas dari rasa kasih dan sayang. Dari rasa kasih
dan sayang itulah, timbul keinginan untuk memberikan yang terbaik, serta
menjaga, merawat, dan melindungi sesuatu yang kita cinta dari hal-hal yang
buruk. Begitu pula dengan cinta tanah air.
Cinta tanah air sendiri dapat diartikan menjadi suatu kondisi di mana
masyarakat bisa memberikan rasa kasih dan sayangnya kepada negara dalam bentuk
pengabdian, pemeliharaan, pembelaan dan perlindungan dari segala macam bentuk
penjajahan dan hal-hal yang berbahaya.
Selain itu, cinta tanah air juga dapat didefinisikan sebagai timbulnya rasa
kebanggaan dalam diri masyarakat terhadap negaranya, sehingga ia akan terus
berjuang untuk memajukan dan menyejahterakan berbagai unsur yang terdapat di
dalam negaranya.
Seperti yang kita ketahui, akhir-akhir ini rasa cinta tanah air yang
dimiliki para generasi muda di Indonesia mulai menurun. Padahal, generasi muda
ialah salah satu faktor pendorong bagi perubahan sejarah supaya negara bisa
menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Alasan lunturnya rasa cinta tanah air
ini beraneka macam, contohnya ialah arus globalisasi.
Globalisasi ini menyebabkan mudahnya kebudayaan serta produk-produk luar
negeri masuk ke dalam negara Indonesia. Generasi muda jaman kini lebih suka
mengikuti trend dari luar, daripada tetap bersikukuh terhadap budaya
negaranya sendiri. Itu bisa
dibuktikan dengan bagaimana produk yang ber-merk luar negeri lebih
laku di pasaran. Generasi muda jaman kini menganggap, bahwa penggunaan
barang-barang dari luar negeri ialah sesuatu yang keren dan patut dibanggakan.
Untuk mengatasi hal
tersebut, diperlukan adanya pemupukan rasa cinta tanah air bagi generasi muda
melalui perantara pendidikan. Pendidikan ini tidak harus terbatas pada
pendidikan formal seperti sekolah, tetapi juga bisa dilakukan di luar sekolah
dengan bantuan orangtua, teman-teman sebaya, orang terpandang, dan lain
sebagainya.
Sebagai contoh ialah pendidikan
karakter. Pendidikan karakter sendiri diartikan sebagai suatu usaha terencana
yang dilakukan dengan sadar demi mendidik dan membangun karakter pribadi maupun
kelompok yang baik sebagai warga negara.
Karakter yang baik sendiri
meliputi jujur, toleransi, demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
bersahabat, cinta damai, peduli lingkungan, dan lain sebagainya. Untuk mencapai
karakter yang baik tersebut tidak bisa hanya melalui perkenalan saja, tetapi
diperlukan penanaman pula di dalam diri generasi muda.
0 $type={blogger}:
Posting Komentar