22 Jul 2017

Masih Patut dan Layak kah Guru disebut Pahlawan Tanpa Tanda Jasa ?




R.Agus Syaefuddin  ( Aktifis DPP LSM BIN )
Betapa Bangganya kita sebagai Anak Bangsa yang mampu mengenyam pendidikan hingga kejenjang Perguruan tinggi, atau minimalnya pernah Duduk dibangku Sekolah walau hanya sampai tingkat Sekolah Dasar.  Namun betapa kita merasa teriris sembilu, manakala di Negeri yang bernama Indonesia masih banyak Anak Negeri yang tak mampu mengenyam indahnya Pendidikan. Dinegeri nun jauh diujung sana, bernama Kupang, hadir sosok Pahlawan Dunia Pendidikan, yang mengorbankan segala miliknya, hanya untuk menciptakan Dunia Pendidikan tanpa adanya bantuan dari siapapun, bahkan dari Pemerintah Sekalipun.  Yoseph Blikolong, adalah sosok Lelaki yang mempunyai enam Orang Anak dan hanya bekerja sebagai seorang pemulung, namun dengan tekadnya yang sangat kuat, mampu mendirikan sebuah Sekolah setingkat PAUD dan SLTP.  Demi terwujudnya harapan untuk mencerdaskan Anak Bangsa, sosok Yoseph, bahkan rela menggadaikan sertifikat Rumahnya agar Dunia yang diidamkannya tidak terhenti. Bahkan yang lebih membuat kita merasa malu, dan harus terus bercermin, Sekolah yang didirikannya tidak mengenal apa itu pungutan,  karena semua Siswa yang sekolah diatas tanah hasil dari Sewa, tidak dipungut Biaya atau yang kerap kita lihat diberbagai spanduk yang terpasang di banyak Sekolah dengan tulisan GRATIS.  Sementara kita yang hidup dilingkungan yang bernama Kota atau Perkotaan, istilah Gratis itu hanya sebuah simbul.  Tidak sedikit Para Pendidik atau Kepala Sekolah yang berlindung dibalik Komite Sekolah, melakukan Pungutan dengan dalih hasil Musyawarah bersama Orang tua Siswa.  Betapa Rendahnya martabat Pendidik, terlebih lagi yang sudah berpredikat sebagai PNS.  Mereka telah memperoleh Dana BOS, bahkan Sertifikasi dan lainnya, namun masih saja melakukan Pungutan dengan berbagai dalih, sementara Sosok Yoseph Blikolong, yang hanya bekerja sebagai Pemulung mampu mendirikan Dunia Pendidikan tanpa melakukan pungutan kepada seluruh Siswa didiknya.  Apa kita sebagai PNS tak Cukup dengan penghasilan bulanan yang lebih dari cukup, bahkan memperoleh Sertifikasi dan laku menggadaikan SK yang dimilikinya untuk dijadikan sebuah anggunan di Bank. Sementara, seorang Yoseph, bahkan harus menggadaikan Sertifikatnya yang diperuntukan bukan untuk memperkaya dirinya sendiri, bahkan karena keterbatasan Dana yang dimilikinya, Yoseph hampir diusir dari tanah yang disewanya, karena tak mampu membayar Biaya Sewa sebesar Rp. 12.000.000 per Tahun.  Lantas apa yang harus dibanggakan dari Sosok Pendidik yang berpredikat PNS, yang masih tega melakukan Pungutan terhadap Para Siswa, padahal Dana dari Pemerintah tidak sedikit.  Tidak kah malu diri kita, jika dibandingkan dengan Sosok Yoseph, sang pemulung yang rela mengorbankan segalanya, demi terciptanya Generasi Muda yang sama-sama mempunyai Hak untuk belajar, tanpa embel-embel dibelakangnya.  Lantas siapa yang berhak menyandang Predikat Pahlawan Tanpa Tanda Jasa…apakah Sosok Yoseph sang Pemulung…Atau Guru PNS yang kerap meraup keuntungan demi kepentingan Pribadi dan Kroninya. ?  sebuah tanda Tanya besar yang harus dijawab oleh mereka yang mengaku dan ingin disebut PAHLAWAN TANPA TANDA JASA

0 $type={blogger}: