5 Mei 2017

Pansus DPRD Kab Cirebon Lakukan Sidak di PLTU Kanci Tahap dua




Cirebon- mengingat kerap kali terjadi aksi Demonstrasi yang dilakukan baik oleh Masyarakat sekitar maupun Lembaga Kemasyarakatan yang pada Dasarnya menginginkan adanya transparansi maupun penerapan kinerja yang tidak menyalahi aturan. Untuk meminimalisir adanya gejolak maupun reaksi Warga yang tidak respon dengan adanya Proyek pembangunan PLTU tahap II, khususnya menyangkut perihal penggunaan tanah urugan yang selama ini menjadi persoalan ( Legalitasnya dipertanyakan- Red ) menyikapi hal tersebut, maka pada hari Jum’at 05/05/2017   Anggota Pansus DPRD Kab. Cirebon melakukan inspeksi mendadak ( Sidak-Red ) di PLTU Kanci tahap dua.  Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pansus DPRD Kab. Cirebon, Suherman, yang akrab disapa angger   “ kami sangat menyayangkan pihak PLTU yang terkesan tidak menganggap adanya DPRD, khususnya dalam hal pengadaan tanah urugan yang diambil atau diperoleh dari Wilayah Beber “ ungkap Angger. Hal serupa dikatakan oleh Sekretaris Pansus DPRD Kab. Cirebon, Sofwan  “ sudah jelas, tanah atau Urugan yang ada diwilayah Beber tersebut bermasalah dan melanggar aturan, tetapi pihak PLTU tetap memanfaatkan Tanah tersebut, semestinya pihak PLTU tau akan permasalah tersebut, ini jelas adanya pelanggaran, mestinya pengangkutan tersebut dihentikan, emangnya Tanah tersebut hanya ada di Beber “ tegas Sofwan.  Sementara itu, dari pihak PLTU, melalui perwakilannya, Hamid, menuturkan, bahwa pihaknya akan mempelajari  adanya permasalahan tersebut  “ kami akan pro aktif dan mengedepankan Legalitas, oleh sebab itu, kami meminta acuan kepada pihak Pansus, perihal apapun yang terkait dengan pembangunan atau pengadaan  barang, yang pada intinya, kami akan mentaati segala aturan yang berlaku” jelas Hamid.   Dengan adanya kesan pembiaran dan seolah tidak mengetahui, Sekretaris Pansus, menduga adanya permainan dari pihak-pihak yang ingin mengeruk keuntungan “ kami menduga ada pihak pihak yang bermain dalam hal pengadaan tanah urugan, atau mungkin ini adalah sebuah permainan yang disebut duet maut, yang dimainkan oleh mereka para pengeruk keuntungan tanpa mempedulikan dampak sekitar “ tegas Sofwan.

0 $type={blogger}: