KARAWANG, Indomedianewsc - Tragedi kemanusiaan kian tiada habisnya, mengundang rasa
keprihatinan terhadap sesama hingga harus mengelus dada. Bagai jatuh tertimpa
tangga, nasib pilu itu kini dialami oleh ratusan petani blok Kutatandingan
Kampung Kiarahayam, Desa Wanajaya Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten
Karawang, yang kini mengungsi di Runsunawa Adiarsa Karawang.
Pasalnya, pemerintah yang sedianya
berjanji untuk menanggung segala kebutuhan sehari-hari ratusan petani di tempat
tersebut kini ingkar janji. Kebutuhan ratusan petani kini tidak lagi disuplay
lagi oleh Pemerintah Karawang. Setidaknya lebih dari sepekan petani terpaksa
harus pontang panting demi menghidupi kebutuhan sehari-harinya.
Ketua Serikat Telukjambe Bersatu
Mama Nuryaman mengatakan, beberapa waktu lalu Pemerintah Karawang melalui
Bupati dr Cellica Nurrachadiana berjanji akan bertanggungjawab dalam pemenuhan
kebutuhan pokok terhadap ratusan petani Kutatandingan, tetapi setelah berjalan
beberapa pekan, tiba-tiba dengan tanpa alasan pihak terkait yang sebelumnya
diperintahkan itu menarik bantuan logistik kepada ratusan petani.
"Pasokan makanan itu dicabut
sejak tanggal 27 Desember 2016," ungkapnya, Selasa (3/1/2017), disela-sela
sidang Ekspesi 11 Petani Kutatandingan di PN Karawang.
Sebelumnya, kata maman, pemerintah
sempat memberikan uang sebesar Rp 1,5 juta per hari untuk biaya hidup
sehari-hari kepada ratusan petani yang berada di rumah susun Adiarsa,
tetapi bantuan berupa uang itu tak berlangsung lama, bantuan uang tersebut
dicabut tanpa alasan.
Kini, ratusan petani Kutatandingan
terpaksa menelan pil pahit janji Pemda karawang. Bertambah beban kepedihan
mereka, hingga harus meminta belas kasihan seorang dermawan yang sudi
membantunya.
Sebelumya memang bantuan bagi korban
konflik agraria ini dibebankan pada pemerintah daerah melalui Dinas Sosial
Kabupaten Karawang atas dasar intruksi dari Kemensos. Hal itu supaya Pemda
Karawang bertanggungjawab terhadap rakyatnya yang sedang berkonflik
mempertahankan hak atas tanahnya yang dirampas oleh PT Pertiwi Lestari.
Ratusan warga yang tinggal di rumah
susun Adiarsa ini adalah metrka yang dipukul mundur oleh centeng PT Pertiwi
Lestari, sekitar setengah tahun yang lalu. Hingga akhirnya ratusan petani juga
mengalamai intimidasi oleh pihak keamanan yang sengaja disewa oleh PT Pertiwi
Lestari untuk melakukan penyerangan terhadap petani.
Kini, mereka terusir dari tempat
tinggalnya dan akses tanahnya, yang memaksa mereka harus meminta suaka
perlindungan ke Lembaga Bantuan Hukum di Jakarta, hingga mereka hidup selama
beberapa bulan di Jakarta saat itu. (**)
Warga Kutatandingan menjenguk
keluarga mereka yang ditahan di Pengadilan Negeri Karawang, Selasa (3/1/2017),
setelah melakukan perlawanan mempertahankan hak tanahnya. ( Rangga/Indo/By
KarawangNews.com
0 $type={blogger}:
Posting Komentar